Pengurus KONI Kabupaten Bima belum bisa memastikan kapan bonus para atlet yang memperoleh medali pada Porprov IX NTB lalu akan diberikan.
Pengurus KONI Kabupaten Bima belum bisa memastikan kapan bonus para atlet yang memperoleh medali pada Porprov IX NTB lalu akan diberikan. Pasalnya, pemerintah Kabupaten Bima belum memberikan kepastian kapan pencairan dana bonus tersebut.
Humas KONI Kabupaten Bima, Arif Rahman SH mengaku belum bisa memberikan kepastian kapan bonus itu diserahkan. “Hingga saat ini, belum ada kepastian dari pemerintah daerah,” jelasnya.
Pihaknya sudah mengajukan anggaran KONI termasuk sisa biaya Porprov beberapa pekan lalu. Namun lagi-lagi, pemerintah belum bisa memastikan kapan anggara tersebut dicairkan.
Karena belum ada kepastian pencaiaran anggaran, Arif juga belum berani informasikan ke masing-masing Cabor. Yang pasti kata dia, jika anggaran sudah keluar maka akan diserahkan pada cabor. “Kami pastikan dulu kapan anggaran itu cair, baru berani kami sampaikan pada atlet,” tuturnya.
Disisi lain, dia mengaku para atlet ini harus terus menjalani latihan. Otomatis, memerlukan anggaran latihan dan pembelian fasilitas untuk latihan. Karena hal itu sangat mempengaruhi kualitas para atlet. Apalagi dalam waktu dekat, para atlet akan mengikuti Kejurnas dan Prapon. “Kami berharap pemerintah segera mencairkan dana KONI dan sisa Porprov kemarin. Kami butuh anggaran untuk latihan dan lain-lainnya,” tegasnya.
Janji pemberian bonus ini langsung keluar dari mulut Bupati Bima, DRS. H. Syafrudin HM. Nur M. Pd saat pelepasan Kontigen Porprov IX NTB dihalaman Bupati Bima Jum’at (13/6) lalu. Saat itu, secara tegas Bupati Bima berjanji akan memberikan bonus pada atlet yang meraih medali, termasuk pelatih.
Namun tidak disebutkan secara rinci berapa angka pasti bonus setiap medali tersebut. Misalnya, medali emas diberi bonus berapa, medali perak berapa dan medali perunggu juga berapa. Hanya saja, saat itu orang nomor satu di Kabupaten Bima menegaskan akan menghargakan setiap medali yang diperoleh.
Disisi lain, atlet banyak mengeluhkan kurangnya dukungan pemerintah untuk memajukan olahraga di Kabupaten Bima. Seperti yang disampaikan pelatih Cabor Silat, Ma’ruf Rusdi SH kepada Koran Stabilitas beberapa waktu lalu. Selama menjalani latihan, mereka lebih banyak mengeluarkan uang pribadi, biak untuk membeli perlengkapan latihan dan lainnya.
Padahal kata dia, medali dan prestasi yang disumbangkan para atlet itu juga membanggakan masyarakat Kabupaten Bima. Karena nama daerah dapat terangkat melalui olahraga. (KS-06)
Humas KONI Kabupaten Bima, Arif Rahman SH mengaku belum bisa memberikan kepastian kapan bonus itu diserahkan. “Hingga saat ini, belum ada kepastian dari pemerintah daerah,” jelasnya.
Pihaknya sudah mengajukan anggaran KONI termasuk sisa biaya Porprov beberapa pekan lalu. Namun lagi-lagi, pemerintah belum bisa memastikan kapan anggara tersebut dicairkan.
Karena belum ada kepastian pencaiaran anggaran, Arif juga belum berani informasikan ke masing-masing Cabor. Yang pasti kata dia, jika anggaran sudah keluar maka akan diserahkan pada cabor. “Kami pastikan dulu kapan anggaran itu cair, baru berani kami sampaikan pada atlet,” tuturnya.
Disisi lain, dia mengaku para atlet ini harus terus menjalani latihan. Otomatis, memerlukan anggaran latihan dan pembelian fasilitas untuk latihan. Karena hal itu sangat mempengaruhi kualitas para atlet. Apalagi dalam waktu dekat, para atlet akan mengikuti Kejurnas dan Prapon. “Kami berharap pemerintah segera mencairkan dana KONI dan sisa Porprov kemarin. Kami butuh anggaran untuk latihan dan lain-lainnya,” tegasnya.
Janji pemberian bonus ini langsung keluar dari mulut Bupati Bima, DRS. H. Syafrudin HM. Nur M. Pd saat pelepasan Kontigen Porprov IX NTB dihalaman Bupati Bima Jum’at (13/6) lalu. Saat itu, secara tegas Bupati Bima berjanji akan memberikan bonus pada atlet yang meraih medali, termasuk pelatih.
Namun tidak disebutkan secara rinci berapa angka pasti bonus setiap medali tersebut. Misalnya, medali emas diberi bonus berapa, medali perak berapa dan medali perunggu juga berapa. Hanya saja, saat itu orang nomor satu di Kabupaten Bima menegaskan akan menghargakan setiap medali yang diperoleh.
Disisi lain, atlet banyak mengeluhkan kurangnya dukungan pemerintah untuk memajukan olahraga di Kabupaten Bima. Seperti yang disampaikan pelatih Cabor Silat, Ma’ruf Rusdi SH kepada Koran Stabilitas beberapa waktu lalu. Selama menjalani latihan, mereka lebih banyak mengeluarkan uang pribadi, biak untuk membeli perlengkapan latihan dan lainnya.
Padahal kata dia, medali dan prestasi yang disumbangkan para atlet itu juga membanggakan masyarakat Kabupaten Bima. Karena nama daerah dapat terangkat melalui olahraga. (KS-06)
COMMENTS