Setahun lalu,tepatnya pada Bulan Agustus 2013, Desa Nisa kecamatan Woha dan Desa Cenggu Kecamatan Belo terlibat bentrok.
Setahun lalu,tepatnya pada Bulan Agustus 2013, Desa Nisa kecamatan Woha dan Desa Cenggu Kecamatan Belo terlibat bentrok. Entah apa penyebab dibalik insiden tersebut, hingga kini masih misterius. Kini, dibulan Agustus 2014 dua Desa tersebut kembali terlibat bentrok. Diduga kuat bentrokan itu dipicu saling lapor antar pemuda kedua Desa atas kasus dugaan pengancaman.
Akibat kejadian itu, warga Desa Cenggu Ardiansyah (28) tewas terkena timah panas senjata api (Senpi) rakitan yang mengenai bagian rusuk kirinya. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Belo untuk dilanjutkan ke RSUD Bima. Namun saat dalam perjalanan, Ardiansyah meninggal dunia akibat mengalami pendarahan. Selain Ardiansyah, dua warga Desa Cenggu lain yakni Nasarudin (31) dan Syaiful Anas (33) juga mengalami luka tembak yang cukup parah. Beruntung, korban langsung menyelamatkan diri ke rumah kakaknya yang berjarak 200 meter dari lokasi bentrok. Karena mengalami luka parah, ia juga segera dilarikan ke RSUD Bima. Setelah berhasil merangsek masuk, warga Desa Nisa membakar tiga unit rumah warga di RT. 02 RW. 01 masing-masing milik Jaminul Islam SE, Ismail Idris dan Azhar HM Said.
Bentrokan terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, warga Desa Cenggu yang menjaga Desanya diserang warga Desa Nisa yang dilengkapi senpi rakitan dan senjata tajam (Sajam). Pernyerangan dilakukan dari dua arah, satu kelompok dari arah utara dan satu lagi dari arah selatan. Bentrokan kedua Desa-pun tak bisa dihindari.
Tragisnya, dua dari tiga unit rumah ini baru dibangun setelah dibakar dalam insiden bentrok tahun sebelumnya. Saat aksi pembakaran tersebut, seorang warga Nasarudin (31) juga terkena tembakan di bagian tangan kanan ketika memadamkan api yang melalap rumah warga. "Untungnya Nasarudin tutup pakai tangan kiri, sehingga peluru tersangkur ditulang,”ujar Burhan warga Cenggu.
Syaiful Anas yang ditemui wartawan di RSUD Bima usai operasi bedah mengatakan, saat itu dirinya sedang siaga menyusul informasi penyerangan warga Desa Nisa. Tiba-tiba saja celananya terasa basah. Setelah diperiksa, ternyata itu adalah darah akibat terkena tembakan.”Tidak terasa apa-apa, hanya kayak angin. Setelah itu saya langsung lari pulang,”ujarnya. (KS-05)
Akibat kejadian itu, warga Desa Cenggu Ardiansyah (28) tewas terkena timah panas senjata api (Senpi) rakitan yang mengenai bagian rusuk kirinya. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Belo untuk dilanjutkan ke RSUD Bima. Namun saat dalam perjalanan, Ardiansyah meninggal dunia akibat mengalami pendarahan. Selain Ardiansyah, dua warga Desa Cenggu lain yakni Nasarudin (31) dan Syaiful Anas (33) juga mengalami luka tembak yang cukup parah. Beruntung, korban langsung menyelamatkan diri ke rumah kakaknya yang berjarak 200 meter dari lokasi bentrok. Karena mengalami luka parah, ia juga segera dilarikan ke RSUD Bima. Setelah berhasil merangsek masuk, warga Desa Nisa membakar tiga unit rumah warga di RT. 02 RW. 01 masing-masing milik Jaminul Islam SE, Ismail Idris dan Azhar HM Said.
Bentrokan terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, warga Desa Cenggu yang menjaga Desanya diserang warga Desa Nisa yang dilengkapi senpi rakitan dan senjata tajam (Sajam). Pernyerangan dilakukan dari dua arah, satu kelompok dari arah utara dan satu lagi dari arah selatan. Bentrokan kedua Desa-pun tak bisa dihindari.
Tragisnya, dua dari tiga unit rumah ini baru dibangun setelah dibakar dalam insiden bentrok tahun sebelumnya. Saat aksi pembakaran tersebut, seorang warga Nasarudin (31) juga terkena tembakan di bagian tangan kanan ketika memadamkan api yang melalap rumah warga. "Untungnya Nasarudin tutup pakai tangan kiri, sehingga peluru tersangkur ditulang,”ujar Burhan warga Cenggu.
Syaiful Anas yang ditemui wartawan di RSUD Bima usai operasi bedah mengatakan, saat itu dirinya sedang siaga menyusul informasi penyerangan warga Desa Nisa. Tiba-tiba saja celananya terasa basah. Setelah diperiksa, ternyata itu adalah darah akibat terkena tembakan.”Tidak terasa apa-apa, hanya kayak angin. Setelah itu saya langsung lari pulang,”ujarnya. (KS-05)
COMMENTS