Nama besar Dunia Pendidikan di Kabupaten Dompu, tercoreng akibat ulah “mesum” Nasarudin, salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Nama besar Dunia Pendidikan di Kabupaten Dompu, tercoreng akibat ulah “mesum” Nasarudin, salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengabdi sebagai tenaga Pendidik di SMPN 7 Saneo Dompu. Celakanya, oknum guru itu digrebek oleh warga kelurahan Monta Baru Kamis (17/07), saat berduaan dengan Ji (16) salah seorang siswi Kelas 2 SMP di kamar nomor 3 Losmen Adhyaksa yang berlokasi di Jalan Diponegoro Kelurahan Kandai II Kecamatan Woja Dompu.
Usai digrebek, pasangan mesum tersebut dibawa dan digiring oleh warga dikediamanya di Kelurahan Monta Baru tersebut. Hal itu dilakukan, agar kedua pasangan dugaan mesum itu bertanggungjawab atas perbuatanya, apalagi perbuatan itu dilakukan saat bulan Ramadhan.
Siswi yang diduga mesum dengan oknum guru itu kepada sejumlah wartawan menceritakan, awalnya tidak mengenal apalagi menjalin hubungan dengan oknum guru itu. Perkenalan keduanya terjadi, saat siswi SMP itu hendak mengambil uang yang dititipkan temanya pada Nasrudin. Komunikasi berlanjut, ketika oknum guru itu menelpon dirinya sembari meminta agar dirinya datang mengambil uang di Hotel tersebut. “Saya pun memenuhi permintaan guru itu, “katanya.
Sesampainya di Hotel tersebut , ia pun memasuki kamar hotel yang ditempati oknum guru tersebut. Tanpa berpokor panjang, oknum tenaga pendidik itu langsung mengunci pintu kamar Hotel. Curiga atas sikap guru itu, dirinya sempat menanyakan keberadaan temannya. ”Saya sempat bertanya tentang teman saya, tapi dia meminta agar saya bersabar. Karena, teman saya pasti dating, “tuturnya mengutip perkataan Nasrudin.
Disela waktu menunggu temanya, oknum guru itu terus memaksa dan merayu dirinya untuk berbuat mesum. Namun, ajakan itu ditolak. Namun, usaha oknum guru itu tak berhenti disitu saja, melainkan terus dilakukan. Hingga, dirinya tak kuasa menahan paksaan oknum guru tersebut. “Saya dipaksa, padahal saya sempat menyarankan kepadanya agara tidak melakukan hal seperti itu. Mengingat, ini bulan Ramadhan. Tapi, masukan saya tidak diindahkan, hingga akhirnya kami berhubungan badan. Setelah berhubungan badan, dia memasukan uang Rp.300 ribu kekantong saya. Hanya saja, usaha oknum guru itu untuk pergi meninggalkan saya sendiri di kamar hotel tidak berhasil, karena kedatangan warga, “ujarnya.
Bagaiamana tan ggapan oknum guru SMPN atas pernyataan siswi tersebut, Nasarudin pada sejumlah wartawan membantah, dirinya memaksa Ji sebelum melakukan hubungan intim tersebut. Sebab, hubungan suami istri dilakukan atas dasar suka sama suka. “Kita saling mengenal kok, jadi tidak ada istilah saya tidak memaksanya. Karena, kami melakukan hubungan itu atas dasar suka sama suka, “elaknya.
Soal pemberian uang Rp.300 ribu , dirinya mengaku memang benar uang itu diberikan usai melakukan hubungan badan tersebut. “Usai berhubungan badan, saya memberi uang Rp.300 ribu kepadanya, “akunya. (KS-10)
Usai digrebek, pasangan mesum tersebut dibawa dan digiring oleh warga dikediamanya di Kelurahan Monta Baru tersebut. Hal itu dilakukan, agar kedua pasangan dugaan mesum itu bertanggungjawab atas perbuatanya, apalagi perbuatan itu dilakukan saat bulan Ramadhan.
Siswi yang diduga mesum dengan oknum guru itu kepada sejumlah wartawan menceritakan, awalnya tidak mengenal apalagi menjalin hubungan dengan oknum guru itu. Perkenalan keduanya terjadi, saat siswi SMP itu hendak mengambil uang yang dititipkan temanya pada Nasrudin. Komunikasi berlanjut, ketika oknum guru itu menelpon dirinya sembari meminta agar dirinya datang mengambil uang di Hotel tersebut. “Saya pun memenuhi permintaan guru itu, “katanya.
Sesampainya di Hotel tersebut , ia pun memasuki kamar hotel yang ditempati oknum guru tersebut. Tanpa berpokor panjang, oknum tenaga pendidik itu langsung mengunci pintu kamar Hotel. Curiga atas sikap guru itu, dirinya sempat menanyakan keberadaan temannya. ”Saya sempat bertanya tentang teman saya, tapi dia meminta agar saya bersabar. Karena, teman saya pasti dating, “tuturnya mengutip perkataan Nasrudin.
Disela waktu menunggu temanya, oknum guru itu terus memaksa dan merayu dirinya untuk berbuat mesum. Namun, ajakan itu ditolak. Namun, usaha oknum guru itu tak berhenti disitu saja, melainkan terus dilakukan. Hingga, dirinya tak kuasa menahan paksaan oknum guru tersebut. “Saya dipaksa, padahal saya sempat menyarankan kepadanya agara tidak melakukan hal seperti itu. Mengingat, ini bulan Ramadhan. Tapi, masukan saya tidak diindahkan, hingga akhirnya kami berhubungan badan. Setelah berhubungan badan, dia memasukan uang Rp.300 ribu kekantong saya. Hanya saja, usaha oknum guru itu untuk pergi meninggalkan saya sendiri di kamar hotel tidak berhasil, karena kedatangan warga, “ujarnya.
Bagaiamana tan ggapan oknum guru SMPN atas pernyataan siswi tersebut, Nasarudin pada sejumlah wartawan membantah, dirinya memaksa Ji sebelum melakukan hubungan intim tersebut. Sebab, hubungan suami istri dilakukan atas dasar suka sama suka. “Kita saling mengenal kok, jadi tidak ada istilah saya tidak memaksanya. Karena, kami melakukan hubungan itu atas dasar suka sama suka, “elaknya.
Soal pemberian uang Rp.300 ribu , dirinya mengaku memang benar uang itu diberikan usai melakukan hubungan badan tersebut. “Usai berhubungan badan, saya memberi uang Rp.300 ribu kepadanya, “akunya. (KS-10)
COMMENTS