Ratusan warga Desa Kempo Kabupaten Dompu, Rabu (25/6) mendatangi Bupati Dompu,Drs. H Bambang M Yasin.
Ratusan warga Desa Kempo Kabupaten Dompu, Rabu (25/6) mendatangi Bupati Dompu,Drs. H Bambang M Yasin. Kehadiran mereka, selain untuk melakukan silaturahmi, guna meminta agar lahan tidur di wilayah So Tompo Kempo Dompu dapat dibuka dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa setempat . Tapi juga, menyuarakan sekaligus menyatakan dukungan kepada Bupati Dompu, apabila kembali maju sebagai calon Bupati Dompu priode Tahun 2015-2020 mendatang.
Liputan langsung Koran Stabilitas, ratusan warga kempo yang didominasi petani jagung dan ternak sapi serta kerbau, diterima baik oleh Bupati Dompu beserta sejumlah jajaranya dibawah. Bahkan, masyarakat juga sempat melakukan dialog dengan orang nomor satu di Kabupaten Dompu tersebut.
Perwakilan Masyarakat Desa Kempo, Muhamad Jae Parage, melalui dialog tersebut menyampaikan rasa terimakasih kepada BUpati atas program Pijar yang telah banyak membantu masyarakat Dompu, hingga mampu membawa perubahan sekaligus meningkatkan ekonomi bagi kehidupan masyarakat, khusunya para petani yang ada di wilayah Dompu.” Jujur, selama program pijar ada, kami sudah bisa dan mampu menyekolahkan anak-anak kami sampai ke tingkat perguruan tinggi. Karenanya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dompu ,”tuturnya.
Melalui moment itu, Jae juga meminta kepada Bupati Dompu untuk membuka lahan tidur yang ada di wilayah di wilayah So Tompo Kempo Dompu. Sehingga, lahan tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat yang ada di Desa setempat." Kami berharap Bupati Dompu, untuk berkenan membuka lahan tidur tersebut, agar kami bisa memanfaatkan untuk dijadikan lahan pertanian, "harapnya.
Menanggapi tuntutan warga tersebut, Bupati Dompu Drs. H Bambang M Yasin, mengaku terharu dan bangga atas kehadiran masyarakat Desa Kempo Dompu di Pandopo setempat.” Saya merasa terharu dan bahagia atas kehadiran bapak dan ibu. Bahkan, rasa lelah dan capek saya dalam melaksanakan tugas, bisa hilang seketika,”ujarnya.
Terkait permintaan masyarakat untuk bisa membuka lahan tidur di wilayah setempat, akan tetap diakomodir oleh pihaknya, karena hal itu juga sudah menjadi bagian daripada mimpinya selama ini. Hanya saja, dirinya terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan di Jakarta, guna membahas terkait hal itu.” Saya akan bahas soal itu dengan Kemenhut di Jakarta, karena lahan tersebut merupakan salah satu hutan tutupan Negara. Insallah, permintaan masyarakat akan saya perjuangkan. Soal hutan tutupan Negara,pilihanya adalah membiarkan rakyat kelaparan atau merusak lahan sedikit untuk kesejateraan rakyat. Apalagi selama ini, tidak ada satupun proyek reboisasi berhasil, itu karena membiarkan rakyat yang hidup kelaparan di hutan. Jadi, apa salahnya apabila lahan tidur itu dimanfaatkan oleh masyarakat,”tuturnya.
Terlepas dari hal itu, dirinya juga sempat menyuarakan kepada masyarakat Desa Kempo, soal program Pijar yang mampu mengatasi permasalahan ekonomi selama 4 Tahun terakhir. Buktinya, sampai hari ini masyarakat Dompu terutama para Petani banyak yang berhasil dan pendapatan ekonominya mengalami peningkatan. “Alhamdulillah rumah masyarakat yang dulunya terbuat dari Kayu, sekarang sudah ada yang berubah. Hal itu, berkat kesadaran dan semangat masyarakat untuk bekerja keras dalam memanfaatkan program pijar tersebut, terutama dalam hal menanam jagung,"tandasnya.(KS-10)
Liputan langsung Koran Stabilitas, ratusan warga kempo yang didominasi petani jagung dan ternak sapi serta kerbau, diterima baik oleh Bupati Dompu beserta sejumlah jajaranya dibawah. Bahkan, masyarakat juga sempat melakukan dialog dengan orang nomor satu di Kabupaten Dompu tersebut.
Perwakilan Masyarakat Desa Kempo, Muhamad Jae Parage, melalui dialog tersebut menyampaikan rasa terimakasih kepada BUpati atas program Pijar yang telah banyak membantu masyarakat Dompu, hingga mampu membawa perubahan sekaligus meningkatkan ekonomi bagi kehidupan masyarakat, khusunya para petani yang ada di wilayah Dompu.” Jujur, selama program pijar ada, kami sudah bisa dan mampu menyekolahkan anak-anak kami sampai ke tingkat perguruan tinggi. Karenanya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dompu ,”tuturnya.
Melalui moment itu, Jae juga meminta kepada Bupati Dompu untuk membuka lahan tidur yang ada di wilayah di wilayah So Tompo Kempo Dompu. Sehingga, lahan tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat yang ada di Desa setempat." Kami berharap Bupati Dompu, untuk berkenan membuka lahan tidur tersebut, agar kami bisa memanfaatkan untuk dijadikan lahan pertanian, "harapnya.
Menanggapi tuntutan warga tersebut, Bupati Dompu Drs. H Bambang M Yasin, mengaku terharu dan bangga atas kehadiran masyarakat Desa Kempo Dompu di Pandopo setempat.” Saya merasa terharu dan bahagia atas kehadiran bapak dan ibu. Bahkan, rasa lelah dan capek saya dalam melaksanakan tugas, bisa hilang seketika,”ujarnya.
Terkait permintaan masyarakat untuk bisa membuka lahan tidur di wilayah setempat, akan tetap diakomodir oleh pihaknya, karena hal itu juga sudah menjadi bagian daripada mimpinya selama ini. Hanya saja, dirinya terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan di Jakarta, guna membahas terkait hal itu.” Saya akan bahas soal itu dengan Kemenhut di Jakarta, karena lahan tersebut merupakan salah satu hutan tutupan Negara. Insallah, permintaan masyarakat akan saya perjuangkan. Soal hutan tutupan Negara,pilihanya adalah membiarkan rakyat kelaparan atau merusak lahan sedikit untuk kesejateraan rakyat. Apalagi selama ini, tidak ada satupun proyek reboisasi berhasil, itu karena membiarkan rakyat yang hidup kelaparan di hutan. Jadi, apa salahnya apabila lahan tidur itu dimanfaatkan oleh masyarakat,”tuturnya.
Terlepas dari hal itu, dirinya juga sempat menyuarakan kepada masyarakat Desa Kempo, soal program Pijar yang mampu mengatasi permasalahan ekonomi selama 4 Tahun terakhir. Buktinya, sampai hari ini masyarakat Dompu terutama para Petani banyak yang berhasil dan pendapatan ekonominya mengalami peningkatan. “Alhamdulillah rumah masyarakat yang dulunya terbuat dari Kayu, sekarang sudah ada yang berubah. Hal itu, berkat kesadaran dan semangat masyarakat untuk bekerja keras dalam memanfaatkan program pijar tersebut, terutama dalam hal menanam jagung,"tandasnya.(KS-10)
COMMENTS