Proses pergantian Kepala Rutan dilakukan melalui acara serah terima jabatan (sertijab), Jum’at (19/12) pagi. Zullaeni, Bc.IP, SH Kepala Rutan lama digantikan sementara oleh Untung Cahyo, Bc.Ip SH.
Rumah Tahanan (Rutan) Raba Bima akhirnya secara resmi berganti pimpinan pasca kasus Narapida (Napi) bernama Busran yang ditangkap di luar tahanan karena kedapatan membawa narkoba beberapa waktu lalu. Proses pergantian Kepala Rutan dilakukan melalui acara serah terima jabatan (sertijab), Jum’at (19/12) pagi. Zullaeni, Bc.IP, SH Kepala Rutan lama digantikan sementara oleh Untung Cahyo, Bc.Ip SH.
Dalam sambutannya, Zullaeni, Bc. Ip SH menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang dilakukannya selama ini. "Apa yang saya lakukan selama ini, semuanya demi untuk memberikan pencerahan kepada warga binaan. Kalau saya salah, mohon dimaafkan," ujar mantan Karutan Bima ini.
Zullaeni juga menitipkan harapan, agar program binaan yang telah dilaksanakannya dapat dilanjutkan oleh pejabat yang baru. "Selamat bertugas untuk Karutan yang baru. Semoga apa yang saya lakukan di Rutan Raba Bima selama ini, dapat dilanjutkan atau lebih ditingkatkan lagi," harapnya.
Di tempat yang sama, PLT Karutan Raba Bima, Untung Cahyo, Bc Ip SH mengatakan, program yang pernah dilakukan Zullaeni akan tetap dilanjutkan. Ia akan berusaha mengemban amanat ini sebaik mungkin sesuai dengan kepercayaan pimpinan. "Ini adalah amanah yang harus dijalankan," tuturnya.
Oleh karena itu, dukungan serta kerjasama dari semua pegawai di Rutan Bima sangat diharapkan. Terutama, dukungan dari masyarakat Bima pada umumnya," tutur mantan Kesatuan Pengamanan Lembga Pemasyarakatan (KPLP) Rutan Sumbawa ini.
Kedepannya kata Untung, ia akan bekerja keras agar Rutan Bima lebih maju sesuai aturan hukum yang berlaku. Serta memperlakukan semua warga binaan sama. "Hal itu akan saya lakukan semuanya, agar setelah mereka keluar bisa jadi warga yang berguna bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Devisi Kemasyarakatan Kanwil Kemenkumham NTB, Drs. Liberti Sitinjak, MM. M. Si mengatakan, mutasi itu merupakan hal yang wajar bagi setiap pegawai sebagai bentuk penyegaran. "Untuk itu, ditempat yang baru segera beradaptasi dan melaksanakan tugas dengan baik," sarannya.
Selain itu Liberti juga mengatakan, masih ada beberapa pegawai yang belum memahami tugas Pemasyarakatan sebagai pembina dan pengaman Narapidana (Napi). Perawatan, pengamanan tahanan dan membimbing klien pemasyarakatan."Mereka hanya sekedar melaksanakan tugas saja, tampa memahamunya,"ungkapnya.
Ia meminta dalam menjalankan tugas tidak hanya sebatas kewajiban. Kalau seperti itu, maka akibatnya akan terjebak pada rutinitas yang menjemukan dan membosankan. "Kondisi itu, masih diperparah oleh rendahnya intergritas moral. Sehingga, sangat rentan terhadap perilaku yang kurang terpuji," sorotnya.
Ia juga berharap, kepada pejabat yang baru. Agar mempunyai semangat untuk membina warga binaannya. Kemudian, bekerjasama dan koordinasi yang baik dengan instansi-instansi Pemerintahan yang ada. "Komunikasi itu penting untuk dilakukan, agar semua yang mau dikerjakan bisa berjalan dengan baik," harapnya. (KS-05)
Dalam sambutannya, Zullaeni, Bc. Ip SH menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang dilakukannya selama ini. "Apa yang saya lakukan selama ini, semuanya demi untuk memberikan pencerahan kepada warga binaan. Kalau saya salah, mohon dimaafkan," ujar mantan Karutan Bima ini.
Zullaeni juga menitipkan harapan, agar program binaan yang telah dilaksanakannya dapat dilanjutkan oleh pejabat yang baru. "Selamat bertugas untuk Karutan yang baru. Semoga apa yang saya lakukan di Rutan Raba Bima selama ini, dapat dilanjutkan atau lebih ditingkatkan lagi," harapnya.
Di tempat yang sama, PLT Karutan Raba Bima, Untung Cahyo, Bc Ip SH mengatakan, program yang pernah dilakukan Zullaeni akan tetap dilanjutkan. Ia akan berusaha mengemban amanat ini sebaik mungkin sesuai dengan kepercayaan pimpinan. "Ini adalah amanah yang harus dijalankan," tuturnya.
Oleh karena itu, dukungan serta kerjasama dari semua pegawai di Rutan Bima sangat diharapkan. Terutama, dukungan dari masyarakat Bima pada umumnya," tutur mantan Kesatuan Pengamanan Lembga Pemasyarakatan (KPLP) Rutan Sumbawa ini.
Kedepannya kata Untung, ia akan bekerja keras agar Rutan Bima lebih maju sesuai aturan hukum yang berlaku. Serta memperlakukan semua warga binaan sama. "Hal itu akan saya lakukan semuanya, agar setelah mereka keluar bisa jadi warga yang berguna bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Devisi Kemasyarakatan Kanwil Kemenkumham NTB, Drs. Liberti Sitinjak, MM. M. Si mengatakan, mutasi itu merupakan hal yang wajar bagi setiap pegawai sebagai bentuk penyegaran. "Untuk itu, ditempat yang baru segera beradaptasi dan melaksanakan tugas dengan baik," sarannya.
Selain itu Liberti juga mengatakan, masih ada beberapa pegawai yang belum memahami tugas Pemasyarakatan sebagai pembina dan pengaman Narapidana (Napi). Perawatan, pengamanan tahanan dan membimbing klien pemasyarakatan."Mereka hanya sekedar melaksanakan tugas saja, tampa memahamunya,"ungkapnya.
Ia meminta dalam menjalankan tugas tidak hanya sebatas kewajiban. Kalau seperti itu, maka akibatnya akan terjebak pada rutinitas yang menjemukan dan membosankan. "Kondisi itu, masih diperparah oleh rendahnya intergritas moral. Sehingga, sangat rentan terhadap perilaku yang kurang terpuji," sorotnya.
Ia juga berharap, kepada pejabat yang baru. Agar mempunyai semangat untuk membina warga binaannya. Kemudian, bekerjasama dan koordinasi yang baik dengan instansi-instansi Pemerintahan yang ada. "Komunikasi itu penting untuk dilakukan, agar semua yang mau dikerjakan bisa berjalan dengan baik," harapnya. (KS-05)
COMMENTS