Sejumlah nama kandidat Calon Bupati Bima periode 2015/2020 mulai bermunculan untuk bertarung pada Pemilukada Kabupaten Bima 2015 nanti.
Sejumlah nama kandidat Calon Bupati Bima periode 2015/2020 mulai bermunculan untuk bertarung pada Pemilukada Kabupaten Bima 2015 nanti. Tidak terkecuali ketua DPC PAN Kabupaten Bima, Ady Mahydi SE. Secara tegas, Pimpinan DPRD Kabupaten Bima ini menyatakan siap bertarung pada Pemilukada nanti.
“Secara pribadi, saya Bismillah untuk maju menjadi Calon Bupati Bima Periode 2015/20120,” tegasnya pada Koran Stabilitas saat ditemui di kediamannya Senin (9/6) sore lalu.
Kesiapan Ady Mahyudi ini menjadi ancaman bagi kandidat yang lain. Betapa tidak, PAN merupakan partai pemenang Pileg 9 April lalu. Alhasil, PAN mendapatkan tujuh kursi dengan perolehan suara 15,5 persen. “Jika melihat dari perolehan suara dan kursi parlement, PAN memenuhi syarat untuk mengajukan calon kepala daerah sendiri,” jelasnya.
Namun niatan Ady ini, belum diamini pengurus partai. Karena diakui, hingga saat ini belum ada rapat partai membahas terkait Pemilukada Kabupaten Bima. “Kalau secara pribadi saya siap maju, tapi tergantung lagi keputusan resmi dari partai,” jelasnya.
Diinternal partai sendiri, Ady memiliki pesaing yang ketat. Sejumlah kader partai PAN pun banyak yang merupakan tokoh berpengaruh di Bima. Sebut saja diantaranya H Zainul Arifin, H M Arifin, H Ali Ahmad dan lainnya. “Mereka semua adalah kader PAN. Tidak tutup kemungkinan, mereka juga yang akan maju,” ujarnya berbesar hati.
Kalau terpilih jadi calon Bupati Bima, ingin didampingi siapa? Saat ini, Ady mengaku belum menjatuhkan pilihan pendamping. Lagi-lagi, masih menunggu keputusan rapat partai. “Saat ini, kami belum bicarakan itu diinternal partai. Kami fokus memenangkan Prabowo-Hatta,” akunya.
Ady mengaku, menjadi calon bupati bukan keputusan final. Tidak menutut kemungkinan, partai pemenang Pileg di Kabupaten Bima ini hanya menduduki kursi ke dua alias calon Wakil Bupati Bima. “Semua yang terjadi tidak ada yang tidak mungkin,” jawabnya sembari senyum.
Yang terpenting lanjutnya, cita-cita atau hajatan PAN Kabupaten Bima terwujud. Yaitu menjadi pemenang di kursi legislatif, juga di Pemilukada Kabupaten Bima. “Itu adalah cita-cita besar kami di DPC PAN Kabupaten Bima,” bebernya.
Lagi-lagi, Ady menunjukan kedewasaannya. Terbukti ketika dia tidak ingin paksakan kehendak, harus diusung PAN menjadi Calon Bupati Bima. Tapi, bukan berarti dia tidak mengharap namanya yang menjadi rekomendasi tunggal hasil keputusan internal partai PAN tersebut.
“Yang penting bagi kami, kader PAN yang akan memenangkan Pemilukada Kabupaten Bima. Cita-cita pertama sudah terpenuhi, tinggal cita-cita kedua yang ditunggu,” pungkasnya.
Sejumlah nama sudah mulai menampakan diri untuk turut andil dalam Pemilukada Kabupaten Bima. Namun yang menentukan siapa yang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima adalah masyarakat Kabupaten Bima sendiri. (KS-06)
Ady Mahydi, SE |
Kesiapan Ady Mahyudi ini menjadi ancaman bagi kandidat yang lain. Betapa tidak, PAN merupakan partai pemenang Pileg 9 April lalu. Alhasil, PAN mendapatkan tujuh kursi dengan perolehan suara 15,5 persen. “Jika melihat dari perolehan suara dan kursi parlement, PAN memenuhi syarat untuk mengajukan calon kepala daerah sendiri,” jelasnya.
Namun niatan Ady ini, belum diamini pengurus partai. Karena diakui, hingga saat ini belum ada rapat partai membahas terkait Pemilukada Kabupaten Bima. “Kalau secara pribadi saya siap maju, tapi tergantung lagi keputusan resmi dari partai,” jelasnya.
Diinternal partai sendiri, Ady memiliki pesaing yang ketat. Sejumlah kader partai PAN pun banyak yang merupakan tokoh berpengaruh di Bima. Sebut saja diantaranya H Zainul Arifin, H M Arifin, H Ali Ahmad dan lainnya. “Mereka semua adalah kader PAN. Tidak tutup kemungkinan, mereka juga yang akan maju,” ujarnya berbesar hati.
Kalau terpilih jadi calon Bupati Bima, ingin didampingi siapa? Saat ini, Ady mengaku belum menjatuhkan pilihan pendamping. Lagi-lagi, masih menunggu keputusan rapat partai. “Saat ini, kami belum bicarakan itu diinternal partai. Kami fokus memenangkan Prabowo-Hatta,” akunya.
Ady mengaku, menjadi calon bupati bukan keputusan final. Tidak menutut kemungkinan, partai pemenang Pileg di Kabupaten Bima ini hanya menduduki kursi ke dua alias calon Wakil Bupati Bima. “Semua yang terjadi tidak ada yang tidak mungkin,” jawabnya sembari senyum.
Yang terpenting lanjutnya, cita-cita atau hajatan PAN Kabupaten Bima terwujud. Yaitu menjadi pemenang di kursi legislatif, juga di Pemilukada Kabupaten Bima. “Itu adalah cita-cita besar kami di DPC PAN Kabupaten Bima,” bebernya.
Lagi-lagi, Ady menunjukan kedewasaannya. Terbukti ketika dia tidak ingin paksakan kehendak, harus diusung PAN menjadi Calon Bupati Bima. Tapi, bukan berarti dia tidak mengharap namanya yang menjadi rekomendasi tunggal hasil keputusan internal partai PAN tersebut.
“Yang penting bagi kami, kader PAN yang akan memenangkan Pemilukada Kabupaten Bima. Cita-cita pertama sudah terpenuhi, tinggal cita-cita kedua yang ditunggu,” pungkasnya.
Sejumlah nama sudah mulai menampakan diri untuk turut andil dalam Pemilukada Kabupaten Bima. Namun yang menentukan siapa yang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima adalah masyarakat Kabupaten Bima sendiri. (KS-06)
COMMENTS