Salah satu orang tua siswa SMP Negeri 02 Dompu, Endang (35), warga Desa Katua Kabupaten Dompu menuding pihak SMP Negeri 02 lepas tanggung jawab terhadap perkelahian siswa.
Salah satu orang tua siswa SMP Negeri 02 Dompu, Endang (35), warga Desa Katua Kabupaten Dompu menuding pihak SMP Negeri 02 lepas tanggung jawab terhadap perkelahian siswa. Hingga kini, anaknya Imam Putra (13) masih dirawat di RSUD Dompu, lantaran menjadi korban penganiyaan yang diduga dilakukan rekannya sendiri.
Menurut Endang, anaknya diduga dianiaya salah satu siswa yang tak lain rekan sekolahnya. ”Kejadian itu terjadi di lingkungan SMP 02 Dompu. Dari pengakuan anak saya, dia dipukul teman sekolahnya,” ungkap Endang yang saat itu sedang mendampingi anaknya yang di rawat di RSUD Dompu.
Tidak terima anaknya menjadi korban penganiayaan, dirinya saat itu langsung mendatangi pihak SMP Negeri 02 Dompu dan bertemu Kepala Sekolah (Kepsek). Anehnya, saat itu Kepsek malah menyuruh dirinya untuk meminta Kepada Kades Desa Mangge Asi Dompu agar bisa membantu mengusut tuntas persoalan itu. “Saya sudah mendatangi Kades tetapi saya malah disuruh kembali ke sekolah karena kejadian yang menimpa anak saya terjadi dilingkungan sekolah,” tuturnya.
Dia menilai, pihak sekolah terkesan lepas tanggung jawab terhadap persoalan tersebut. Padahal, sudah jelas kejadian yang menimpa anaknya terjadi dalam lingkungan sekolah. ”Anak saya sudah 4 hari dirawat di RSUD Dompu, dengan kondisi luka memar dibagian pipi akibat aksi penganiyaan tersebut. Namun, sampai hari ini tidak ada sama sekali rasa tanggung jawab dari pihak sekolah setempat, terutama orang tua siswa yang menganiaya anak saya,” sesalnya.
Atas kejadian itu, dirinya sudah melaporkan kepada pihak Kepolisian Resort Dompu. Namun, saat hendak memasukan laporan malah disuruh mendatangi pihak SMP Negeri 02 Dompu untuk menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. ”Pihak Kepolisian malah bilang ke saya, bahwa pelaku yang memukul anak saya masih dibawa umur. Makanya, saat itu saya disarankan untuk meminta tanggung jawab dan bantuan pihak sekolah karena kejadian yang menimpa anak saya terjadi di wilayah lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Hal itu membuatnya bingung, karena tidak tahu lagi dimana harus meminta pertolongan. Dirinya berharap kepada pihak sekolah segera memanggil orang tua siswa yang melakukan penganiyaan tersebut untuk dimintai tanggungjawab. ”Saya minta kepada pihak sekolah untuk memanggil orang tua siswa tersebut, untuk menanggung segala biaya pengobatan anak saya ini,” desaknya.
Kepala SMP 02 Dompu, H. Syamsuddin H. Abdullah M.Pd, yang dikonfirmasi tidak berhasil ditemui. Pengakuan beberapa guru setempat, persoalan tersebut sudah selesai. ”Setahu kami, persoalan ini sudah selesai dan sudah didamaikan,” ujar beberapa guru di ruang tunggu SMP Negeri 02 Dompu kemarin. (KS-10)
Menurut Endang, anaknya diduga dianiaya salah satu siswa yang tak lain rekan sekolahnya. ”Kejadian itu terjadi di lingkungan SMP 02 Dompu. Dari pengakuan anak saya, dia dipukul teman sekolahnya,” ungkap Endang yang saat itu sedang mendampingi anaknya yang di rawat di RSUD Dompu.
Tidak terima anaknya menjadi korban penganiayaan, dirinya saat itu langsung mendatangi pihak SMP Negeri 02 Dompu dan bertemu Kepala Sekolah (Kepsek). Anehnya, saat itu Kepsek malah menyuruh dirinya untuk meminta Kepada Kades Desa Mangge Asi Dompu agar bisa membantu mengusut tuntas persoalan itu. “Saya sudah mendatangi Kades tetapi saya malah disuruh kembali ke sekolah karena kejadian yang menimpa anak saya terjadi dilingkungan sekolah,” tuturnya.
Dia menilai, pihak sekolah terkesan lepas tanggung jawab terhadap persoalan tersebut. Padahal, sudah jelas kejadian yang menimpa anaknya terjadi dalam lingkungan sekolah. ”Anak saya sudah 4 hari dirawat di RSUD Dompu, dengan kondisi luka memar dibagian pipi akibat aksi penganiyaan tersebut. Namun, sampai hari ini tidak ada sama sekali rasa tanggung jawab dari pihak sekolah setempat, terutama orang tua siswa yang menganiaya anak saya,” sesalnya.
Atas kejadian itu, dirinya sudah melaporkan kepada pihak Kepolisian Resort Dompu. Namun, saat hendak memasukan laporan malah disuruh mendatangi pihak SMP Negeri 02 Dompu untuk menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. ”Pihak Kepolisian malah bilang ke saya, bahwa pelaku yang memukul anak saya masih dibawa umur. Makanya, saat itu saya disarankan untuk meminta tanggung jawab dan bantuan pihak sekolah karena kejadian yang menimpa anak saya terjadi di wilayah lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Hal itu membuatnya bingung, karena tidak tahu lagi dimana harus meminta pertolongan. Dirinya berharap kepada pihak sekolah segera memanggil orang tua siswa yang melakukan penganiyaan tersebut untuk dimintai tanggungjawab. ”Saya minta kepada pihak sekolah untuk memanggil orang tua siswa tersebut, untuk menanggung segala biaya pengobatan anak saya ini,” desaknya.
Kepala SMP 02 Dompu, H. Syamsuddin H. Abdullah M.Pd, yang dikonfirmasi tidak berhasil ditemui. Pengakuan beberapa guru setempat, persoalan tersebut sudah selesai. ”Setahu kami, persoalan ini sudah selesai dan sudah didamaikan,” ujar beberapa guru di ruang tunggu SMP Negeri 02 Dompu kemarin. (KS-10)
COMMENTS