Ancaman “ledakan” penduduk Indonesia seolah menjadi persoalan serius yang mesti segera dicarikan jalan keluarnya.
Ancaman “ledakan” penduduk Indonesia seolah menjadi persoalan serius yang mesti segera dicarikan jalan keluarnya. Dalam buku proyeksi kependudukan, Indonesia Tahun 2014-2035 diprediksi akan dihadapkan dengan ancaman itu, bila Pemerintah mengabaikan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga.
Meski saat ini, program kependudukan, KB sudah terlaksana dan diterima masyarakat. Namun, tetap dibutuhkan percepatan pergerakan program-program tersebut. Mengingat, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) akan segera berakhir. Ditambah lagi, target Millenium Development Goals (MDG) harus tercapai tahun 2015 ini.
Para demografer berpendapat, bangsa ini akan menikmati bonus dimogafi. Kondisi ini akan dicapai apabila laju pertumbuhan penduduk dan TFR bisa dikendalikan dalam batas tertentu. Artinya, keberhasilan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga sepenuhnya tergantung dukungan pemerintah dan peran serta masyarakat. ”Dukungan Pemerintah dan peran masyarakat merupakan kuncu keberhasilan program,” kata Kabid PKB-KR BPPKB Kabupaten Bima, Sri Kartikasari, A.Md.Kep.
Menurutnya, program-program tersebut semestinya menjadi program masyarakat. Sebab, program kesinambungan di era 1990-an. Diakuinya, saat itu kegiatan dimaksud telah berkembang, bahkan sudah menjadi sebuah gerakan.”Dipusat BKKBN sebagai fasilitatornya, kalau di Kabupaten BPPKB,” ujarnya.
Tahun 2015 ini, pihaknya berencana melakukan pelayanan di daerah pesisir dan kepulauan. Tujuanya, adalah untuk menaikan pencapaian kontrasepsi MKJP. Karena katanya, tolak ukur penurunan TFR adalah berfungsinya pencapaian MKJP. “Awal bulan ini, kami akan melakukan pelayanan MOW di RSUD Bima,” terangnya. (KS-09)
Meski saat ini, program kependudukan, KB sudah terlaksana dan diterima masyarakat. Namun, tetap dibutuhkan percepatan pergerakan program-program tersebut. Mengingat, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) akan segera berakhir. Ditambah lagi, target Millenium Development Goals (MDG) harus tercapai tahun 2015 ini.
Para demografer berpendapat, bangsa ini akan menikmati bonus dimogafi. Kondisi ini akan dicapai apabila laju pertumbuhan penduduk dan TFR bisa dikendalikan dalam batas tertentu. Artinya, keberhasilan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga sepenuhnya tergantung dukungan pemerintah dan peran serta masyarakat. ”Dukungan Pemerintah dan peran masyarakat merupakan kuncu keberhasilan program,” kata Kabid PKB-KR BPPKB Kabupaten Bima, Sri Kartikasari, A.Md.Kep.
Menurutnya, program-program tersebut semestinya menjadi program masyarakat. Sebab, program kesinambungan di era 1990-an. Diakuinya, saat itu kegiatan dimaksud telah berkembang, bahkan sudah menjadi sebuah gerakan.”Dipusat BKKBN sebagai fasilitatornya, kalau di Kabupaten BPPKB,” ujarnya.
Tahun 2015 ini, pihaknya berencana melakukan pelayanan di daerah pesisir dan kepulauan. Tujuanya, adalah untuk menaikan pencapaian kontrasepsi MKJP. Karena katanya, tolak ukur penurunan TFR adalah berfungsinya pencapaian MKJP. “Awal bulan ini, kami akan melakukan pelayanan MOW di RSUD Bima,” terangnya. (KS-09)
COMMENTS