Masyarakat dan daerah kini berharap banyak kepada pihak Kepolisian dalam menuntaskan kasus pengadaan Sampan Fiberglass
Masyarakat dan daerah kini berharap banyak kepada pihak Kepolisian dalam menuntaskan kasus pengadaan Sampan Fiberglass. Kendati kasus dugaan korupsi itu diindikasi menyeret para pejabat tinggi, Kepolisian tidak boleh gentar apalagi ciut untuk menghadapinya. Sebab, semua pihak tak terkecuali pejabat harus ditempatkan sama dimata hukum.
“Kami sangat mendukung langkah Kepolisian untuk memanggil semua pejabat dan pihak terkait. Publik menunggu keseriusan penanganan itu karena sampai sekarang belum satupun tersangka yang ditetapkan,” kata Akademisi STKIP Taman Siswa Bima, Asrul Raman, M.Pd, kemarin.
Asrul mengingatkan kepada pihak Kepolisian, agar tidak setengah-setengah mengungkap kasus tersebut. Perkembangan penanganan kasus itu selalu dinanti publik setiap saat. Tidak heran ketika ada kesan lambatnya penanganan proses hukum pasti disorot. Karena itu, Kepolisian mesti menunjukan keseriusan dan komitmen untuk menuntaskannya.
Dirinya mengapresiasi, sudah banyak pihak yang dipanggil untuk dimintai keterangan karena diindikasi terlibat. Kepolisian juga dinilai sudah bekerja maksimal untuk mengumpulkan bukti-bukti pendukung seperti, dokumen petunjuk dan tehnis pelaksanaan proyek, panitia pelaksana hingga turun langsung untuk pengecekan fisik sampan fiberglass.
“Tapi semuanya itu akan sia-sia, bila Kepolisian tidak mampu mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab. Artinya tidak hanya menyeret pelaku-pelaku kecil tetapi mengungkap hingga dalangnya,” ujar Asrul.
Dia pun berharap, Kepolisian tidak ‘bermain mata’ dengan pihak manapun dalam penanganan proyek bernilai Rp.1 Miliar ini. Bila itu terjadi, wibawa institusi penegak hukum itu dipastikannya tercoreng dan kepercayaan masyarakat tidak akan ada lagi. “Namun seandainya berhasil diungkap, merupakan sebuah prestasi bagi Kepolisian yang akan dikenang selamanya,” pungkasnya. (KS-13)
“Kami sangat mendukung langkah Kepolisian untuk memanggil semua pejabat dan pihak terkait. Publik menunggu keseriusan penanganan itu karena sampai sekarang belum satupun tersangka yang ditetapkan,” kata Akademisi STKIP Taman Siswa Bima, Asrul Raman, M.Pd, kemarin.
Asrul mengingatkan kepada pihak Kepolisian, agar tidak setengah-setengah mengungkap kasus tersebut. Perkembangan penanganan kasus itu selalu dinanti publik setiap saat. Tidak heran ketika ada kesan lambatnya penanganan proses hukum pasti disorot. Karena itu, Kepolisian mesti menunjukan keseriusan dan komitmen untuk menuntaskannya.
Dirinya mengapresiasi, sudah banyak pihak yang dipanggil untuk dimintai keterangan karena diindikasi terlibat. Kepolisian juga dinilai sudah bekerja maksimal untuk mengumpulkan bukti-bukti pendukung seperti, dokumen petunjuk dan tehnis pelaksanaan proyek, panitia pelaksana hingga turun langsung untuk pengecekan fisik sampan fiberglass.
“Tapi semuanya itu akan sia-sia, bila Kepolisian tidak mampu mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab. Artinya tidak hanya menyeret pelaku-pelaku kecil tetapi mengungkap hingga dalangnya,” ujar Asrul.
Dia pun berharap, Kepolisian tidak ‘bermain mata’ dengan pihak manapun dalam penanganan proyek bernilai Rp.1 Miliar ini. Bila itu terjadi, wibawa institusi penegak hukum itu dipastikannya tercoreng dan kepercayaan masyarakat tidak akan ada lagi. “Namun seandainya berhasil diungkap, merupakan sebuah prestasi bagi Kepolisian yang akan dikenang selamanya,” pungkasnya. (KS-13)
COMMENTS