Kasus penembakan terhadap Kaur Sat Narkoba Polres Bima Kota, Ipda Hanafi di Doro Belo dan penembakan hingga menghilangkan nyawa Kanit Intelkam Polres Bima Kabupaten Bripka M.Yamin di Sila
Kasus penembakan terhadap Kaur Sat Narkoba Polres Bima Kota, Ipda Hanafi di Doro Belo dan penembakan hingga menghilangkan nyawa Kanit Intelkam Polres Bima Kabupaten Bripka M.Yamin di Sila beberapa waktu lalu, sepertinya masih menjadi konsumsi hangat bagi khalayak ramai. Ada yang menilai, insiden penembakan sekaligus pembunuhan yang dialami aparat Keamanan diduga akibat lemahnya supremasi hukum. Bahkan, kejadian itu dinilai sebagai tolak ukur ketidak mampuan AKBP Ekawana, S.Ik sebagai Kapolres Bima Kabupaten.
Salah satu organisasi yang menilai “gagalnya” Ekawana mengendalikan Polres Bima Kabupaten yakni Komite Nasional Pemuda dan Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima. Organisasi kepemudaan itu menilai, selama kurang lebih satu tahun Kapolres Bima Kabupaten memimpin, sejumlah kasus pembunuhan dan penembakan di wilayah hukumnya terus terjadi. Sayangnya, masih ada kasus-kasus pembunuhan baik menimpa masyarakat biasa maupun aparat keamanan yang belum mampu dituntaskan.”Insiden yang menghilangkan nyawa diduga terjadi akibat lemahnya Supremasi hukum dibawa pimpinan Pak Ekawana, “kata Ketua Bidang Hukum dan Politik Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima Abdullah, SH Selasa kemarin.
Salah satu contoh lanjutnya, kasus penembakan Kaur Narkoba Polres Bima Kota Ipda. Hanafi di Doro Belo beberapa waktu lalu. Insiden yang sama kembali menimpa Kanit Intelejen Polres Bima Kabupaten Bripka. M. Yamin di Sila.”Saya menduga, semua ini terjadi karena Kapolres tidak mampu menangani kasus-kasus yang ada,”duganya.
Semestinya, pihak Kepolisian Polres Bima Kabupaten gesit mengungkap kasus seperti ini. Bayangkan saja katanya, bagaimana masyarakat bisa hidup tenang dan tentram jika anggota Polisi sendiri bisa secara sukarela ditembak seperti itu.” Kapolres harus tegas dan giat mengungkap kasus penembakan agar masyarakat tidak lagi terbebani dengan maraknya kasus penembakan,”ujarnya.
Ia menyarankan, jika memang Kapolres Bima Kabupaten sudah tidak lagi mampu menangani kasus yang ada di Bima. Berikanlah pada orang yang sanggup menyelesaikannya, namun kebijakan itu tergantung Polda NTB.”Kalau tidak mampu, silahkan angkat kaki dari Bima,” tegas pemuda yang akrap disapa Ebit itu.(KS-05)
Salah satu organisasi yang menilai “gagalnya” Ekawana mengendalikan Polres Bima Kabupaten yakni Komite Nasional Pemuda dan Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima. Organisasi kepemudaan itu menilai, selama kurang lebih satu tahun Kapolres Bima Kabupaten memimpin, sejumlah kasus pembunuhan dan penembakan di wilayah hukumnya terus terjadi. Sayangnya, masih ada kasus-kasus pembunuhan baik menimpa masyarakat biasa maupun aparat keamanan yang belum mampu dituntaskan.”Insiden yang menghilangkan nyawa diduga terjadi akibat lemahnya Supremasi hukum dibawa pimpinan Pak Ekawana, “kata Ketua Bidang Hukum dan Politik Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima Abdullah, SH Selasa kemarin.
Salah satu contoh lanjutnya, kasus penembakan Kaur Narkoba Polres Bima Kota Ipda. Hanafi di Doro Belo beberapa waktu lalu. Insiden yang sama kembali menimpa Kanit Intelejen Polres Bima Kabupaten Bripka. M. Yamin di Sila.”Saya menduga, semua ini terjadi karena Kapolres tidak mampu menangani kasus-kasus yang ada,”duganya.
Semestinya, pihak Kepolisian Polres Bima Kabupaten gesit mengungkap kasus seperti ini. Bayangkan saja katanya, bagaimana masyarakat bisa hidup tenang dan tentram jika anggota Polisi sendiri bisa secara sukarela ditembak seperti itu.” Kapolres harus tegas dan giat mengungkap kasus penembakan agar masyarakat tidak lagi terbebani dengan maraknya kasus penembakan,”ujarnya.
Ia menyarankan, jika memang Kapolres Bima Kabupaten sudah tidak lagi mampu menangani kasus yang ada di Bima. Berikanlah pada orang yang sanggup menyelesaikannya, namun kebijakan itu tergantung Polda NTB.”Kalau tidak mampu, silahkan angkat kaki dari Bima,” tegas pemuda yang akrap disapa Ebit itu.(KS-05)
COMMENTS