Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Senin (20/10) menggelar Festival Kopi Tambora di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima.
Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Senin (20/10) menggelar Festival Kopi Tambora di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Peserta festival diikuti sebanyak 13 warga dari Desa setempat. Rangkaian festival juga memperlombakan merebus dan meracik jenis kopi Robusta.
Sementara yang dinilai yakni proses penggorengan dan rasa hasil racik kopi. “Ini kegiatan tahunan untuk promosi Kopi Tambora dan merangsang untuk menumbuhkan ekonomi lokal,” ujar H. Muslih, Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima.
Kata dia, beberapa tahun sebelumnya juga dilaksanakan festival yang sama, hanya saja skalanya masih lokal. Namun kedepan, pihaknya sangat berkeinginan untuk menggelar festival kopi dengan skala besar. “Penyelenggaraan kegiatan ini tentu harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Yang baru bisa kita lakukan sekarang, hanya skala lokal,” jelasnya.
Kendati demikian, promosi kopi Tambora tetap dilakukan dipameran luar daerah. Hasilnya, tetap laku terjual dan banyak yang diminati. “Kopi Tambora memiliki rasa yang nikmat, aroma sedap dan tidak berdampak pada lambung,” katanya.
Sementara salah seorang peserta, Amina mengaku senang bisa mengikuti festival kopi. “Membuat kopi sudah menjadi kebiasan kami sehari-hari,” tuturnya sembari menggoreng kopi. Ia berharap, pemerintah juga bisa mengadakan kegiatan itu lebih ebsar lagi, agar orang diluar Bima bisa datang ke Tambora dan menikmati kopi hasil racikan warga setempat. (KS-13)
Sementara yang dinilai yakni proses penggorengan dan rasa hasil racik kopi. “Ini kegiatan tahunan untuk promosi Kopi Tambora dan merangsang untuk menumbuhkan ekonomi lokal,” ujar H. Muslih, Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima.
Kata dia, beberapa tahun sebelumnya juga dilaksanakan festival yang sama, hanya saja skalanya masih lokal. Namun kedepan, pihaknya sangat berkeinginan untuk menggelar festival kopi dengan skala besar. “Penyelenggaraan kegiatan ini tentu harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Yang baru bisa kita lakukan sekarang, hanya skala lokal,” jelasnya.
Kendati demikian, promosi kopi Tambora tetap dilakukan dipameran luar daerah. Hasilnya, tetap laku terjual dan banyak yang diminati. “Kopi Tambora memiliki rasa yang nikmat, aroma sedap dan tidak berdampak pada lambung,” katanya.
Sementara salah seorang peserta, Amina mengaku senang bisa mengikuti festival kopi. “Membuat kopi sudah menjadi kebiasan kami sehari-hari,” tuturnya sembari menggoreng kopi. Ia berharap, pemerintah juga bisa mengadakan kegiatan itu lebih ebsar lagi, agar orang diluar Bima bisa datang ke Tambora dan menikmati kopi hasil racikan warga setempat. (KS-13)
COMMENTS