Teka teki tentang siapa yang bakal mendampingi mantan Bupati Bima, Drs. H.Zainul H.Arifin pada Pemilihan Bupati dan Wabup Bima periode 2015-2020 mendatang, perlahan mulai terungkap
Teka teki tentang siapa yang bakal mendampingi mantan Bupati Bima, Drs. H.Zainul H.Arifin pada Pemilihan Bupati dan Wabup Bima periode 2015-2020 mendatang, perlahan mulai terungkap. Saat ini, H.Zainul yang akrab disapa Abu Ya mengaku telah mengantongi lima nama, kemudian dikerucutkan menjadi tiga nama. Hanya saja, baru dua yang diungkap yakni istri mendiang Almarhum Bupati Bima, H.Ferri Zulkarnain, ST yakni Hj. Indah Damayanti Putri dan H.Najib HM.Ali. Sementara, satu orang masih dirahasiakan. Nama-nama itu mencuat, pada saat acara Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan hari kelahiran Abu Ya ke 59 Selasa (29/7) di Ponpes Al-Ikhwan Salama Kota Bima.
Namun, dari sejumlah tamu yang diundang, ada salah satu tamu undangan yakni Dinda yang tidak hadir pada kegiatan mantan orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut. Padahal, kehadiran Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima tersebut sangat diharapkan oleh ratusan masyarakat Kabupaten Bima yang hadir pada acara tersebut. Apalagi, nama politisi srikandi tersebut sudah mencuat akan berpasangan dengan H.Zainul. Bahkan, stiker pasangan Zainul – Dinda (Zadi) sudah beredar luas di tengah-tengah masyarakat. Entah apa alasan dibalik tidak hadirnya Dinda pada acara tersebut, hingga kini masih misterius. Tapi kabar yang beredar, saat kegiatan itu Dinda sedang berhalangan.
Tidak hadirnya Dinda pada acara Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan peringatan hari lahirnya H.Zainul H.Arifin tersebut, seolah menambah keraguan publik bahwa pasangan Zadi hanya sekedar wacana kosong semata. Namun bagi Abu Ya, ketidakhadiran Dinda pada acara tersebut bukan menjadi persoalan, karena semua Parpol yang diundang hadir dalam acara tersebut. Termasuk, partai Golkar Kabupaten Bima yang kini dipimpin Dinda. “Informasi terakhir yang saya dapat, Dinda hendak hadir memenuhi undangan tersebut. Tapi, tidak jadi. Soal apa alasan dan penyebabnya, silahkan tanyakan pada Dinda. Yang jelas, saya tidak pernah meminta agar didampingi oleh mereka, beda konteks kalau saya yang meminta, “katanya Drs. H.Zainul H.Arifin usai menggelar kegiatan halal bi halal.
Meski Dinda batal hadir pada kegiatan itu,akan tetapi Abu Ya mengaku intens melakukan komunikasi dengan Dinda. Bahkan, sudah berlangsung lama. Termasuk dengan partai Golkar, buktinya ada beberapa kali kader Golkar yang mendatanginya. “Sebelum wacana ini, saya dengan Dinda sudah intens melakukan komunikasi. Bahkan, ada orang-orang Golkar yang pernah mendatangi saya, “ujarnya.
Soal kesiapan H.Zainul untuk maju sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Bima, sepertinya sudah tidak diragukan lagi. Baik menyangkut kematangan berpolitik, semangat maupun persoalan finansial. “Setelah melaksanakan sholat, saya memutuskan untuk maju sebagai orang nomor satu pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020 mendatang. Soal finansial, jangan diragukan lagi. Kalau saya sudah siap maju, berarti saya sudah siap segala-galanya, termasuk modal untuk biaya Pilkada, “terangnya.
Dukungan untuk H.Zainul sebagai Calon Bupati Bima, sepertinya tak diragukan lagi. Meskipun, memperoleh dukungan dari berbagai kalangan, tapi deklarasi untuk meresmikan pasangan tersebut belum bisa dipastikan kapan waktunya. Sebab dari lima nama figure yang sudah dikantongi Abu Ya, kemudian dikerucutkan menjadi tiga, hanya dua nama yang disebutkan secara gamblang oleh mantan orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut. “Saya sudah kantongi lima nama, tapi sudah dikerucutkan menjadi tiga. Dua nama yakni Dae Dinda dan H.Najib, sementara satu nama masih saya rahasiakan. Insaallah, paling lambat Bulan September Tahun 2014 ini, masyarakat sudah mengetahui siapa nama pasangan saya, “terangnya.
Sikap politisi PAN dimaksud, semakin menambah penasaran masyarakat Kabupaten Bima. Sebab, saat ini publik tak sabar menanti nama kandidat yang akan berpasangan dengan mantan Bupati Bima tersebut. Apalagi, ketika Abu Ya hanya menyebutkan dua nama dari tiga yang telah dikerucutkan. “Tidak perlu saya sebutkan namanya, yang jelas Dinda dan H.Najib pernah meminta kepada saya untuk menjadi orang nomor satu.Karena diminta, saya memutuskan untuk maju sebagai Calon Bupati Bima, tapi haram hukumnya saya menjadi orang nomor dua, “ujarnya.
Soal kesiapan H.Zainul untuk maju sebagai kandidat Bupati sepertinya sudah tidak diragukan lagi. Baik menyangkut kematangan berpolitik, semangat maupun persoalan finansial. “Setelah melaksanakan sholat, saya memutuskan untuk maju sebagai orang nomor satu pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020 mendatang. Soal finansial, jangan diragukan lagi. Kalau saya sudah siap maju, berarti saya sudah siap segala-galanya, termasuk modal untuk biaya Pilkada, “tegasnya.
Seperti apa kriteria figure yang bakal menjadi pendamping Abu Ya pada Pilkada 2015 nanti, apakah figur yang memiliki uang, dukungan,berjiwa sosial ataukah memiliki segala-galanya. Menanggapi hal itu, Abu Ya dengan tegas menyatakan, tidak ada kriteria khusus yang diinginkan. Karena yang dibutuhkan, hanya figure yang baik,selalu mendekatkan diri dengan Allah dan menjalankan tugas sesuai aturan . “Saya hanya butuh figure yang baik, karena kalau dia baik, berarti dia sudah memiliki segala-galanya, “terangnya.
Pada acara Halal Bi Halal tersebut, tampak hadir sejumlah pengurus Parpol d Kabupaten Bima, antara lain Ketua DPD II PAN Kabupaten Bima, Adi Mahyudi, PAN Kota Bima, Feri Sofyan, Abdullah S.Ag, Kader Golkar Kabupaten Bima, Wahyudin, S.Ag, Drs M.Guntur, Ismail, mantan Sekda Kabupaten Bima, H.Maskur, pengurus PKB Kabupaten Bima, H.Mustahid, H.Kako,pengurus PPP, PBB dan Gerindra. Termasuk, tamu undangan lain seperti Mantan Wakil Walikota Bima, Abubakar Umar (Aba Uma) dan Mantan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs Zubaer, H.Ar, M.Si, Toga, Toma, dan ratusan masyarakat Kabupaten Bima. (KS-09)
Tidak hadirnya Dinda pada acara Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan peringatan hari lahirnya H.Zainul H.Arifin tersebut, seolah menambah keraguan publik bahwa pasangan Zadi hanya sekedar wacana kosong semata. Namun bagi Abu Ya, ketidakhadiran Dinda pada acara tersebut bukan menjadi persoalan, karena semua Parpol yang diundang hadir dalam acara tersebut. Termasuk, partai Golkar Kabupaten Bima yang kini dipimpin Dinda. “Informasi terakhir yang saya dapat, Dinda hendak hadir memenuhi undangan tersebut. Tapi, tidak jadi. Soal apa alasan dan penyebabnya, silahkan tanyakan pada Dinda. Yang jelas, saya tidak pernah meminta agar didampingi oleh mereka, beda konteks kalau saya yang meminta, “katanya Drs. H.Zainul H.Arifin usai menggelar kegiatan halal bi halal.
Meski Dinda batal hadir pada kegiatan itu,akan tetapi Abu Ya mengaku intens melakukan komunikasi dengan Dinda. Bahkan, sudah berlangsung lama. Termasuk dengan partai Golkar, buktinya ada beberapa kali kader Golkar yang mendatanginya. “Sebelum wacana ini, saya dengan Dinda sudah intens melakukan komunikasi. Bahkan, ada orang-orang Golkar yang pernah mendatangi saya, “ujarnya.
Soal kesiapan H.Zainul untuk maju sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Bima, sepertinya sudah tidak diragukan lagi. Baik menyangkut kematangan berpolitik, semangat maupun persoalan finansial. “Setelah melaksanakan sholat, saya memutuskan untuk maju sebagai orang nomor satu pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020 mendatang. Soal finansial, jangan diragukan lagi. Kalau saya sudah siap maju, berarti saya sudah siap segala-galanya, termasuk modal untuk biaya Pilkada, “terangnya.
Dukungan untuk H.Zainul sebagai Calon Bupati Bima, sepertinya tak diragukan lagi. Meskipun, memperoleh dukungan dari berbagai kalangan, tapi deklarasi untuk meresmikan pasangan tersebut belum bisa dipastikan kapan waktunya. Sebab dari lima nama figure yang sudah dikantongi Abu Ya, kemudian dikerucutkan menjadi tiga, hanya dua nama yang disebutkan secara gamblang oleh mantan orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut. “Saya sudah kantongi lima nama, tapi sudah dikerucutkan menjadi tiga. Dua nama yakni Dae Dinda dan H.Najib, sementara satu nama masih saya rahasiakan. Insaallah, paling lambat Bulan September Tahun 2014 ini, masyarakat sudah mengetahui siapa nama pasangan saya, “terangnya.
Sikap politisi PAN dimaksud, semakin menambah penasaran masyarakat Kabupaten Bima. Sebab, saat ini publik tak sabar menanti nama kandidat yang akan berpasangan dengan mantan Bupati Bima tersebut. Apalagi, ketika Abu Ya hanya menyebutkan dua nama dari tiga yang telah dikerucutkan. “Tidak perlu saya sebutkan namanya, yang jelas Dinda dan H.Najib pernah meminta kepada saya untuk menjadi orang nomor satu.Karena diminta, saya memutuskan untuk maju sebagai Calon Bupati Bima, tapi haram hukumnya saya menjadi orang nomor dua, “ujarnya.
Soal kesiapan H.Zainul untuk maju sebagai kandidat Bupati sepertinya sudah tidak diragukan lagi. Baik menyangkut kematangan berpolitik, semangat maupun persoalan finansial. “Setelah melaksanakan sholat, saya memutuskan untuk maju sebagai orang nomor satu pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020 mendatang. Soal finansial, jangan diragukan lagi. Kalau saya sudah siap maju, berarti saya sudah siap segala-galanya, termasuk modal untuk biaya Pilkada, “tegasnya.
Seperti apa kriteria figure yang bakal menjadi pendamping Abu Ya pada Pilkada 2015 nanti, apakah figur yang memiliki uang, dukungan,berjiwa sosial ataukah memiliki segala-galanya. Menanggapi hal itu, Abu Ya dengan tegas menyatakan, tidak ada kriteria khusus yang diinginkan. Karena yang dibutuhkan, hanya figure yang baik,selalu mendekatkan diri dengan Allah dan menjalankan tugas sesuai aturan . “Saya hanya butuh figure yang baik, karena kalau dia baik, berarti dia sudah memiliki segala-galanya, “terangnya.
Pada acara Halal Bi Halal tersebut, tampak hadir sejumlah pengurus Parpol d Kabupaten Bima, antara lain Ketua DPD II PAN Kabupaten Bima, Adi Mahyudi, PAN Kota Bima, Feri Sofyan, Abdullah S.Ag, Kader Golkar Kabupaten Bima, Wahyudin, S.Ag, Drs M.Guntur, Ismail, mantan Sekda Kabupaten Bima, H.Maskur, pengurus PKB Kabupaten Bima, H.Mustahid, H.Kako,pengurus PPP, PBB dan Gerindra. Termasuk, tamu undangan lain seperti Mantan Wakil Walikota Bima, Abubakar Umar (Aba Uma) dan Mantan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs Zubaer, H.Ar, M.Si, Toga, Toma, dan ratusan masyarakat Kabupaten Bima. (KS-09)
COMMENTS