Teka-teki tentang penyebab dibalik tewasnya Kapolsek Ambalawi,Iptu A. Salam Sabtu lalu di Ncai Kapenta Kecamatan Ambalawi, perlahan mulai terungkap.
Teka-teki tentang penyebab dibalik tewasnya Kapolsek Ambalawi,Iptu A. Salam Sabtu lalu di Ncai Kapenta Kecamatan Ambalawi, perlahan mulai terungkap. Berdasarkan hasil autopsi Tim Dokter RSU NTB dan ahli Forensik Polda NTB Minggu (17/09) malam sekitar pukul 23:00 Wita, ditemukan serpihan logan pada bagian kepala jenazah korban. Jadi, korban diduga tewas bukan karena Lakalantas, tapi karena ditembak. Benarkah?
Kapolres Bima Kota, AKBP, Benny Basyir, Warmasyah, S.Ik kepada wartawan mengatakan, meskipun keterangan beberapa saksi lain, korban tewas akibat kecelakaan. Namun dari hasil proses penyelidikan lanjutan, ditemukan ada kejanggalan yang terjadi. ”Atas dasar itulah, sehingga Tim dari Polda NTB kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan lintas Bima Wera,”ujarnya saat ditemui wartawan di halaman Kantornya Senin (18/8) pagi.
Lanjutnya, tidak hanya olah TKP yang dijaga ketat oleh Brimob. Tapi, juga saat otopsi proses otopsi pada minggu malam. Hasil otopsi memang ada kejanggalan, karena terdapat benda asing semacam logam yang ditemukan Tim Dokter forensic dikepala korban. ”Satu luka tembak mengenai kepala korban bagian belakang. Bahkan, ditemukan serpihan logam pada bagian dalam kulit kepala belakang, ”bebernya.
Pada kesempatan itu Kapolres juga mengaku, Tim Dokter menemukan ada serpihan dibagian tengah batang otak. Lebih lanjut, hasil olah TKP dan otopsi akan dilakukan penelitian dan pemeriksaan mendalam untuk mengungkap kasus tewasnya korban. ”Hasil lanjutan soal otopsi itu, akan diketahui beberapa hari kedepannya,”terangnya.
Informasi yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, otopsi dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 03.00 Wita. Otopsi tersebut dilakukan, jauh dari pantauan awak media. Karena saat otopsi berlangsung, dijaga ketat oleh anggota Brimob dan Buser Polres Bima Kota.
Meski proses otopsi berlangsung aman. Namun, tak satupun wartawan yang meliput otopsi terhadap jenazah korban tersebut. Bahkan, Lurah Manggemaci Kecamatan Mpunda mengetahui adanya otopsi tersebut. Hal itu baru diketahui, setelah pagi harinya. Itupun hanya mendengar pembicaraan warga sekitar.(KS-05)
Kapolres Bima Kota, AKBP, Benny Basyir, Warmasyah, S.Ik kepada wartawan mengatakan, meskipun keterangan beberapa saksi lain, korban tewas akibat kecelakaan. Namun dari hasil proses penyelidikan lanjutan, ditemukan ada kejanggalan yang terjadi. ”Atas dasar itulah, sehingga Tim dari Polda NTB kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan lintas Bima Wera,”ujarnya saat ditemui wartawan di halaman Kantornya Senin (18/8) pagi.
Lanjutnya, tidak hanya olah TKP yang dijaga ketat oleh Brimob. Tapi, juga saat otopsi proses otopsi pada minggu malam. Hasil otopsi memang ada kejanggalan, karena terdapat benda asing semacam logam yang ditemukan Tim Dokter forensic dikepala korban. ”Satu luka tembak mengenai kepala korban bagian belakang. Bahkan, ditemukan serpihan logam pada bagian dalam kulit kepala belakang, ”bebernya.
Pada kesempatan itu Kapolres juga mengaku, Tim Dokter menemukan ada serpihan dibagian tengah batang otak. Lebih lanjut, hasil olah TKP dan otopsi akan dilakukan penelitian dan pemeriksaan mendalam untuk mengungkap kasus tewasnya korban. ”Hasil lanjutan soal otopsi itu, akan diketahui beberapa hari kedepannya,”terangnya.
Informasi yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, otopsi dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 03.00 Wita. Otopsi tersebut dilakukan, jauh dari pantauan awak media. Karena saat otopsi berlangsung, dijaga ketat oleh anggota Brimob dan Buser Polres Bima Kota.
Meski proses otopsi berlangsung aman. Namun, tak satupun wartawan yang meliput otopsi terhadap jenazah korban tersebut. Bahkan, Lurah Manggemaci Kecamatan Mpunda mengetahui adanya otopsi tersebut. Hal itu baru diketahui, setelah pagi harinya. Itupun hanya mendengar pembicaraan warga sekitar.(KS-05)
COMMENTS