Wacana politik menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima 2015 mendatang kini semakin hangat diperbincangkan.
Wacana politik menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima 2015 mendatang kini semakin hangat diperbincangkan. Meski masih beberapa bulan lagi akan digelar, sejumlah nama dan figur yang siap tampil meramaikan pesta demokrasi tersebut terus bermunculan. Manuver politik pun senantiasa mengiringi aroma persaingan merebut EA 1 Kabupaten Bima itu.
Bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memprediksi tak banyak figur tangguh yang akan bersaing dalam Pilkada nanti. Diperkirakan hanya ada empat nama yang dianggap kuat dan memiliki peluang. Mereka adalah Bupati Bima Drs. H. Syafruddin HM. Nur, MPd (incumbent), kemudian istri mendiang Almarhum H. Ferry Zulkarnain, ST, Hj. Indah Damayanti Putri, lalu Drs. H. Zainul Arifin yang juga pernah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bima dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Adi Mahyudi, SE.
Namun dari keempat nama itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bima, Drs. H. Mustahid H. Kako secara gamblang menyebut Hj. Dinda Damayanti Putri dan Ady Mahyudi, SE akan menjadi kunci dalam Pilkada nanti. Kedua nama itu dianggap mempunyai kendaraan politik, modal dan ketokohan. “Kunci Bola panas tergantung dari Dinda dan Adi, karena yang diharapkan hanya empat figur yaitu Zainul, Dinda, Syafrudin dan Ady,” sebutnya.
Hanya saja katanya, masyarakat Bima masih mengharapkan Dinda dan Adi untuk orang kedua. Misalnya Dinda diambil Zainul, maka satu-satunya lawan yakni Adi harus menjadi orang nomor dua dari Incumbent atau Syafruddin. “Kalau Zainul jadi pasangan dengan Dinda, maka yang bisa melawan hanya pasangan Syafruddin dan Ady karena mereka punya kekuatan,” ungkapnya.
Meski menyebut dua figur itu, Mustahid menolak bahwa PKB sudah mengarahkan dukungan kepada mereka. Sampai saat ini pihaknya belum memutuskan siapa dari sekian figur tersebut yang akan diusung PKB. “Untuk PKB, belum dipastikan mengenai arah dukungan, rapat internal juga belum, nanti setelah pelantikan akan kita bahas,” terangnya.
Mantan wartawan ini mengatakan, setiap partai mempunyai mekanisme sendiri dalam menentukan calon yang diusung. Khusus di PKB, mekanisme pengusulan calon dilakukan melalui penjaringan ditingkat daerah. Setelah dikerucutkan beberapa nama, DPC akan mengirimkan nama-nama itu ke DPD dan selanjutkan diputuskan DPP. “Yang jelas soal siapa calon yang kita usung tentunya yang menang bukan yang kalah. Kita sudah punya gambaran figur tersebut,” ujar Pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Bima ini. (KS-13)
Bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memprediksi tak banyak figur tangguh yang akan bersaing dalam Pilkada nanti. Diperkirakan hanya ada empat nama yang dianggap kuat dan memiliki peluang. Mereka adalah Bupati Bima Drs. H. Syafruddin HM. Nur, MPd (incumbent), kemudian istri mendiang Almarhum H. Ferry Zulkarnain, ST, Hj. Indah Damayanti Putri, lalu Drs. H. Zainul Arifin yang juga pernah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bima dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Adi Mahyudi, SE.
Namun dari keempat nama itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bima, Drs. H. Mustahid H. Kako secara gamblang menyebut Hj. Dinda Damayanti Putri dan Ady Mahyudi, SE akan menjadi kunci dalam Pilkada nanti. Kedua nama itu dianggap mempunyai kendaraan politik, modal dan ketokohan. “Kunci Bola panas tergantung dari Dinda dan Adi, karena yang diharapkan hanya empat figur yaitu Zainul, Dinda, Syafrudin dan Ady,” sebutnya.
Hanya saja katanya, masyarakat Bima masih mengharapkan Dinda dan Adi untuk orang kedua. Misalnya Dinda diambil Zainul, maka satu-satunya lawan yakni Adi harus menjadi orang nomor dua dari Incumbent atau Syafruddin. “Kalau Zainul jadi pasangan dengan Dinda, maka yang bisa melawan hanya pasangan Syafruddin dan Ady karena mereka punya kekuatan,” ungkapnya.
Meski menyebut dua figur itu, Mustahid menolak bahwa PKB sudah mengarahkan dukungan kepada mereka. Sampai saat ini pihaknya belum memutuskan siapa dari sekian figur tersebut yang akan diusung PKB. “Untuk PKB, belum dipastikan mengenai arah dukungan, rapat internal juga belum, nanti setelah pelantikan akan kita bahas,” terangnya.
Mantan wartawan ini mengatakan, setiap partai mempunyai mekanisme sendiri dalam menentukan calon yang diusung. Khusus di PKB, mekanisme pengusulan calon dilakukan melalui penjaringan ditingkat daerah. Setelah dikerucutkan beberapa nama, DPC akan mengirimkan nama-nama itu ke DPD dan selanjutkan diputuskan DPP. “Yang jelas soal siapa calon yang kita usung tentunya yang menang bukan yang kalah. Kita sudah punya gambaran figur tersebut,” ujar Pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Bima ini. (KS-13)
COMMENTS