Uang milik Sudirman (35) warga Sape Kecamatan Sape Kabupaten Bima sebanyak Rp. 130 Juta, raib dirampok pelaku yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Uang milik Sudirman (35) warga Sape Kecamatan Sape Kabupaten Bima sebanyak Rp. 130 Juta, raib dirampok pelaku yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Pelaku yang diduga lebih dari dua orang itu, melancarkan aksinya dengan cara memecahkan kaca mobil bagian depan samping kiri milik korban.
Peristiwa tersebut, terjadi pada hari Jum'at (28) sekitar pukul 14.45 Wita saat pemilik uang tengah istirahat dan menyantap makan siangnya di Rumah Makan Arema Cabang Santi beserta dua orang teman lainnya. ”Saat kami memesan makanan dan duduk, kami tidak perhatikan mobil yang di parkir di depan,” cerita Sudirman saat diwawancarai wartawan di TKP Jum’at siang.
Uang sebanyak Rp. 130 Juta itu lanjutnya, diambil di Bank Mandiri Cabang Bima sekitar pukul 14.30 Wita. Setelah mengambil uang itu, ia dan kedua temannya berencana kembali ke Sape. Tapi, karena sedikit lapar ia dan kedua temannya singgah untuk makan.”Saya menduga, pelaku ini mengintai saat saya masih di Bank,”duganya.
Baru diketahui bahwa uang itu telah diambil orang dalam mobil Inova warna Silver dengan Nomor Polisi (Nopol) DR 1506 AS, saat ingin mengambil dokumen dalam mobil tersebut. Saat membuka pintu mobil depan bagian kanan, ia melihat bahwa kaca mobilnya bagian kiri depan telah pecah, berikut uang yang disimpannya diatas kursi mobil telah hilang. ”Karena melihat kaca mobil sudah pecah dan uang tidak ada, saya langsung memanggil kedua teman saya yang ada dalam rumah makan itu,” jelasnya.
Katanya, ia rekannya dalam rumah makan tidak ada yang mendengar bunyi pecahan kaca yang dirusaki oleh pelaku. ”Bahkan, alaram mobil saja saat itu tidak berbunyi,” katanya. Ia berharap, dengan kejadian ini Polres Bima Kota dapat mengungkap kasus ini. Ia tidak mempermasalahkan soal uang itu, tapi keamanan serta kenyamanan masyarakat dalam beraktifitas harus diperhatikan. ”Tidak masalah uang saya hilang, tapi tolong Polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini,” harapnya.
Di tempat yang sama, Joni (35) warga Kelurahan Raba Dompu ini mengaku, ia melihat dan kenal salah satu pemuda yang diduga kuat adalah teman pelaku. Sebab, saat itu pemuda yang diduga teman pelaku masuk dalam rumah makan dan mengintai pemilik uang secara seksama.”Kalau saya ketemu sama orang itu, saya pasti kenal,” ungkapnya.
Bahkan katanya, pelaku sempat memesan makanan dan minuman. Tapi, sebelum pesanannya datang dibawa oleh pelayan restoran itu, dia lari keluar dan langsung naik ke motor Bit warna putih kea rah barat.”Setelah itu, kami tidak lihat lagi pak,” katanya.
Pantauan wartawan Koran Stabilitas di TKP, Polisi yang mengetahui peristiwa itu langsung datang dan melakukan olah TKP. Akibat adanya perampokan itu, jalur lalu lintas sempat macet. Karena warga yang penasaran, singga untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. (KS-05)
Aparat Kepolisian saat melakukan olah TKP usai kejadian |
Peristiwa tersebut, terjadi pada hari Jum'at (28) sekitar pukul 14.45 Wita saat pemilik uang tengah istirahat dan menyantap makan siangnya di Rumah Makan Arema Cabang Santi beserta dua orang teman lainnya. ”Saat kami memesan makanan dan duduk, kami tidak perhatikan mobil yang di parkir di depan,” cerita Sudirman saat diwawancarai wartawan di TKP Jum’at siang.
Uang sebanyak Rp. 130 Juta itu lanjutnya, diambil di Bank Mandiri Cabang Bima sekitar pukul 14.30 Wita. Setelah mengambil uang itu, ia dan kedua temannya berencana kembali ke Sape. Tapi, karena sedikit lapar ia dan kedua temannya singgah untuk makan.”Saya menduga, pelaku ini mengintai saat saya masih di Bank,”duganya.
Baru diketahui bahwa uang itu telah diambil orang dalam mobil Inova warna Silver dengan Nomor Polisi (Nopol) DR 1506 AS, saat ingin mengambil dokumen dalam mobil tersebut. Saat membuka pintu mobil depan bagian kanan, ia melihat bahwa kaca mobilnya bagian kiri depan telah pecah, berikut uang yang disimpannya diatas kursi mobil telah hilang. ”Karena melihat kaca mobil sudah pecah dan uang tidak ada, saya langsung memanggil kedua teman saya yang ada dalam rumah makan itu,” jelasnya.
Katanya, ia rekannya dalam rumah makan tidak ada yang mendengar bunyi pecahan kaca yang dirusaki oleh pelaku. ”Bahkan, alaram mobil saja saat itu tidak berbunyi,” katanya. Ia berharap, dengan kejadian ini Polres Bima Kota dapat mengungkap kasus ini. Ia tidak mempermasalahkan soal uang itu, tapi keamanan serta kenyamanan masyarakat dalam beraktifitas harus diperhatikan. ”Tidak masalah uang saya hilang, tapi tolong Polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini,” harapnya.
Di tempat yang sama, Joni (35) warga Kelurahan Raba Dompu ini mengaku, ia melihat dan kenal salah satu pemuda yang diduga kuat adalah teman pelaku. Sebab, saat itu pemuda yang diduga teman pelaku masuk dalam rumah makan dan mengintai pemilik uang secara seksama.”Kalau saya ketemu sama orang itu, saya pasti kenal,” ungkapnya.
Bahkan katanya, pelaku sempat memesan makanan dan minuman. Tapi, sebelum pesanannya datang dibawa oleh pelayan restoran itu, dia lari keluar dan langsung naik ke motor Bit warna putih kea rah barat.”Setelah itu, kami tidak lihat lagi pak,” katanya.
Pantauan wartawan Koran Stabilitas di TKP, Polisi yang mengetahui peristiwa itu langsung datang dan melakukan olah TKP. Akibat adanya perampokan itu, jalur lalu lintas sempat macet. Karena warga yang penasaran, singga untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. (KS-05)
COMMENTS