Tim dokter Vorensik Polda NTB, saat melakukan outopsi pada Minggu (17/8) malam sekitar pukul 23.00 Wita menemukan serpihan logan dibagian kepala
Tim dokter Vorensik Polda NTB, saat melakukan outopsi pada Minggu (17/8) malam sekitar pukul 23.00 Wita menemukan serpihan logan dibagian kepala dan menduga korban memang ditembak bukan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Teka-teki soal tewasnya Kapolsek Ambawali Sabtu lalu, saat ini tengah menjadi atensi pihak Polres Bima Kota untuk melakukan penyelidikan sehingga mengungkap kasus tersebut. Tidak hanya melakukan penyelidikan secara intensif, sedikit demi sedikit Polres juga saat ini telah menyatakan. Tewasnya IPTU. Abdul Salam itu, diduga kuat akibat ditembak oleh orang yang tak dikenal. Hal tersebut terkuak, setelah Tim forensic Polda NTB dan RSUD Provinsi NTB melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Benarkah mantan Kaur Reskrim itu tewas akibat ditembak? Berikut pernyataan Kapolres Bima Kota AKBP. Benny Basyir Warmansyah, S, Ik.
Katanya, dari keterangan sejumlah saksi dan beberapa keterangan saksi lain. Korban tewas akibat kecelakaan. Namun dari hasil proses penyelidikan lanjutan, ditemukan ada kejanggalan yang terjadi.”Atas dasar itulah sehingga Tim dari Polda NTB kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan lintas Bima Wera,”ujarnya saat ditemui wartawan di halaman Kantornya Senin (18/8) pagi.
Lanjutnya, tidak hanya olah TKP yang dijaga ketat oleh Brimob. Tapi, saat autopsi dilakukan terhadap jenazah almarhum pada minggu malam, juga dijaga ketat Brimob. Hasil autopis memang ada kejanggalan, karena terdapat benda asing semacam logam yang ditemukan Tim Dokter forensic dikepala korban.”Satu luka tembak masuk dikepala bagian belakang korban dan ada juga serpihan logam pada bagian dalam kulit kepala belakang,”bebernya.
Selain itu Kapolres juga mengaku, Tim Dokter juga menemukan ada serpihan dibagian tengah batang otak. Lebih lanjut, hasil olah TKP dan autopsi akan dilakukan penelitian dan pemeriksaan mendalam untuk mengungkap kasus tewasnya korban.”Hasi lanjutan soal outopsi itu, akan diketahui beberapa hari kedepannya,”ungkapnya.
Informasi yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, autopsi dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 03.00 Wita. Autopsy tersebut dilakukan, jauh dari pantauan awak media. Karena saat autpsi berlangsung, Autopsy dilakukan dijaga ketat oleh anggota Brimob dan Buser Polres Bima Kota. Semuanya berlangsung aman. Namun, satupun awak media massa maupun media elektronik yang ada di Bima tidak diinformasikan oleh pihak Kepolisian Polres Bima Kota. Entah apa penyebabnya, sehingga awak media tidak diinformasikan oleh Polisi. Apalagi awak media yang mengetahui adanya autopsy itu dilakukan, warga sekitar saja banyak yang tidak mengetahui adanya proses autopsy itu. Bahkan, Lurah Manggemaci Kecamatan Mpunda tidak tahu adanya autopsy itu. Autopsy itu baru diketahui, setelah pagi harinya. Itupun hanya mendengar dari pembicaraan warga sekitar.(KS-05)
Teka-teki soal tewasnya Kapolsek Ambawali Sabtu lalu, saat ini tengah menjadi atensi pihak Polres Bima Kota untuk melakukan penyelidikan sehingga mengungkap kasus tersebut. Tidak hanya melakukan penyelidikan secara intensif, sedikit demi sedikit Polres juga saat ini telah menyatakan. Tewasnya IPTU. Abdul Salam itu, diduga kuat akibat ditembak oleh orang yang tak dikenal. Hal tersebut terkuak, setelah Tim forensic Polda NTB dan RSUD Provinsi NTB melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Benarkah mantan Kaur Reskrim itu tewas akibat ditembak? Berikut pernyataan Kapolres Bima Kota AKBP. Benny Basyir Warmansyah, S, Ik.
Katanya, dari keterangan sejumlah saksi dan beberapa keterangan saksi lain. Korban tewas akibat kecelakaan. Namun dari hasil proses penyelidikan lanjutan, ditemukan ada kejanggalan yang terjadi.”Atas dasar itulah sehingga Tim dari Polda NTB kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan lintas Bima Wera,”ujarnya saat ditemui wartawan di halaman Kantornya Senin (18/8) pagi.
Lanjutnya, tidak hanya olah TKP yang dijaga ketat oleh Brimob. Tapi, saat autopsi dilakukan terhadap jenazah almarhum pada minggu malam, juga dijaga ketat Brimob. Hasil autopis memang ada kejanggalan, karena terdapat benda asing semacam logam yang ditemukan Tim Dokter forensic dikepala korban.”Satu luka tembak masuk dikepala bagian belakang korban dan ada juga serpihan logam pada bagian dalam kulit kepala belakang,”bebernya.
Selain itu Kapolres juga mengaku, Tim Dokter juga menemukan ada serpihan dibagian tengah batang otak. Lebih lanjut, hasil olah TKP dan autopsi akan dilakukan penelitian dan pemeriksaan mendalam untuk mengungkap kasus tewasnya korban.”Hasi lanjutan soal outopsi itu, akan diketahui beberapa hari kedepannya,”ungkapnya.
Informasi yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, autopsi dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 03.00 Wita. Autopsy tersebut dilakukan, jauh dari pantauan awak media. Karena saat autpsi berlangsung, Autopsy dilakukan dijaga ketat oleh anggota Brimob dan Buser Polres Bima Kota. Semuanya berlangsung aman. Namun, satupun awak media massa maupun media elektronik yang ada di Bima tidak diinformasikan oleh pihak Kepolisian Polres Bima Kota. Entah apa penyebabnya, sehingga awak media tidak diinformasikan oleh Polisi. Apalagi awak media yang mengetahui adanya autopsy itu dilakukan, warga sekitar saja banyak yang tidak mengetahui adanya proses autopsy itu. Bahkan, Lurah Manggemaci Kecamatan Mpunda tidak tahu adanya autopsy itu. Autopsy itu baru diketahui, setelah pagi harinya. Itupun hanya mendengar dari pembicaraan warga sekitar.(KS-05)
COMMENTS