Abuya mendeklarasikan dirinya untuk ikut dalam kanca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima periode 2015-2020.
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Mantan Bupati Bima Drs. H. Zainul Arifin. Tokoh yang akrab disapa Abuya ini, Minggu (04/01) kemarin menggelar konferensi Pers. Tepat di Kediamannya di Lingkungan Salama Kota Bima, sekitar pukul 11.00 wita, Abuya mendeklarasikan dirinya untuk ikut dalam kanca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima periode 2015-2020.
Dalam Konferensi Pers di kediamannya itu, Abuya didampingi puluhan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan lainnya. Bersama para tokoh itulah, Abuya mengabarkan kepada seluruh masyarakat Bima, bahwa dirinya akan kembali maju menjadi Calon Bupati Bima periode 2015-2020 mendatang. Salah satu bukti keseriusan Abuya maju sebagai calon Bupati dengan deklarasi yang diselenggarakan secara sederhana di kediamannya. “Pada hari ini, saya nyatakan diri untuk maju sebagai calon Bupati Bima,” ujarnya sambil menunjukan kalender tahun 2015 bergambar dirinya sebagai calon Bupati Bima periode 2015-2020.
Dijelaskannya, beberapa bulan terakhir, ada banyak desakan dari masyarakat yang datang setiap hari kerumahnya, mulai dari 30 sampai 50 orang setiap harinya, meminta dirinya untuk ikut mencalonkan diri sebagai calon Bupati Bima. Namun permintaan masyarakat tersebut, tidak langsung diiyakan oleh Abuya, namun Abuya menjawabnya akan melaksanakan sholat dulu, untuk mengetahui petunjuk dari Allah, apakah dirinya akan ikut atau tidak.
Didasari desakan masyarakat tersebut, Abuya melaksanakan sholat secara khusus, untuk mendapatkan petunjuk. Jika lebih banyak modaratnya, namun jika ada manfaatnya, dirinya meminta dalam sholatnya untuk diberikan kekuatan. Dan setelah sholat, Abuya mendapat gambaran. “Setelah selesai sholat dan berdoa, seolah ada suara yang saya dengar, Suara itu mengatakan bahwa pertikaian diantara masyarakat Bima selama ini disebabkab oleh H. Zainul dan Almarhum H.Ferry. Dan karena tidak ada Ferry, saya akan menyatukan kembali masyarakat yang sempat bertikai, untuk hidup rukun dan damai kembali,” tekadnya.
Desakan masyarakat tersebut juga didukung oleh para tokoh yang hadir di rumahnya. Setelah melakukan rapat bersama, para tokoh meminta Abuya agar ikut bertarung merebut kursi nomor satu di Kabupaten Bima. “Saya tawar harga hidup, namun para tokoh mengakatan harga mati, saya harus maju,” akunya.
Mengenai kendaraan politik, Abuya mengaku sudah menjalin komunikasi yang intens dengan sejumlah Ketua Parpol. Diantaranya Hanura, PKB, PBB dan Gerindra. Hanya saja, komunikasi yang intens dilakukan tersebut, belum dituangkan dalam akta notaris. “Sementara ini, saya sudah ada komunikasi dengan Hanura, PKB, PBB, dan Gerindra. Mereka mengatakan akan mendukung saya pada pilkada nanti, tetapi sekarang belum ditetapkan dalam notaris, baru bincang-bincang saja,”jelasnya.
Untuk PAN, Abuya tidak terlalu berharap, karena ada ketua PAN yang ikut, dan Abuya sangat sadar diri akan hal itu, Meskipun DPW PAN nantinya akan melihat calon berdasarkan banyaknya dukungan. Dirinya sangat bersyukur jika PAN juga mendukungnya. “Harapan Besar saya adalah partai Golkar, dan saya sangat menunggu itu,” ujarnya.
Mengenai informasi Abuya tidak mendapat restu dari keluarga, pun dibantah Abuya. Sebab dirinya didukung penuh oleh istri dan anak-anaknya. Setelah mendeklarasikan dirinya, Abuya akan mulai mensosialisasikan dirinya. Nama Abuya pun mulai diartikan oleh masyarakat (Abuya : Ayo BUpati Yang Amanah). (KS-02)
Abuya mendeklarasikan dirinya untuk ikut dalam kanca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima periode 2015-2020 |
Dijelaskannya, beberapa bulan terakhir, ada banyak desakan dari masyarakat yang datang setiap hari kerumahnya, mulai dari 30 sampai 50 orang setiap harinya, meminta dirinya untuk ikut mencalonkan diri sebagai calon Bupati Bima. Namun permintaan masyarakat tersebut, tidak langsung diiyakan oleh Abuya, namun Abuya menjawabnya akan melaksanakan sholat dulu, untuk mengetahui petunjuk dari Allah, apakah dirinya akan ikut atau tidak.
Didasari desakan masyarakat tersebut, Abuya melaksanakan sholat secara khusus, untuk mendapatkan petunjuk. Jika lebih banyak modaratnya, namun jika ada manfaatnya, dirinya meminta dalam sholatnya untuk diberikan kekuatan. Dan setelah sholat, Abuya mendapat gambaran. “Setelah selesai sholat dan berdoa, seolah ada suara yang saya dengar, Suara itu mengatakan bahwa pertikaian diantara masyarakat Bima selama ini disebabkab oleh H. Zainul dan Almarhum H.Ferry. Dan karena tidak ada Ferry, saya akan menyatukan kembali masyarakat yang sempat bertikai, untuk hidup rukun dan damai kembali,” tekadnya.
Desakan masyarakat tersebut juga didukung oleh para tokoh yang hadir di rumahnya. Setelah melakukan rapat bersama, para tokoh meminta Abuya agar ikut bertarung merebut kursi nomor satu di Kabupaten Bima. “Saya tawar harga hidup, namun para tokoh mengakatan harga mati, saya harus maju,” akunya.
Mengenai kendaraan politik, Abuya mengaku sudah menjalin komunikasi yang intens dengan sejumlah Ketua Parpol. Diantaranya Hanura, PKB, PBB dan Gerindra. Hanya saja, komunikasi yang intens dilakukan tersebut, belum dituangkan dalam akta notaris. “Sementara ini, saya sudah ada komunikasi dengan Hanura, PKB, PBB, dan Gerindra. Mereka mengatakan akan mendukung saya pada pilkada nanti, tetapi sekarang belum ditetapkan dalam notaris, baru bincang-bincang saja,”jelasnya.
Untuk PAN, Abuya tidak terlalu berharap, karena ada ketua PAN yang ikut, dan Abuya sangat sadar diri akan hal itu, Meskipun DPW PAN nantinya akan melihat calon berdasarkan banyaknya dukungan. Dirinya sangat bersyukur jika PAN juga mendukungnya. “Harapan Besar saya adalah partai Golkar, dan saya sangat menunggu itu,” ujarnya.
Mengenai informasi Abuya tidak mendapat restu dari keluarga, pun dibantah Abuya. Sebab dirinya didukung penuh oleh istri dan anak-anaknya. Setelah mendeklarasikan dirinya, Abuya akan mulai mensosialisasikan dirinya. Nama Abuya pun mulai diartikan oleh masyarakat (Abuya : Ayo BUpati Yang Amanah). (KS-02)
COMMENTS