Diduga kuat, sejak H.Qurais H.Abidin menjadi Walikota Bima, oknum warga Tinghoa mulai menunjukan sikap beraninya.
Ketika H.Qurais Menjadi Walikota Bima
Diduga kuat, sejak H.Qurais H.Abidin menjadi Walikota Bima, oknum warga Tinghoa mulai menunjukan sikap beraninya. Tak tanggung-tanggung, keberanian oknum warga tersebut terlihat ketika mereka (oknum,red) menimbun lahan pesisir yang merupakan lahan PT.Pelindo Bima, di Wilayah Kelurahan Tanjung dan Paruga Kecamatan Rasanae Barat. Benarkah laut ditimbun, dan siapakah oknum etnis tinghoa tersebut?.
Pembangunan di segala bidang oleh Pemerintah Kota di bagian barat Kota Bima saat harus diacungi jempol. Dimana ruas jalan dengan lebar hampir mencapai 20 meter tengah dihotmix, belum lagi pembutan jembatan Padolo Tiga yang saat ini sedang dibangun oleh pihak Kontraktor selaku pemenang tender proyek. Seiring dengan perkembangan pembangunan cukup signifikan tersebut, seiring pula tangan-tangan jahil oknum warga etnis tinghoa melakukan kejahatan sistematis, mereka melakukan penimbunan laut dengan luas lahan yang mencapai belasan hektar.
Hasil pantaun langsung Koran Stabilitas, terlihat beberapa gudang berukuran besar yang telah dibangun saat ini di Wilayah Tanjung antara lain, gudang semen tiga roda, gudang sement CKS, gudang Nusa Bangunan, gudang Sumber Karya, dan beberapa gudang milik oknum etnis tinghoa lainnya. Mereka berani membangun gudang diatas lahan yang diketahui warga Kota Bima selama ini berupa laut, ketika HM Qurais H.Abidin menjadi Walikota Bima, atau pasca HM Nur Latif meninggal dunia.
Salah seorang warga Kelurahan Tanjung Jhon Hasan alias Habib Hasan menuding, bahwa beberapa oknum etnis Tinghoa tersebut benar-benar telah menimbun laut dan menjadikan hak miliknya dengan memperkaya diri sendiri dalam waktu singkat. Modus yang dilakoni oknum etnis itu adalah membeli lahan milik warga pribumi, kemudian pelan-pelan membatasi lahan hingga ke dalam area laut, lalu membuat SPPT atasnama mereka sendiri, baru dibuatkan sertefikat. “Oknum-oknum etnis tinghoa tersebut sudah lama membuat sertefikat laut tersebut, hanya saja baru beberapa tahun ini mereka berani menimbun, bahkan membangun diatas lahan laut itu. Yakni, ketika HM Qurais H Abidin menjadi Walikota Bima,”ungkap Habib Hasan dengan nada kesalnya.
Habib mengungkapkan, sederetan bangunan gudang sekarang terletak di wilayah Kelurahan Tanjung atau sebelah selatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Sementara laut yang ditimbun di sekitar amahami merupakan milik Baba Piong Sape, Baba Hin Antara, Baba In pemiiik Toko 76, termasuk milik oknum Ketua DPC salah satu Partai di Wilayah Kabupaten Bima, juga milik pengusaha sukses Bima, H Zakariah, yang tak lain tuan tanah di Kota Bima.”Sederetan nama itu telah menjual tanah nya ke pemkot, dengan nilai penjualan perarenya melebih Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Mereka juga menimbun dan mensertefikat laut, lalu mereka jual kepada pemerintah,”rincinya.
Kondis ini membuktikan, keberadaan HM Qurais H.Abidin sebagai Walikota Bima, memberi kesempatan seluas-luasnya bagi oknum warga etnis cina untuk memperkaya diri sendiri. Modusnya adalah membeli sepetak tambak milik warga, lalu mematok seenaknya sendiri, kemudian membuat SPPT baru, lalu dibuatkan sertefikat.”Begitu gampang menjadi tuan tanah seketika di Kota Bima ini bagi oknum warga Tinghoa. Mereka jadikan laut sebagai lahan untuk memperkaya diri sendiri, rakyat menjadi korban,”tuturnya kesal.
Walikota Bima melalui Plt Kabag Humas dan Protokol Setretariat Daerah Kota Bima, M.Ghajali S,Sos yang dimintai tanggapannya membantah jika oknum warga Tinghoa berlomba-lomba membangun gudang, disaat H.Qurais menjadi Walikota Bima. Justeru katanya, tanah yang dibeli oleh mereka sebelum H.Qurais menjadi Walikota Bima, bukan disaat sekarang.”Tidak benar mereka berbondong-bondong membangun gudang, disaat H.Qurais menjadi Walikota Bima itu,”bantahnya.
Mengenai keberadaan gudang, pemkot pada prinsipnya memberikan ijin setelah melakukan survey lapangan, terutama yang berkaitan dengan dampak lingkungan. “Kenapa harus dipersulit, jika mereka membangun gudang untuk kepentingan masyarakat Kota Bima juga ke depannya,”tegasnya singkat.(KS-001)
COMMENTS