Seperti Tim Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Mereka menargetkan perolehan suara di Kota Bima 90 persen.
Suhu politik menjelang Pilpres 2014 di Kota Bima mulai menghangatkan publik. Seiring dengan tahapan pemilu yang berjalan, berbagai strategi para tim untuk memenangkan kandidat dilakukan. Seperti Tim Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Mereka menargetkan perolehan suara di Kota Bima 90 persen.
Target perolehan suara itu dinilai sangat realistis dengan indikator dukungan bagi Prabowo-Hatta yang kian besar di Kota Bima. Hal itu terlihat dari animo masyarakat untuk menginisiasi pembentukan tim relawan pasangan yang disingkat Prahatta tersebut. “Kami bertekad meraih dukungan 90 persen dari masyarakat Kota Bima. Kami yakin itu bisa tercapai,” kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Anwar Arman, SE, kepada wartawan kemarin.
Politisi PKS Kota Bima ini menilai, aura kepemimpinan Prabowo dengan karakter yang tegas hampir sama dengan karakter masyarakat Bima. Gagasan dan program yang dicanangkan juga sangat berpihak kepada masyarakat kecil terutama pada program pertanian. “Beliau merupakan Ketua HKTI dan memperjuangkan kepentingan para petani serta masyarakat kecil. Itulah yang menyebabkan dukungan di Kota Bima besar,” ujarnya.
Untuk memperjuangkan semangat masyarakat itu kata Anwar, saat ini sudah dibentuk Tim Koalisi Merah Putih untuk memenangkan Prabowo-Hatta di Kota Bima.
Semua partai koalisi yang bergabung dengan pasangan tersebut di nasional dipastikan sudah bergabung di Sekretariat Koalisi Merah Putih Kelurahan Monggonao. Partai dimaksud yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP dan PBB. “Disamping tim koalisi ini, beberapa masyarakat juga telah membentuk posko relawan,” terangnya.
Disinggung soal isu yang mendiskreditkan Prabowo sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Anggota DPRD Kota Bima yang kembali terpilih ini berpendapat bahwa itu tidak akan berpengaruh terhadap pilihan yang ditetapkan masyarakat. Pasalnya, konsumsi itu hanya ditingkat masyarakat menengah ke atas. Itu pun sampai hari ini tak mampu dibuktikan. Begitu pula mengenai hasil survey yang kerap mengunggulkan pasangan Jokowi-JK, baginya itu tidak berpengaruh.
“Hasil survey bukanlah penentu, pilihan masyarakatlah yang akan menentukan melalui gagasan, visi dan misi pasangan untuk negara ini,” tandasnya. (KS-13)
Target perolehan suara itu dinilai sangat realistis dengan indikator dukungan bagi Prabowo-Hatta yang kian besar di Kota Bima. Hal itu terlihat dari animo masyarakat untuk menginisiasi pembentukan tim relawan pasangan yang disingkat Prahatta tersebut. “Kami bertekad meraih dukungan 90 persen dari masyarakat Kota Bima. Kami yakin itu bisa tercapai,” kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Anwar Arman, SE, kepada wartawan kemarin.
Politisi PKS Kota Bima ini menilai, aura kepemimpinan Prabowo dengan karakter yang tegas hampir sama dengan karakter masyarakat Bima. Gagasan dan program yang dicanangkan juga sangat berpihak kepada masyarakat kecil terutama pada program pertanian. “Beliau merupakan Ketua HKTI dan memperjuangkan kepentingan para petani serta masyarakat kecil. Itulah yang menyebabkan dukungan di Kota Bima besar,” ujarnya.
Untuk memperjuangkan semangat masyarakat itu kata Anwar, saat ini sudah dibentuk Tim Koalisi Merah Putih untuk memenangkan Prabowo-Hatta di Kota Bima.
Semua partai koalisi yang bergabung dengan pasangan tersebut di nasional dipastikan sudah bergabung di Sekretariat Koalisi Merah Putih Kelurahan Monggonao. Partai dimaksud yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP dan PBB. “Disamping tim koalisi ini, beberapa masyarakat juga telah membentuk posko relawan,” terangnya.
Disinggung soal isu yang mendiskreditkan Prabowo sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Anggota DPRD Kota Bima yang kembali terpilih ini berpendapat bahwa itu tidak akan berpengaruh terhadap pilihan yang ditetapkan masyarakat. Pasalnya, konsumsi itu hanya ditingkat masyarakat menengah ke atas. Itu pun sampai hari ini tak mampu dibuktikan. Begitu pula mengenai hasil survey yang kerap mengunggulkan pasangan Jokowi-JK, baginya itu tidak berpengaruh.
“Hasil survey bukanlah penentu, pilihan masyarakatlah yang akan menentukan melalui gagasan, visi dan misi pasangan untuk negara ini,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS