Sidang pembacaan tuntutan terhadap terakwa korupsi Keaksaraan Fungsional (KF) di Pengadilan Tipikor Mataram kemarin terpaksa ditunda.
Sidang pembacaan tuntutan terhadap terakwa korupsi Keaksaraan Fungsional (KF) di Pengadilan Tipikor Mataram kemarin terpaksa ditunda. Penundaan tersebut lantaran majelis hakim belum siap, rencananya pecan depan sidang tuntutan akan kembali digelar.
Kajari Raba Bima melalui Kepala Seksi Inteljen (Kasi Intel) Lalu Muhammad Rasid, SH saat ditemui wartawan Jum’at (11/7) pagi mengungkapkan, pasca digelarnya sidang dengan agenda mendengarkan keterangan sejumlah saksi pertengahan Juni lalu, pihaknya mengagendakan untuk sidang pembacaan tuntutan. Tapi adanya halangan Majelis Hakim, sehingga sidang tersebut ditunda.”Pembacaan tuntutan terhadap terdakwa Abidin Ahmad sebenarnya akan dibacakan hari Selasa (8/7) kemarin, tapi ditunda hingga pecan depan,”ujarnya.
Pecan depan ini lanjutnya, ia berharap tidak ada halangan apapun yang sehingga membuat sidang dengan agenda pembacaan tuntutan itu ditunda lagi. Sebab, kalau sidang tuntutan kasus ini secara terus menerus ditunda, maka proses hukumnya akan terlambat dari yang sudah ditargetkan Kejaksaa.”Semoga siding pembacaan tuntutan ini tidak ditunda lagi, kalau prosesnya lancer maka kasus-kasus yang lain juga bisa diselesaikan secepatnya,”harapnya.
Mengenai Pasal dan berapa tahun terdakwa dituntut katanya, saat ini pihaknya belum bisa mengesposnya. Sebab, hal tersebut akan melanggar etika.”Itu baru bisa kami jelaskan, ketika sidangnya sudah digelar,”katanya.
Seperti yang diberitakan Koran Stabilitas sebelumnya, sejumlah saksi yang diperiksa dalam persidangan mengatakan, dalam dokumen kegiatan tidak sesuai dengan proposalnya, karena setiap orang telah dialihkan anggarannya untuk dipotong. Artinya, ada banyak dugaan anggaran yang telah dipotong oleh tersangka dan dapat memberatkan pembelaan tersangka . Terdakwa ditahan pihak Kejari Raba Bima pada awal bulan April lalu atas dugaan tindak pidana korupsi KF Kabupaten Bima. Selang dua hari kemudian, terdakwa beserta berkasnya dilimpahkan ke pengadilan tipidkor mataram sekaligus ditentukan sidang perdana.
Sebelum dilimpahkan ke Pengadilan Tipidkor Mataram, terdakwa ditahan dalam rangkaian Pelimpahan Tahap II lalu yang dilakukan pada Jumat (9/5) sekitar pukul 11.00 Wita. Usai menandatangani berkas pemeriksaan akhir, tersangka yang didampingi oleh sejumlah Penasehat Hukum (PH) langsung diangkut ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Raba Bima. Saat di depan pelataran, Abidin tidak berkata apa-apa dan langsung menaiki mobil tahanan milik Jaksa.
Sementara di Rutan, Abidin akan menjalani penahanan sambil menunggu waktu pelimpahan ke Pengadilan Tipikor Mataram. Abidin Ahmad, S.Pd sendiri, menjadi tersangka pada tanggal 14 februari 2009 lalu. Dalam laporan tersebut ditemukan indikasi penyimpangan dalam penggunaan dana program KF oleh sanggar kegiatan belajar (KSB) yang dikelola terdakwa.(KS-05)
Kajari Raba Bima melalui Kepala Seksi Inteljen (Kasi Intel) Lalu Muhammad Rasid, SH saat ditemui wartawan Jum’at (11/7) pagi mengungkapkan, pasca digelarnya sidang dengan agenda mendengarkan keterangan sejumlah saksi pertengahan Juni lalu, pihaknya mengagendakan untuk sidang pembacaan tuntutan. Tapi adanya halangan Majelis Hakim, sehingga sidang tersebut ditunda.”Pembacaan tuntutan terhadap terdakwa Abidin Ahmad sebenarnya akan dibacakan hari Selasa (8/7) kemarin, tapi ditunda hingga pecan depan,”ujarnya.
Pecan depan ini lanjutnya, ia berharap tidak ada halangan apapun yang sehingga membuat sidang dengan agenda pembacaan tuntutan itu ditunda lagi. Sebab, kalau sidang tuntutan kasus ini secara terus menerus ditunda, maka proses hukumnya akan terlambat dari yang sudah ditargetkan Kejaksaa.”Semoga siding pembacaan tuntutan ini tidak ditunda lagi, kalau prosesnya lancer maka kasus-kasus yang lain juga bisa diselesaikan secepatnya,”harapnya.
Mengenai Pasal dan berapa tahun terdakwa dituntut katanya, saat ini pihaknya belum bisa mengesposnya. Sebab, hal tersebut akan melanggar etika.”Itu baru bisa kami jelaskan, ketika sidangnya sudah digelar,”katanya.
Seperti yang diberitakan Koran Stabilitas sebelumnya, sejumlah saksi yang diperiksa dalam persidangan mengatakan, dalam dokumen kegiatan tidak sesuai dengan proposalnya, karena setiap orang telah dialihkan anggarannya untuk dipotong. Artinya, ada banyak dugaan anggaran yang telah dipotong oleh tersangka dan dapat memberatkan pembelaan tersangka . Terdakwa ditahan pihak Kejari Raba Bima pada awal bulan April lalu atas dugaan tindak pidana korupsi KF Kabupaten Bima. Selang dua hari kemudian, terdakwa beserta berkasnya dilimpahkan ke pengadilan tipidkor mataram sekaligus ditentukan sidang perdana.
Sebelum dilimpahkan ke Pengadilan Tipidkor Mataram, terdakwa ditahan dalam rangkaian Pelimpahan Tahap II lalu yang dilakukan pada Jumat (9/5) sekitar pukul 11.00 Wita. Usai menandatangani berkas pemeriksaan akhir, tersangka yang didampingi oleh sejumlah Penasehat Hukum (PH) langsung diangkut ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Raba Bima. Saat di depan pelataran, Abidin tidak berkata apa-apa dan langsung menaiki mobil tahanan milik Jaksa.
Sementara di Rutan, Abidin akan menjalani penahanan sambil menunggu waktu pelimpahan ke Pengadilan Tipikor Mataram. Abidin Ahmad, S.Pd sendiri, menjadi tersangka pada tanggal 14 februari 2009 lalu. Dalam laporan tersebut ditemukan indikasi penyimpangan dalam penggunaan dana program KF oleh sanggar kegiatan belajar (KSB) yang dikelola terdakwa.(KS-05)
COMMENTS