Namun, sudah ada beberapa pengurus parpol yang intens melakukan komunikasi politik. Seperti, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Golkar.
Meskipun, saat ini belum ada Partai Politik (Parpol) yang menyatakan sikap politiknya untuk berkualisi dalam menghadapi Pemilihan Bupati Bima periode 2015-2020 mendatang. Namun, sudah ada beberapa pengurus parpol yang intens melakukan komunikasi politik. Seperti, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Golkar. Benarkah dua partai itu akan bergandengan pada ajang bergengsi tersebut?
Dua partai yang tergabung dalam Kualisi Merah Putih (KMP) itu digadang-gadang akan menyatukan persepsi, visi dan misi demi memenangkan pesta demokrasi tersebut. Hal itu terbukti, ketika belum lama ini pengurus Kabupaten dua partai besar itu diduga kuat menggelar komunikasi politik disalah satu tempat. Hanya saja, pertemuan itu luput dari perhatian insan media.
Namun pertemuan yang terkesan tertutup itu memperoleh bantahan dari Ketua DPD PKS Kabupaten Bima, Ilham Yusuf. Dalihnya, pertemuan dengan agenda komunikasi lintas partai tersebut batal dilaksanakan, mengingat ada kesibukan masing-masing pengurus partai. “Memang kami sudah merencanakan pertemuan itu, tapi tidak jadi. Karena, kami memiliki kesibukan masing-masing,” katanya kepada wartawan Senin (26/01) di Halaman Kantor DPRD Kabupaten.
Disinggung soal bergabungnya dua partai tersebut, Ilham mengaku semua partai memiliki peluang yang sama untuk membangun komunikasi. Artinya, PKS bisa bersama Golkar, PAN dan bisa sama partai manapun. Tapi untuk mencocokan kesamaan politik, sebelumnya perlu dibangun komunikasi. “Kalau bicara soal peluang, saya rasa semua partai memiliki peluang yang sama rata, tidak ada yang besar ataupun kecil,” ujarnya.
Intinya, PKS saat ini sedang mempersiapkan proses seleksi bakal calon bupati secara terbuka untuk publik. Bahkan, sudah ada beberapa nama yang sudah resmi mendaftarkan diri pada seleksi tersebut. Menariknya dalam seleksi itu, pihaknya akan mengundang semua Tokoh Masyarakat (Toma), Tokoh Agama (Toga), Pemuda dan semua element masyarakat untuk mendengar penyampaian visi misi bakal calon tersebut.”Calon Kades saja menyampaikan visi misi, masa bakal cabup tidak. Intinya, seleksi akan kami lakukan secara terbuka, karena kami ingin mengusung putra Bima terbaik guna memimpin kabupaten lima tahun mendatang,” tandasnya.
Ditanya ada atau tidak kader PKS yang mendaftar sebagai bakal cabup, Politisi yang pernah menjabat Ketua Komisi IV itu mengaku belum ada. Namun, ada beberapa kader yang akan diusung sebagai calon orang nomor dua. Diantaranya, dr. Irfan, H.Syamsudin, Ketua DPD, termasuk beberapa duta PKS yang kini duduk dikursi dewan. “Dari beberapa kader itu akan dikerucutkan menjadi satu, jadi itulah yang akan kami sodorkan sebagai calon pendamping. Saya rasa untuk pilkada ini, kami cukup usung calon pendamping, apalagi PKS berada pada urutan kelima pada pileg ini,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Sekjen Golkar Kabupaten, Ir. Suryadin menuturkan, meski saat ini Golkar belum membahas persoalan kualisi. Namun, sudah ada himbauan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakri (ARB) yang menghendaki Kualisi Merah Putih (KMP) solid tidak hanya ditingkat Pusat, Provinsi, tetapi juga hingga ketingkat daerah.”Pusat berharap KMP tetap solid hingga ditingkat daerah, termasuk dalam menghadapi Pikada nanti. Intinya, golkar masih dalam bingkai kualisi, bisa saja dengan PKS dan seluruh parpol yang bergabung dengan KMP,” terangnya.
Kendati sudah ada perintah pengurus golkar pusat sebutnya, bisa saja golkar keluar dari kualisi dimaksud dan bergabung dengan partai non KMP. Karena, kualisi juga sangat bergantung pada kondisi peta politik lokal. Jadi bukan semata-mata himbauan yang bersifat tidak resmi itu diikuti.”Kalau peta politik lokal tidak memungkinkan, bisa saja golkar keluar dari kualisi itu dan bergabung dengan partai diluar KMP. Artinya, tergantung kondisi politik, tapi kami berharap KMP tetap solid pada pilkada ini,” harapnya. (KS-09)
 |
| PKS dan Golkar |
Namun pertemuan yang terkesan tertutup itu memperoleh bantahan dari Ketua DPD PKS Kabupaten Bima, Ilham Yusuf. Dalihnya, pertemuan dengan agenda komunikasi lintas partai tersebut batal dilaksanakan, mengingat ada kesibukan masing-masing pengurus partai. “Memang kami sudah merencanakan pertemuan itu, tapi tidak jadi. Karena, kami memiliki kesibukan masing-masing,” katanya kepada wartawan Senin (26/01) di Halaman Kantor DPRD Kabupaten.
Disinggung soal bergabungnya dua partai tersebut, Ilham mengaku semua partai memiliki peluang yang sama untuk membangun komunikasi. Artinya, PKS bisa bersama Golkar, PAN dan bisa sama partai manapun. Tapi untuk mencocokan kesamaan politik, sebelumnya perlu dibangun komunikasi. “Kalau bicara soal peluang, saya rasa semua partai memiliki peluang yang sama rata, tidak ada yang besar ataupun kecil,” ujarnya.
Intinya, PKS saat ini sedang mempersiapkan proses seleksi bakal calon bupati secara terbuka untuk publik. Bahkan, sudah ada beberapa nama yang sudah resmi mendaftarkan diri pada seleksi tersebut. Menariknya dalam seleksi itu, pihaknya akan mengundang semua Tokoh Masyarakat (Toma), Tokoh Agama (Toga), Pemuda dan semua element masyarakat untuk mendengar penyampaian visi misi bakal calon tersebut.”Calon Kades saja menyampaikan visi misi, masa bakal cabup tidak. Intinya, seleksi akan kami lakukan secara terbuka, karena kami ingin mengusung putra Bima terbaik guna memimpin kabupaten lima tahun mendatang,” tandasnya.
Ditanya ada atau tidak kader PKS yang mendaftar sebagai bakal cabup, Politisi yang pernah menjabat Ketua Komisi IV itu mengaku belum ada. Namun, ada beberapa kader yang akan diusung sebagai calon orang nomor dua. Diantaranya, dr. Irfan, H.Syamsudin, Ketua DPD, termasuk beberapa duta PKS yang kini duduk dikursi dewan. “Dari beberapa kader itu akan dikerucutkan menjadi satu, jadi itulah yang akan kami sodorkan sebagai calon pendamping. Saya rasa untuk pilkada ini, kami cukup usung calon pendamping, apalagi PKS berada pada urutan kelima pada pileg ini,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Sekjen Golkar Kabupaten, Ir. Suryadin menuturkan, meski saat ini Golkar belum membahas persoalan kualisi. Namun, sudah ada himbauan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakri (ARB) yang menghendaki Kualisi Merah Putih (KMP) solid tidak hanya ditingkat Pusat, Provinsi, tetapi juga hingga ketingkat daerah.”Pusat berharap KMP tetap solid hingga ditingkat daerah, termasuk dalam menghadapi Pikada nanti. Intinya, golkar masih dalam bingkai kualisi, bisa saja dengan PKS dan seluruh parpol yang bergabung dengan KMP,” terangnya.
Kendati sudah ada perintah pengurus golkar pusat sebutnya, bisa saja golkar keluar dari kualisi dimaksud dan bergabung dengan partai non KMP. Karena, kualisi juga sangat bergantung pada kondisi peta politik lokal. Jadi bukan semata-mata himbauan yang bersifat tidak resmi itu diikuti.”Kalau peta politik lokal tidak memungkinkan, bisa saja golkar keluar dari kualisi itu dan bergabung dengan partai diluar KMP. Artinya, tergantung kondisi politik, tapi kami berharap KMP tetap solid pada pilkada ini,” harapnya. (KS-09)
COMMENTS