Dari tahun ke tahun, Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB terus membenahi saluran irigasi untuk kepentingan para petani di Wilayah NTB
Dari tahun ke tahun, Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB terus membenahi saluran irigasi untuk kepentingan para petani di Wilayah NTB. Di Tahun 2014 ini, BWS mengalokasikan anggaran sebanyak Rp.900Juta lebih, dengan panjang irigasi yang akan dibangun dan direhab lebih kurang 5KM. irigasi sepanjang itu akan mengairi lahan persawahan warga di beberapa Desa di Kecamatan Woha seluas 950Ha.
Demikian disampaikan Huma PT. Sinar Intan Papua Permain (PT.SIPP) selaku pelaksana proyek saat dikonfirmasi di lokasi proyek beberapa waktu lalu. Kata Budi, proyek irigasi tersebut mulai dikerjakan pada tanggal 21 Maret 2014 berdasarkan kesepakatan kontrak, dan akan berakhir Nopember 2014. Titik nol pekerjaan tepatnya di Desa Waduwane, hingga Desa Kalampa Kecamatan Woha. Bagaimana perkembangan fisik proyek saat sekarang ?. Budi mengaku sudah mencapai 40 persen, namun dipastikan, kegiatan tersebut dapat diselesaikan hingga batas akhir kontrak, meski dalam beberapa pecan terakhir kondisi cuaca di wilayah proyek mengalami kendala, seperti hujan dan kendala minor lainnya.”Kami sebagai pelaksana proyek tidak ingin kerja asal-asalan, namun mutu dan kualitas proyek amburadul, sehingga kehati-hatian dalam bekerja menjadi focus utama bagi kami,”terangnya.
Konstruksi apa saja yang akan dikerjakan dengan anggaran sebanyak itu ?. Dengan rinci Budi pun menjelaskan, pembangunan irigasi sekarang dengan sebelumnya sangat jauh berbeda, dimana ada pengecoran lantai menggunakan besi berukuran 12Mili, dengan lebar saluran yang variatif.”Lebar saluran ada yang 170Cm, ada juga yang 220Cm,”tuturnya.
Budi mengaku, seluruh kebutuhan material pekerjaan telah disiapkan semua di lapangan, mulai dari besi, semen, pasir dan lainnya. Material tersebut tidak semua diadakan oleh pelaksana proyek secara langsung, tapi oleh masyarakat dengan cara membagi-bagi. Kenapa harus masyarakat ?. Agar masyarakat dapat menikmati secara langsung kehadiran proyek irigasi sekarang. Maksudnya, tidak hanya akan merasakan manfaat proyek berupa air yang akan mengairi lahan para petani, tapi juga manfaat langsung berupa pengadaan material untuk kebutuhan selama proyek dikerjakan.;”Saya sebagai Humas perusahaan yang mengerjakan proyek ini merasa bangga dan haru, ketika melihat masyarakat datang berbondong-bondong untuk menawarkan diri menyediakan material proyek,”ujarnya bangga.
Disinggung soal pembayaran proyek oleh pihak BWS, Budi enggan menjawab secara rinci, karena tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan soal itu, namun katanya, pihak BWS akan membayar proyek tersebut berdasarkan perkembangan fisik lapangan. Karena itu, pihaknya menargetkan pembuatan irigasi ini harus diselesaikan secepat mungkin, mengingat cuaca hujan mulai tidak bersahabat. “Kalau proyek ini cepat selesai pekerjaannya, otomatis rakyat pun senang. Karena, saluran irigasi ini setiap saat diairi oleh debit air yang cukup tinggi,”jelasnya.
Apakah selama ini, l uas lahan 950Ha tidak maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, akibat saluran irigasi yang rusak ?. Budi mengamininya. Masalahnya, irigasi sebelumnya selain kondisinya sempit, juga sudah banyak yang rusak, padahal sudah pernah dilakukan rehab. Semoga saja, rehab irigasi sekarang membawa kebaikan bagi seluruh petani yang punya lahan di sepanjang irigasi tersebut.”Saya merasa yakin, jika irigasi telah tuntas dikerjakan, dengan mutu yang berkualitas, maka rakyat pun akan sejahtera,”ujarnya yakin.
Proyek ini kata Budi, merupakan bentuk kepedulian tinggi pemerintah Propinsi NTB. Juga keseriusan pihak BWS yang telah berupaya mengahadirkan anggaran sebanyak itu, demi kebutuhan dan kepentingan rakyat di Wilayah Kabupaten Bima, khususnya rakyat Kecamatan Woha.”Semoga saja, rakyat kita semakin sejahtera dengan hadirnya proyek irigasi sepanjang 5Km ini,”ujarnya harap.(KS-001/ADV)
Konstruksi apa saja yang akan dikerjakan dengan anggaran sebanyak itu ?. Dengan rinci Budi pun menjelaskan, pembangunan irigasi sekarang dengan sebelumnya sangat jauh berbeda, dimana ada pengecoran lantai menggunakan besi berukuran 12Mili, dengan lebar saluran yang variatif.”Lebar saluran ada yang 170Cm, ada juga yang 220Cm,”tuturnya.
Budi mengaku, seluruh kebutuhan material pekerjaan telah disiapkan semua di lapangan, mulai dari besi, semen, pasir dan lainnya. Material tersebut tidak semua diadakan oleh pelaksana proyek secara langsung, tapi oleh masyarakat dengan cara membagi-bagi. Kenapa harus masyarakat ?. Agar masyarakat dapat menikmati secara langsung kehadiran proyek irigasi sekarang. Maksudnya, tidak hanya akan merasakan manfaat proyek berupa air yang akan mengairi lahan para petani, tapi juga manfaat langsung berupa pengadaan material untuk kebutuhan selama proyek dikerjakan.;”Saya sebagai Humas perusahaan yang mengerjakan proyek ini merasa bangga dan haru, ketika melihat masyarakat datang berbondong-bondong untuk menawarkan diri menyediakan material proyek,”ujarnya bangga.
Disinggung soal pembayaran proyek oleh pihak BWS, Budi enggan menjawab secara rinci, karena tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan soal itu, namun katanya, pihak BWS akan membayar proyek tersebut berdasarkan perkembangan fisik lapangan. Karena itu, pihaknya menargetkan pembuatan irigasi ini harus diselesaikan secepat mungkin, mengingat cuaca hujan mulai tidak bersahabat. “Kalau proyek ini cepat selesai pekerjaannya, otomatis rakyat pun senang. Karena, saluran irigasi ini setiap saat diairi oleh debit air yang cukup tinggi,”jelasnya.
Apakah selama ini, l uas lahan 950Ha tidak maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, akibat saluran irigasi yang rusak ?. Budi mengamininya. Masalahnya, irigasi sebelumnya selain kondisinya sempit, juga sudah banyak yang rusak, padahal sudah pernah dilakukan rehab. Semoga saja, rehab irigasi sekarang membawa kebaikan bagi seluruh petani yang punya lahan di sepanjang irigasi tersebut.”Saya merasa yakin, jika irigasi telah tuntas dikerjakan, dengan mutu yang berkualitas, maka rakyat pun akan sejahtera,”ujarnya yakin.
Proyek ini kata Budi, merupakan bentuk kepedulian tinggi pemerintah Propinsi NTB. Juga keseriusan pihak BWS yang telah berupaya mengahadirkan anggaran sebanyak itu, demi kebutuhan dan kepentingan rakyat di Wilayah Kabupaten Bima, khususnya rakyat Kecamatan Woha.”Semoga saja, rakyat kita semakin sejahtera dengan hadirnya proyek irigasi sepanjang 5Km ini,”ujarnya harap.(KS-001/ADV)
COMMENTS