Itu menandakan Bupati Bima tidak serius membangun ibukota Kabupaten Bima seperti yang dijanjikannya.
Terkait Pembangunan Ibukota Kabupaten Bima
Masih ingatkah dengan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bupati Bima yang dilakukan Geburnur NTB TGB.Zainul Majdi MA bersama Bupati Bima Drs.H.Syafruddin HM.Nur,M.Pd beberapa waktu lalu di areal timbunan Desa Godo Kecamatan Woha. Sejak itu, belum ada pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah hinggga sekarang. Yang terlihat malah Bupati Bima merenofasi kantor Bupati Bima di KLK. Itu menandakan Bupati Bima tidak serius membangun ibukota Kabupaten Bima seperti yang dijanjikannya.
Peletakan batu pertama pembangunan kantor Bupati tersebut dianggap sebagai modus, yang dilakukan H.Syafruddin untuk mencari pencitraan diri dan mendapatkan popularitas untuk ikut sebagai calon Bupati tahun 2015 mendatang. Juster rencana pembangunan tiga kantor SKPD yang telah dianggarkan di APBD tahun 2013 pun belum terlaksana sampai hari ini.
Atas dasar itu, ketua Komisi III DRPD Kabupaten Bima, Fahrirrahman, ST menuding Bupati Bima telah melakukan kebohongan publik, dengan mengumbar janji palsu. Karena sejak peletakan batu pertama itu, hingga kini tidak ada pembangunan fisik yang dilakukan oleh Bupati Bima, melainkan melakukan mutasi dan rotasi sejumlah pejabat.“Saya kecewa dengan Bupati sekarang, yang telah membohongi masyarakat, karena tidak ada kerja yang nyata, karena yang ada hanya mutasi-mutasi saja,” ujarnya.
Dirinya juga merasa yakin, bahwa hingga tahun 2015 mendatang, pembangunan Ibukota Kabupaten Bima tidak akan terlaksana. Dirinya menilai bahwa bupati terlalu mengklaim diri akan menempati kantor Bupati Bima di Tahun 2015. Sebab melihat kondisi saat ini, pemerintah daerah tidak serius ingin membangun Ibukota Kabupaten, Buktinya sejumlah kantor direnofasi. Apa tidak sebaiknya mengunakan anggaran renofasi itu untuk pembangunan kantor baru di wilayah Kecamatan Woha. “Kalau begini caranya, saya tidak yakin Bupati serius membangun Ibukota Kabupaten Bima, apalagi untuk menempati kantor di tahun 2015, “ tuturnya.
Fahri meminta Kepada Bupati Bima untuk tidak menggumbar janji kepada masyarakat, tetapi harus menunjukan kerja nyata sesuai dengan selogannya (kerja,kerja,kerja). “Jangan terlalu mengumbar janji kepada masyarakat, jangan telalu banyak bicara, tetapi tunjukan kerja nyata, jangan hanya mutasi yang nyata, tapi fisik pembangunan juga diperlukan masyarakat,” endusnya.
Duta PAN ini juga mempertanyakan kebiasaan baru Bupati H.Syafrudin yang rutin keluar Daerah dengan sejumlah oknum pejabat yang dekat dengannya selama ini. Pertanyannya, Apakah kepergiaannya Bupati untuk meloby anggaran di luar Daerah, atau hanya menghabiskan uang Daerah melalui kas SPPD Bupati. “Mudah-mudahan ada manfaat dari kunjungannya ke luar daerah untuk melobi-lobi anggaran. Namun sampai hari ini Bupati belum menunjukan kerja nyata kepada masyarakat,” ujarnya.
Ditempat terpisah, kebiasaan Bupati Bima yang selalu keluar daerah juga disorot anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Dra.Hj.Mulyati saat sidang bersama eksekutif terkaitd RKPD di ruang rapat utama DPRD Kabupaten Bima Selasa kemarin. Dirinya menilai Bupati terlalu sering keluar daerah, dan jarang turun ke masyarakat, sehingga masyarakat tidak diperhatikan. “Bupati jangan terlalu sering keluar daerah dengan alasan mencari anggaran, turunlah ke masyarakat. Karena masyarakat juga butuh Bupati untuk turun langsung,” ujarnya dihadapan Asisten II dan Asisten III yang menhadiri rapat itu.
Anggota DPRD lainnya, seperti Baharudin Ishaka,SH juga menganggap, klaim diri Bupati terkait rencana pembangunan Kantor Ibukota Kabupaten Bima, saat ini hanya sebatas janji bohong yang sulit dilaksanakan. Mestinya, Bupati harus bersikap serius dan cepat menindaklanjuti peletakan batu pertama oleh Gubernur beberapa waktu lalu itu, sehingga masyarakat percaya, jika Bupati H.Syafrudin benar-benar berniat membangun Daerah ini.”Kalau sebatas pengakuan belaka di depan publik, anak kecilpun bisa melakukan itu, tapi yang dibutuhkan rakyat sekarang adalah bukti nyata dari pengakuan seorang Bupati sebagai Kepala Daerah Kabupaten Bima,”kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima ini.
Sementara itu, Bupati Bima yang hendak dikonfirmasi tidak berhasil ditemui, kerena sibuk rapat dengan tim audit dari BPK. Karena Bupati tidak diijinkan bertemu dengan wartawan, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Candra Kusuma, S.Ip memberikan sanggahat terkait tudingan itu. Menurutnya, Bupati tidak menggumbar janji bohong kepada masyarakat, karena pembangunan Ibukota Kabupaten Bima sedang dilakukan proses tender. “Tidak ada kebohongan publik yang dilakukan Bupati, buktinya, peletakan batu pertama sudah dilakukan, dan kelanjutan pembangunannya sedang dilakukan proses tender,” jelasnya.
Kalau masalah pembangunan Ibukota Kabupaten Bima menjadi tolak ukur sehingga Bupati dituding telah melakukan kebohongan publik, itu sangat tidak rasional. Sebab, Bupati telah menyediakan anggaran dan sudah dilakukan proses tender. “ Inikan sedang berjalan proses pembangunannya, peletakan batu pertama sudah, dan anggarannya sudah ada, kecuali bupati janji dan uangnya tidak ada, itu baru bohong. Artinya tudingan itu tidak benar dan tidak rasional, “ bantahnya.
Indokator di seratus hari pertama ini, sudah luar biasa yang dilakukan oleh Bupati, sudah banyak yang berhasil dilakukan oleh Bupati Bima, seperti menghadirkan Politekhnik dan menghadirikan anggaran untuk jembatan lewimori. “Kan Bupati belum sampai seratus hari kerja, Bupati saat ini fokus menyelesaikan fisi misinya, yakni di bidang pendidikan dan kesehatan, nanti bisa kita lihat bersama bagaimana kinerjanya pak Bupati,” endusnya. (KS-02)
COMMENTS