Proses kaderisasi menjadi hal penting dalam setiap organisasi. Sebab kaderisasi menjadi penopang untuk memperkuat organisasi dan mewujudkan berbagai program yang akan dijalankan.
Proses kaderisasi menjadi hal penting dalam setiap organisasi. Sebab kaderisasi menjadi penopang untuk memperkuat organisasi dan mewujudkan berbagai program yang akan dijalankan. Karenanya organisasi eksternal kampus, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bima kembali menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba).
Kegiatan rutin itu dipusatkan di Pondok Pesantren Darul Furqan Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur dan berlangsung selama tiga hari yakni mulai Kamis berakhir Minggu pagi. Penerimaan anggota baru kali ini sedikit berbeda karena diselenggarakan secara akbar oleh gabungan seluruh Pengurus Komisariat di Bima.
“Para peserta nampak antusias mengikuti proses kaderisasi yang kami gelar. Itu terlihat dengan membludaknya peserta hingga mencapai 90 orang. Ini mungkin yang terbanyak sepanjang kepengurusan dua tahun terakhir,” ungkap Aliadin, Ketua PMII Komisariat STIE Bima, Sabtu kemarin.
Aliadin mengatakan, para peserta yang ikut berasal dari perwakilan hampir semua kampus yang ada di Bima. Diantaranya, STKIP Bima, STKIP Taman Siswa Bima, STIE Bima, STIT Sunan Giri Bima, STIS Al Ittihad Bima, STIH dan STAIM Muhammadiyah Bima dan STISIP Mbojo Bima. “Peserta paling banyak didominasi mahasiswa STKIP Bima dan STIT Sunan Giri Bima,” tuturnya.
Diakuinya, tempat kaderisasi kali ini memang sengaja dipusatkan di Pondok Pesantren. Tujuannya agar materi kaderisasi yang lebih banyak soal Islam bisa langsung diaplikasikan. Pondok Pesantren juga sangat menunjang karena memiliki kultur Islam yang selaras dengan semangat organisasi PMII berbasis ideologi Islam. “Kita harus mulai mengangkat Pondok Pesantren karena disinilah generasi Islam dicetak,” imbuhnya.
Perwakilan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) NTB, Rafi’in M. Rum mengapresiasi pelaksanaan Mapaba yang digelar gabungan komisariat. Apalagi diikuti hampir semua delegasi kampus. Dirinya berharap, kegiatan itu mampu mencetak mahasiswa yang handal, intelektual dan religius.
“Saya yakin, keilmuan yang didapat mahasiswa di kampus sangat terbatas. Melalui organisasilah mahasiswa mendapat banyak bekal kompetensi untuk menunjang disiplin ilmu yang mereka dapat,” tandasnya. (KS-13)
Kegiatan rutin itu dipusatkan di Pondok Pesantren Darul Furqan Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur dan berlangsung selama tiga hari yakni mulai Kamis berakhir Minggu pagi. Penerimaan anggota baru kali ini sedikit berbeda karena diselenggarakan secara akbar oleh gabungan seluruh Pengurus Komisariat di Bima.
“Para peserta nampak antusias mengikuti proses kaderisasi yang kami gelar. Itu terlihat dengan membludaknya peserta hingga mencapai 90 orang. Ini mungkin yang terbanyak sepanjang kepengurusan dua tahun terakhir,” ungkap Aliadin, Ketua PMII Komisariat STIE Bima, Sabtu kemarin.
Aliadin mengatakan, para peserta yang ikut berasal dari perwakilan hampir semua kampus yang ada di Bima. Diantaranya, STKIP Bima, STKIP Taman Siswa Bima, STIE Bima, STIT Sunan Giri Bima, STIS Al Ittihad Bima, STIH dan STAIM Muhammadiyah Bima dan STISIP Mbojo Bima. “Peserta paling banyak didominasi mahasiswa STKIP Bima dan STIT Sunan Giri Bima,” tuturnya.
Diakuinya, tempat kaderisasi kali ini memang sengaja dipusatkan di Pondok Pesantren. Tujuannya agar materi kaderisasi yang lebih banyak soal Islam bisa langsung diaplikasikan. Pondok Pesantren juga sangat menunjang karena memiliki kultur Islam yang selaras dengan semangat organisasi PMII berbasis ideologi Islam. “Kita harus mulai mengangkat Pondok Pesantren karena disinilah generasi Islam dicetak,” imbuhnya.
Perwakilan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) NTB, Rafi’in M. Rum mengapresiasi pelaksanaan Mapaba yang digelar gabungan komisariat. Apalagi diikuti hampir semua delegasi kampus. Dirinya berharap, kegiatan itu mampu mencetak mahasiswa yang handal, intelektual dan religius.
“Saya yakin, keilmuan yang didapat mahasiswa di kampus sangat terbatas. Melalui organisasilah mahasiswa mendapat banyak bekal kompetensi untuk menunjang disiplin ilmu yang mereka dapat,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS