Macetnya distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima seolah menjadi persoalan klasik yang tak pernah bisa diatasi.
Macetnya distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima seolah menjadi persoalan klasik yang tak pernah bisa diatasi. Baru – baru ini pun kembali terjadi, tidak hanya sehari dua hari,m bahkan bisa lebih dari itu. Air macet kini justru terjadi diwilayah Barat, seperti di Kelurahan Kodo, Kumbe, Rabadompu sekitarnya.
Padahal, Kelurahan tersebut, termasuk wilayah yang tergolong dekat dengan sumber mata air. “Beberapa hari terakhir ini sudah sering macet. Aktifitas pelanggan PDAM juga jadi susah. Bayangkan saja jika kita hidup tanpa air sehari saja,” ujar warga Kodo, Efendi.
Ia menyoroti, masalah macet air PDAM sejak dari dulu, dan tak pernah ada penyelesaian yang kongkrit. Namun kinerja perusahaan tersebut tidak sebanding dengan kewajiban pelanggan yang harus dibayar perbulan. “Giliran telat membayar, pihak PDAM seolah tidak mau tahu alasan pelanggan. Tapi masalah kewajiban pihak perusahaan, seolah ini tidak pernah dibenahi dengan baik,” sorotnya. Sebagai masyarakat yang sejak dulu berlangganan air PDAM, Efendi meminta agar PDAM maksimal melayani. Agar kebutuhan air masyarakat bisa dipenuhi dengan baik.
Sementara itu, Direktur, Drs. H. Usman, MH yang didampingi Kabag Distribusi dan Transmisi, Mukhtar mengaku, macetnya distribusi air karena debit air dipengaruhi cuaca kemarau. Kemudian ditambah lagi masalah tekhnis seperti banyaknya pipa yang bocor. “Tetap kita layani kebutuhan, kendati debit air kurang. Masalah ini masih terus kami diatasi,” ujarnya ditemui di Kantornya, Sabtu (6/9).
Menurutnya, sudah ada upaya perbaikan pipa yang dilakukan pihaknya, hanya saja butuh waktu. “Kita akan terus memperbaiki. Bila perlu nanti akan kami cor penutup pipa, agar tidak rusak,” katanya. Bahkan, mengantisipasi debit air yang kurang tersebut, PDAM berencana untuk per wilayah akan didistribusikan secara bergilir. Kemudian meningkatkan waktu distribusi untuk wilayah yang berada di Timur. “Jika biasanya kami melakukan distribusi air sekitar pukul 05.00 Wita, kita akan tingkatkan waktunya menjadi pukul 03.00 WITA, agar air bisa tetap keluar, meski dengan debit kecil,” tambahnya. (KS-13)
Padahal, Kelurahan tersebut, termasuk wilayah yang tergolong dekat dengan sumber mata air. “Beberapa hari terakhir ini sudah sering macet. Aktifitas pelanggan PDAM juga jadi susah. Bayangkan saja jika kita hidup tanpa air sehari saja,” ujar warga Kodo, Efendi.
Ia menyoroti, masalah macet air PDAM sejak dari dulu, dan tak pernah ada penyelesaian yang kongkrit. Namun kinerja perusahaan tersebut tidak sebanding dengan kewajiban pelanggan yang harus dibayar perbulan. “Giliran telat membayar, pihak PDAM seolah tidak mau tahu alasan pelanggan. Tapi masalah kewajiban pihak perusahaan, seolah ini tidak pernah dibenahi dengan baik,” sorotnya. Sebagai masyarakat yang sejak dulu berlangganan air PDAM, Efendi meminta agar PDAM maksimal melayani. Agar kebutuhan air masyarakat bisa dipenuhi dengan baik.
Sementara itu, Direktur, Drs. H. Usman, MH yang didampingi Kabag Distribusi dan Transmisi, Mukhtar mengaku, macetnya distribusi air karena debit air dipengaruhi cuaca kemarau. Kemudian ditambah lagi masalah tekhnis seperti banyaknya pipa yang bocor. “Tetap kita layani kebutuhan, kendati debit air kurang. Masalah ini masih terus kami diatasi,” ujarnya ditemui di Kantornya, Sabtu (6/9).
Menurutnya, sudah ada upaya perbaikan pipa yang dilakukan pihaknya, hanya saja butuh waktu. “Kita akan terus memperbaiki. Bila perlu nanti akan kami cor penutup pipa, agar tidak rusak,” katanya. Bahkan, mengantisipasi debit air yang kurang tersebut, PDAM berencana untuk per wilayah akan didistribusikan secara bergilir. Kemudian meningkatkan waktu distribusi untuk wilayah yang berada di Timur. “Jika biasanya kami melakukan distribusi air sekitar pukul 05.00 Wita, kita akan tingkatkan waktunya menjadi pukul 03.00 WITA, agar air bisa tetap keluar, meski dengan debit kecil,” tambahnya. (KS-13)
COMMENTS