SDN 18 Kota Bima setiap tahun selalu dilanda bencana banjir. Kali ini banjir kembali melanda sekolah yang berlokasi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur pada Minggu (25/1).
SDN 18 Kota Bima setiap tahun selalu dilanda bencana banjir. Kali ini banjir kembali melanda sekolah yang berlokasi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur pada Minggu (25/1). Banjir kiriman dari Kecamatan Wawo Kabupaten Bima merupakan sumber banjir terbesar dari arah timur Kota Bima. Namun yang berbeda tahun ini kebersamaan dari unsur Kepala Sekolah (Kasek) dan Guru dari 16 SDN dan 10 TK yang sangat antusias bergotong royong sehingga mampu membersihkan sekolah setempat secara sederhana dari sampah dan lumpur, Senin (26/1) lalu.
Salah satu Guru setempat, Syamsudin, S.Pd mengatakan, tahun lalu SDN 18 digenangi air setinggi dada orang dewasa dan penuh dengan lumpur. Tahun ini sekolah itu hanya digenangi air setinggi lutut orang dewasa saat banjir Sabtu lalu. “Minimnya air banjir dan sampah yang masuk disekolah ini, setelah kita membangun paggar bagian depan yang cukup kokoh. Sedangkan tahun sebelumnya roboh akibat arus banjir,” ujarnya singkat.
Ditempat yang sama Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kecamata Rasanae Timur, H. Muslikh H. Anwar, SH mengucapkan terimakasih atas dukungan dari 16 SDN dan 10 TK serta 4 orang pengawas kecamatan yang telah membantu membersihkan SDN 18 kobi. “UPTD Rasanae Timur berbeda dengan kecamatan yang lain, satu yang sakit jadi sakit semua jadinya,” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga secara khusus disampaikannya kepada salah satu Guru SDN 73 kobi yang telah menyumbangkan mobil pick up untuk mengangkut segala jenis sampah yang berserakan di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Taufikurrahman, S.Pd juga ikut turun kelapangan untuk melihat langsung musibah yang dialami SDN 18 Kota Bima. Menurut Alwi, banjir kali ini merupakan luapan dari sungai sebelah timur sekolah setempat. Selain itu disebabkan jembatan tersebut terlalu bawah, sehingga harus dinaikan lagi.
“Kita berharap Pemerintah Kota Bima melalui dinas terkait melihat secara langsung keadaan jembatan tersebut. Sebab, bukan sarana pendidikan saja yang rusak akibat luapan banjir dari jembatan tersebut, namun areal persawahan hingga puluhan hektar juga kena imbasnya. (KS-04)
Salah satu Guru setempat, Syamsudin, S.Pd mengatakan, tahun lalu SDN 18 digenangi air setinggi dada orang dewasa dan penuh dengan lumpur. Tahun ini sekolah itu hanya digenangi air setinggi lutut orang dewasa saat banjir Sabtu lalu. “Minimnya air banjir dan sampah yang masuk disekolah ini, setelah kita membangun paggar bagian depan yang cukup kokoh. Sedangkan tahun sebelumnya roboh akibat arus banjir,” ujarnya singkat.
Ditempat yang sama Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kecamata Rasanae Timur, H. Muslikh H. Anwar, SH mengucapkan terimakasih atas dukungan dari 16 SDN dan 10 TK serta 4 orang pengawas kecamatan yang telah membantu membersihkan SDN 18 kobi. “UPTD Rasanae Timur berbeda dengan kecamatan yang lain, satu yang sakit jadi sakit semua jadinya,” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga secara khusus disampaikannya kepada salah satu Guru SDN 73 kobi yang telah menyumbangkan mobil pick up untuk mengangkut segala jenis sampah yang berserakan di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Taufikurrahman, S.Pd juga ikut turun kelapangan untuk melihat langsung musibah yang dialami SDN 18 Kota Bima. Menurut Alwi, banjir kali ini merupakan luapan dari sungai sebelah timur sekolah setempat. Selain itu disebabkan jembatan tersebut terlalu bawah, sehingga harus dinaikan lagi.
“Kita berharap Pemerintah Kota Bima melalui dinas terkait melihat secara langsung keadaan jembatan tersebut. Sebab, bukan sarana pendidikan saja yang rusak akibat luapan banjir dari jembatan tersebut, namun areal persawahan hingga puluhan hektar juga kena imbasnya. (KS-04)
COMMENTS