Persoalan limbah medis kini menjadi perhatian serius RSUD Kabupaten Dompu. Berbagai alat untuk mengolah limbah medis itu telah disiapkan dan rencananya akan kembali ditambah lagi jumlahnya.
Persoalan limbah medis kini menjadi perhatian serius RSUD Kabupaten Dompu. Berbagai alat untuk mengolah limbah medis itu telah disiapkan dan rencananya akan kembali ditambah lagi jumlahnya. Untuk penambahan itu bahkan telah dialokasikan anggaran Rp.1,2 Miliar pada tahun 2014 ini. Tujuannya, agar persoalan limbah medis tersebut mampu tertangani dengan maksimal dan tidak membawa dampak negatif bagi masyarakat.
Sekretaris RSUD Dompu, Arif Munandar mengaku, pengolahan limbah di RSUD Dompu memang sudah menjadi tugas pihaknya dan itu tetap dilakukan secara runtin. Hanya saja, untuk saat ini penanganan limbah non medis masih memanfaatkan kontainer sampah dari Dinas PU untuk sementara sambil menunggu pengadaan fasilitas pendukung seperti alat dan mobil pengakut sampah. ”Selama ini kami tetap mengolah limbah tersebut. Bahkan, untuk Alat-alat pendukung kebersihan sudah kami ajukan dalam pendangaan dan tinggal menunggu hasilnya saja,” ujarnya.
Saat ini kata Arif, pihaknya sudah memiliki beberapa fasilitas pendukung untuk penanganan limbah. Diantaranya, seperti fisik bagunan dan alat pengolah limbah medis yang sudah ada di RSUD Dompu. ”Alat untuk mengolah limbah medis, sudah ada sejak Tahun 2003 dan saat ini alat tersebut sudah rusak dan perlu diganti dengan alat baru. Tapi saat itu pembangunan untuk tempat pengolahan limbah medis sedang dalam pengerjaan. Sementara, untuk alatnya sudah kami pesan,” tuturnya.
Diakuinya, anggaran yang sudah dialokasi untuk bangunan dan alat itu senilai Rp.1,2 Miliar untuk Tahun 2014. Sementara, jumlah biaya operasional untuk pengolahan limbah itu tidak sampai puluhan juta rupiah pertahun. ”Dari total anggaran Rp.1,2 Miliar itu, Rp.100 Juta untuk membangunan fisik bangunan dan sisanya untuk membeli alat itu. Sedangkan, biaya operasional pengolahan limbah tidak mengabiskan anggaran yang begitu banyak, karena anggaran itu hanya dipergunakan untuk membersihkan serta membeli plastik dan lain-lain,” jelasnya. (KS-10)
Sekretaris RSUD Dompu, Arif Munandar mengaku, pengolahan limbah di RSUD Dompu memang sudah menjadi tugas pihaknya dan itu tetap dilakukan secara runtin. Hanya saja, untuk saat ini penanganan limbah non medis masih memanfaatkan kontainer sampah dari Dinas PU untuk sementara sambil menunggu pengadaan fasilitas pendukung seperti alat dan mobil pengakut sampah. ”Selama ini kami tetap mengolah limbah tersebut. Bahkan, untuk Alat-alat pendukung kebersihan sudah kami ajukan dalam pendangaan dan tinggal menunggu hasilnya saja,” ujarnya.
Saat ini kata Arif, pihaknya sudah memiliki beberapa fasilitas pendukung untuk penanganan limbah. Diantaranya, seperti fisik bagunan dan alat pengolah limbah medis yang sudah ada di RSUD Dompu. ”Alat untuk mengolah limbah medis, sudah ada sejak Tahun 2003 dan saat ini alat tersebut sudah rusak dan perlu diganti dengan alat baru. Tapi saat itu pembangunan untuk tempat pengolahan limbah medis sedang dalam pengerjaan. Sementara, untuk alatnya sudah kami pesan,” tuturnya.
Diakuinya, anggaran yang sudah dialokasi untuk bangunan dan alat itu senilai Rp.1,2 Miliar untuk Tahun 2014. Sementara, jumlah biaya operasional untuk pengolahan limbah itu tidak sampai puluhan juta rupiah pertahun. ”Dari total anggaran Rp.1,2 Miliar itu, Rp.100 Juta untuk membangunan fisik bangunan dan sisanya untuk membeli alat itu. Sedangkan, biaya operasional pengolahan limbah tidak mengabiskan anggaran yang begitu banyak, karena anggaran itu hanya dipergunakan untuk membersihkan serta membeli plastik dan lain-lain,” jelasnya. (KS-10)
COMMENTS