Ribuan guru yang mengabdi di Lingkup Dikpora Kabupaten Bima, sebanyak 3.332 guru mendapat tunjangan sertifikasi dari Pemerintah Pusat.
Ribuan guru yang mengabdi di Lingkup Dikpora Kabupaten Bima, sebanyak 3.332 guru mendapat tunjangan sertifikasi dari Pemerintah Pusat. Sekian banyak guru yang beruntung tersebut, tidak hanya status PNS, tapi juga guru SK Honda, serta guru sukarela. Diharapkan, dengan pendapatan tambahan bernilai jutaan rupiah perbulan tersebut, kinerja guru semakin meningkat, mutu pendidikan juga mengalami perubahan.
Pernyataan itu disampaikan Kabid KPMP Dikpora Kabupaten Bima, H.Asrarudin,SH saat memberikan keterangan Pers di ruang kerjanya kemarin. Katanya, kepedulian pemerintah, mulai dari Pusat hingga Daerah, terhadap para guru begitu besar. Tujuannya adalah bagaimana mutu pendidikan mengalami peningkatan, bukan sebaliknya. Berbagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, mulai dari pengalokasian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan guru terpencil, sertifikasi, juga beberapa item tunjangan lainnya. Artinya, guru harus sadar diri, tidak terlalu banyak menuntut, tapi harus tau kewajibannya.”Begitu banyak perhatian pemerintah terhadap guru, tapi masih saja mutu pendidikan berkurang. Itu semua tidak lepas dari kurangnya kepedulian guru terhadap mutu pendidikan,”terangnya.
Terkait pembayaran tunjangan sertefikasi, dari jumlah guru sertefikasi tersebut, masih 20 lebih guru yang belum dibayar, karena masih adanya kekurangan persyaratan yang harus diperbaiki oleh guru-guru tersebut. Namun katanya, sebagian banyak guru telah dibayar tunjangan sertefikasinya, kendati baru triwulan pertama, untuk triwulan kedua tengah diproses untuk pembayarannya. Pada prinsipnya kata Kabid yang biasa disapa H.Dafid ini, yaitu guru-guru sertefikasi dapat memenuhi jam mengajarnya sesuai ketentuan yang berlaku. “Kalau tidak terpenuhi jam ngajarnya, maka menjadi masalah pula dalam kaitan pembayaran tunjangan tersebut,”paparnya.
Pengusaha sukses asal Wera ini meminta kepada seluruh guru sertifikasi agar tidak bermain-main jam mengajar, karena tunjangan sertifikasi itu diberikan demi memenuhi harapan dan tuntuntan guru selama ini yang berkaitan dengan kesejahteraan. Maksudnya, jangan hanya bisa menuntut banyak kepada pemerintah, tapi kewajiban diabaikan.”Saya sangat berharap, agar dengan tunjangan yang diberikan membawa kebaikan bagi dunia pendidikan, khususnya kepada siswa siswi,”harapnya.
Ditanya, apakah setiap tahun ada penambahan jatah bagi Pemerintah Kabupaten Bima untuk guru sertefikasi ?. Menjawab pertanyaan tersebut, H.Dafid tidak ingin berspikulasi, namun katanya, pengalaman selama ini tetap diberikan kesempatan oleh pemerintah pusat, namun dibatasi, mengingat kemampuan Negara.”Saya berharap agar seluruh guru di Kabupaten Bima mendapat tunjangan sertifikasi, tentunya disesuaikan dengan masa pengabdian. Tapi begitulah kemampuan pemerintah, para guru harus menerima keadaan itu,”pungkasnya mengakhiri komentarnya.(KS-001)
Pernyataan itu disampaikan Kabid KPMP Dikpora Kabupaten Bima, H.Asrarudin,SH saat memberikan keterangan Pers di ruang kerjanya kemarin. Katanya, kepedulian pemerintah, mulai dari Pusat hingga Daerah, terhadap para guru begitu besar. Tujuannya adalah bagaimana mutu pendidikan mengalami peningkatan, bukan sebaliknya. Berbagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, mulai dari pengalokasian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan guru terpencil, sertifikasi, juga beberapa item tunjangan lainnya. Artinya, guru harus sadar diri, tidak terlalu banyak menuntut, tapi harus tau kewajibannya.”Begitu banyak perhatian pemerintah terhadap guru, tapi masih saja mutu pendidikan berkurang. Itu semua tidak lepas dari kurangnya kepedulian guru terhadap mutu pendidikan,”terangnya.
Terkait pembayaran tunjangan sertefikasi, dari jumlah guru sertefikasi tersebut, masih 20 lebih guru yang belum dibayar, karena masih adanya kekurangan persyaratan yang harus diperbaiki oleh guru-guru tersebut. Namun katanya, sebagian banyak guru telah dibayar tunjangan sertefikasinya, kendati baru triwulan pertama, untuk triwulan kedua tengah diproses untuk pembayarannya. Pada prinsipnya kata Kabid yang biasa disapa H.Dafid ini, yaitu guru-guru sertefikasi dapat memenuhi jam mengajarnya sesuai ketentuan yang berlaku. “Kalau tidak terpenuhi jam ngajarnya, maka menjadi masalah pula dalam kaitan pembayaran tunjangan tersebut,”paparnya.
Pengusaha sukses asal Wera ini meminta kepada seluruh guru sertifikasi agar tidak bermain-main jam mengajar, karena tunjangan sertifikasi itu diberikan demi memenuhi harapan dan tuntuntan guru selama ini yang berkaitan dengan kesejahteraan. Maksudnya, jangan hanya bisa menuntut banyak kepada pemerintah, tapi kewajiban diabaikan.”Saya sangat berharap, agar dengan tunjangan yang diberikan membawa kebaikan bagi dunia pendidikan, khususnya kepada siswa siswi,”harapnya.
Ditanya, apakah setiap tahun ada penambahan jatah bagi Pemerintah Kabupaten Bima untuk guru sertefikasi ?. Menjawab pertanyaan tersebut, H.Dafid tidak ingin berspikulasi, namun katanya, pengalaman selama ini tetap diberikan kesempatan oleh pemerintah pusat, namun dibatasi, mengingat kemampuan Negara.”Saya berharap agar seluruh guru di Kabupaten Bima mendapat tunjangan sertifikasi, tentunya disesuaikan dengan masa pengabdian. Tapi begitulah kemampuan pemerintah, para guru harus menerima keadaan itu,”pungkasnya mengakhiri komentarnya.(KS-001)
COMMENTS