Polemik diinternal DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima terus menggelinding. Pasca Pemilu Legislatif beberapa waktu lalu
Polemik diinternal DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima terus menggelinding. Pasca Pemilu Legislatif beberapa waktu lalu, aroma konflik antar pengurus dengan Ketua DPC nampaknya kian terlihat. Sebelumnya, beberapa kader partai berlambang mersi tersebut melaporkan Sang Ketua ke Pihak Kepolisian atas dugaan penggelapan dana partai.
Belum usai proses hukum kasus itu, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H. Abidin diisukan bakal memecat empat kadernya tanpa alasan yang jelas. Empat nama yang diinformasikan masuk daftar pemecatan itu yakni Samsul, Sujirman, Wahidin, dan Arifuddin. Bahkan, rapat pengurus partai yang dipimpin ketua kabarnya telah digelar untuk memecat keempatnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H. Abidin yang dikonfirmasi membenarkan informasi pemecatan empat kadernya yang disebukan itu. Bahkan Ia mengaku tidak hanya keempatnya yang bakal dipecat, tetapi lebih dari itu. Alasannya, karena sejumlah kader Demokrat Kabupaten Bima saat ini tidak sejalan dengan visi dan misi partai.
Namun, Sakura masih enggan membeberkan kapan rencana pemecatan tersebut. Bersama pengurus partai diakui telah melakukan rapat pembahasan agenda pemecatan dan perubahan (resufhle) kepengurusan. Terkait dengan nama Samsul, meski telah dipastikan lolos menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Dapil Satu, keputusan partai tetap akan memecatnya. “InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan melakukan pemecatan terhadap saudara Samsul M. Nor,” tegas Sakura melalui telepon seluler akhir pekan lalu.
Alasannya lanjut dia, karena beberapa pelanggaran yang dilakukan Samsul. Seperti telah melanggar AD/ART partai, melanggar Undang-Undang sebagai Caleg yang tidak melaporkan dana kampanye terakhir, tidak kooperatif selama menjadi pengurus anak cabang, tidak pernah melakukan tugasnya dengan baik, selama diundang untuk rapat tidak pernah hadir dan diduga telah bekerja sama dengan panitia pelaksana pemilu dengan pemaksaan melakukan penggelembungan suara untuk duduk di parlemen. Semua alasan itu diakui lengkap dengan bukti-bukti yang autentik.
“Kami menghargai kontribusinya, tapi Samsul tidak menghormati aturan partai dan pemilu damai. Kalau dia menang murni saya selaku Ketua Partainya akan lebih menghormati serta berterima kasih dan bangga,” tuturnya.
Kebijakan itu menurut Sakura, sudah sesuai prosedur dan tidak dilakukan sepihak seperti tudingan pengurus lainnya. Sebab Partai Demokrat merupakan partai yang santun dan para Caleg telah menandatangani pakta integritas. Dirinya sebagai Ketua Partai sangat paham mengenai mekanisme partai yang dipimpinya tersebut.
Menanggapi hal itu, salah satu kader yang masuk daftar pemecatan, Arifuddin mengaku kebijakan yang akan dikeluarkan Sakura tidak memiliki dasar kuat. Memecat pengurus atau kader menurutnya, bukan perkara mudah dan sederhana seperti dibayangkan. Dalam aturan partai, ada tahapan pemberian sanksi yang mesti dilewati bila ada kader yang dianggap bersalah.
Pemecatan kata Arifuddin, merupakan langkah terakhir setelah semua tahapan seperti pemanggilan, teguran hingga tiga kali dilakukan. Tapi fakta yang terjadi, kader sama sekali tidak mengetahui apa kesalahan yang diperbuat dan tidak merasa pernah dipanggil Ketua DPC Demokrat. “Kami akan menempuh jalur hukum dan bersurat kepada DPD dan DPP terkait hal ini,” ujarnya melalui telepon seluler.
Dirinya juga menyesalkan, Samsul M. Nor dimasukan dalam daftar kader yang akan dipecat oleh Ketua Partai. Padahal, Samsul dinilai telah berkonstibusi banyak untuk mendulang suara Partai Demokrat di Kabupaten Bima. Dia pun membutikan diri mampu bersaing dengan Caleg lainnya dan berhasil terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bima. (KS-13)
Belum usai proses hukum kasus itu, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H. Abidin diisukan bakal memecat empat kadernya tanpa alasan yang jelas. Empat nama yang diinformasikan masuk daftar pemecatan itu yakni Samsul, Sujirman, Wahidin, dan Arifuddin. Bahkan, rapat pengurus partai yang dipimpin ketua kabarnya telah digelar untuk memecat keempatnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H. Abidin yang dikonfirmasi membenarkan informasi pemecatan empat kadernya yang disebukan itu. Bahkan Ia mengaku tidak hanya keempatnya yang bakal dipecat, tetapi lebih dari itu. Alasannya, karena sejumlah kader Demokrat Kabupaten Bima saat ini tidak sejalan dengan visi dan misi partai.
Namun, Sakura masih enggan membeberkan kapan rencana pemecatan tersebut. Bersama pengurus partai diakui telah melakukan rapat pembahasan agenda pemecatan dan perubahan (resufhle) kepengurusan. Terkait dengan nama Samsul, meski telah dipastikan lolos menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Dapil Satu, keputusan partai tetap akan memecatnya. “InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan melakukan pemecatan terhadap saudara Samsul M. Nor,” tegas Sakura melalui telepon seluler akhir pekan lalu.
Alasannya lanjut dia, karena beberapa pelanggaran yang dilakukan Samsul. Seperti telah melanggar AD/ART partai, melanggar Undang-Undang sebagai Caleg yang tidak melaporkan dana kampanye terakhir, tidak kooperatif selama menjadi pengurus anak cabang, tidak pernah melakukan tugasnya dengan baik, selama diundang untuk rapat tidak pernah hadir dan diduga telah bekerja sama dengan panitia pelaksana pemilu dengan pemaksaan melakukan penggelembungan suara untuk duduk di parlemen. Semua alasan itu diakui lengkap dengan bukti-bukti yang autentik.
“Kami menghargai kontribusinya, tapi Samsul tidak menghormati aturan partai dan pemilu damai. Kalau dia menang murni saya selaku Ketua Partainya akan lebih menghormati serta berterima kasih dan bangga,” tuturnya.
Kebijakan itu menurut Sakura, sudah sesuai prosedur dan tidak dilakukan sepihak seperti tudingan pengurus lainnya. Sebab Partai Demokrat merupakan partai yang santun dan para Caleg telah menandatangani pakta integritas. Dirinya sebagai Ketua Partai sangat paham mengenai mekanisme partai yang dipimpinya tersebut.
Menanggapi hal itu, salah satu kader yang masuk daftar pemecatan, Arifuddin mengaku kebijakan yang akan dikeluarkan Sakura tidak memiliki dasar kuat. Memecat pengurus atau kader menurutnya, bukan perkara mudah dan sederhana seperti dibayangkan. Dalam aturan partai, ada tahapan pemberian sanksi yang mesti dilewati bila ada kader yang dianggap bersalah.
Pemecatan kata Arifuddin, merupakan langkah terakhir setelah semua tahapan seperti pemanggilan, teguran hingga tiga kali dilakukan. Tapi fakta yang terjadi, kader sama sekali tidak mengetahui apa kesalahan yang diperbuat dan tidak merasa pernah dipanggil Ketua DPC Demokrat. “Kami akan menempuh jalur hukum dan bersurat kepada DPD dan DPP terkait hal ini,” ujarnya melalui telepon seluler.
Dirinya juga menyesalkan, Samsul M. Nor dimasukan dalam daftar kader yang akan dipecat oleh Ketua Partai. Padahal, Samsul dinilai telah berkonstibusi banyak untuk mendulang suara Partai Demokrat di Kabupaten Bima. Dia pun membutikan diri mampu bersaing dengan Caleg lainnya dan berhasil terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bima. (KS-13)
COMMENTS