Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima banjir yang yang melanda Kota Bima dua hari lalu merendam tujuh Kelurahan
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima banjir yang yang melanda Kota Bima dua hari lalu merendam tujuh Kelurahan dengan ketinggiannya dari 70 cm hingga 2 meter. Enam diantaranya terkena dampak cukup parah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kepala BPBD Kota Bima, Drs M Fakhrunraji mengungkapkan, dari enam Kelurahan masing-masing Penanae, Penaraga, Penatoi, Lewirato, Mande, Paruga dan Melayu. Yang ketinggiannya diatas 70 cm sampai dua meter itu di Penanae, Penaraga, Penatoi dan Mande.
Untung saja, kata dia, musibah kali ini tidak ada rumah yang terbawa arus. Hanya beberapa rumah yang rusak pada bagian belakang karena dihantam arus. “Ada dua hingga tiga rumah di Kelurahan Penaraga yang rusak, demikian pula dibeberapa Kelurahan lain,” katanya.
Dampak lain, sambungnya, infrastruktur dan lahan pertanian yang ada disepanjang sungai Ntobo, Kendo dan Penanae. “Kami belum bisa bilang berapa ratus hektar. Kami masih butuh koordinasi dengan Dinas Pertanian, apakah akan gagal panen atau tidak,” ujarnya.
Mengenai bantuan tanggap darurat, diakuinya sudah didrop malam itu juga. Kecuali di Kelurahan Penaraga, karena masih identifikasi dari laporan Lurah. “Untuk Penanae, Mande dan Penatoi, sudah kita alokasikan malam banjir itu juga, bantuan paket Sembako,” tuturnya.
Selain itu, Pemerintah juga membantu meringankan beban masyarakat dengan melakukan penyedotan pada titik air yang tergenang, dan membersihkan rumah warga yang tergenang lumpur juga dikerahkan Armada. “Sampai saat ini masih dilakukan pembersihan,” terangnya. (KS-13)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kepala BPBD Kota Bima, Drs M Fakhrunraji mengungkapkan, dari enam Kelurahan masing-masing Penanae, Penaraga, Penatoi, Lewirato, Mande, Paruga dan Melayu. Yang ketinggiannya diatas 70 cm sampai dua meter itu di Penanae, Penaraga, Penatoi dan Mande.
Untung saja, kata dia, musibah kali ini tidak ada rumah yang terbawa arus. Hanya beberapa rumah yang rusak pada bagian belakang karena dihantam arus. “Ada dua hingga tiga rumah di Kelurahan Penaraga yang rusak, demikian pula dibeberapa Kelurahan lain,” katanya.
Dampak lain, sambungnya, infrastruktur dan lahan pertanian yang ada disepanjang sungai Ntobo, Kendo dan Penanae. “Kami belum bisa bilang berapa ratus hektar. Kami masih butuh koordinasi dengan Dinas Pertanian, apakah akan gagal panen atau tidak,” ujarnya.
Mengenai bantuan tanggap darurat, diakuinya sudah didrop malam itu juga. Kecuali di Kelurahan Penaraga, karena masih identifikasi dari laporan Lurah. “Untuk Penanae, Mande dan Penatoi, sudah kita alokasikan malam banjir itu juga, bantuan paket Sembako,” tuturnya.
Selain itu, Pemerintah juga membantu meringankan beban masyarakat dengan melakukan penyedotan pada titik air yang tergenang, dan membersihkan rumah warga yang tergenang lumpur juga dikerahkan Armada. “Sampai saat ini masih dilakukan pembersihan,” terangnya. (KS-13)
COMMENTS