Dalam pernyataan persnya Kamis (12/2) siang membantah telah memiliki Wanita Idaman Lain (WIL) dan Sulaiman mengaku baru kenal dan tatap muka dengan F
Mencuatnya informasi perselingkuhan Kepala SDN 66 Kota Bima H. Sulaiman, S.Pd, SD dengan warga Oi Mbo Kelurahan Kumbe bernisial F, ternyata membuat kasek ini angkat bicara. Dalam pernyataan persnya Kamis (12/2) siang membantah telah memiliki Wanita Idaman Lain (WIL) dan Sulaiman mengaku baru kenal dan tatap muka dengan F hanya sekali saja dan semua penyataan sumber yang disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya diakuinya bohong semata.
Pada wartawan diruang tamu SMAN 1 Kota Bima, H Sulaiman mengaku pertemuan dengan F hanya sekali saja pada tahun 2013 lalu. Itupun hanya bersifat kebetulan dan tidak ada berlebihan dalam pertemuan tersebut. “Sebagai manusia wajar kita saling menegur, bukan berati saya menegur F langsung diisukan punya hubungan asmara. Sudah jelas F setahu saya masih istri sah orang lain dan kami tidak pernah menjalin hubungan yang berlebihan seperti yang diberitakan itu,” ujarnya yang didampingi pihak keluarga.
Selain itu juga, Kasek ini membantah pernyataan salah seorang warga yang menyebutkan diri (Sulaiman, red) pernah digrebek warga karena disinyalir selingkuh dengan F. “Jadi itu tidak benar semua dan saya siap disumpah dan batal Agama Islam saya apabila berbuat asusila yang ceroboh itu,” tepisnya.
Sementara soal sikapnya kepada Arbah (40) penjaga sekolah (Opas) yang diisukan terlibat skandal asmara, H Sulaiman mengaku, tiga bulan lalu secara lisan dilaporkan oleh Jubaedah (Istri syah Arbah) kepada pihak sekolah. Pihaknya sudah menegur dan membina Arbah untuk kembali kepada istrinya. Sehingga pada waktu bersamaan itu, Arbah dicairkan honoriumnya senilai Rp.750 ribu langsung diserahkan pada istri sahnya dihadapan dewan guru di ruang perpustakaan setempat. Sesuai laporan istrinya, selama Arbah membawa lari istri orang (Jaenab istri Yunus) jarang menafkahi istri dan anaknya. Sehingga honor itu diserahkan pada Jubaedah secara langsung.
Terkait kehadirannya setiap hari Minggu (di luar hari kerja) pada Tahun 2013 itu, dirinya membenarkan hal tersebut. Ia mengku hanya sebatas mengontrol kegiatan proyek DAK 2013 dan membantah kalau dirinya bertemu dengan F di dalam sekolah maupun di luar sekolah. “Pada intinya kasus Arbah sudah kita sampaikan pada Dinas Dikpora untuk di BAP. Jadi tidak benar kalau pihaknya tidak merespon masalah tersebut ditingkat internal sekolah, tetapi yang jelas masalah ini akan diputuskan oleh dinas,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikora) Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.AP mengatakan, pernyataan yang dibeberkan pihaknya terkait dugaan perselingkuhan kasek itu adalah sesuai pernyataan warga Dusun Kuta Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur. Warga menduga oknum kasek tidak berani ambil tegas perbuatan yang dilakukan oknum bawahannya, karena Arbah dihawatirkan membuka aip atasan itu. “Sudah jelas dinas akan memutuskan surat kerjasamanya (SK) sebagai tenaga honorer daerah, tidak menutup kemungkinan Arbah akan buka mulut atau sebaliknya setelah dipecat dari pekerjaannya nanti. Kita tunggu saja episode selanjutnya,” ujarnya singkat pada wartawan ini di ruang kerjanya Kamis (12/2). (KS-04)
Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap. |
Selain itu juga, Kasek ini membantah pernyataan salah seorang warga yang menyebutkan diri (Sulaiman, red) pernah digrebek warga karena disinyalir selingkuh dengan F. “Jadi itu tidak benar semua dan saya siap disumpah dan batal Agama Islam saya apabila berbuat asusila yang ceroboh itu,” tepisnya.
Sementara soal sikapnya kepada Arbah (40) penjaga sekolah (Opas) yang diisukan terlibat skandal asmara, H Sulaiman mengaku, tiga bulan lalu secara lisan dilaporkan oleh Jubaedah (Istri syah Arbah) kepada pihak sekolah. Pihaknya sudah menegur dan membina Arbah untuk kembali kepada istrinya. Sehingga pada waktu bersamaan itu, Arbah dicairkan honoriumnya senilai Rp.750 ribu langsung diserahkan pada istri sahnya dihadapan dewan guru di ruang perpustakaan setempat. Sesuai laporan istrinya, selama Arbah membawa lari istri orang (Jaenab istri Yunus) jarang menafkahi istri dan anaknya. Sehingga honor itu diserahkan pada Jubaedah secara langsung.
Terkait kehadirannya setiap hari Minggu (di luar hari kerja) pada Tahun 2013 itu, dirinya membenarkan hal tersebut. Ia mengku hanya sebatas mengontrol kegiatan proyek DAK 2013 dan membantah kalau dirinya bertemu dengan F di dalam sekolah maupun di luar sekolah. “Pada intinya kasus Arbah sudah kita sampaikan pada Dinas Dikpora untuk di BAP. Jadi tidak benar kalau pihaknya tidak merespon masalah tersebut ditingkat internal sekolah, tetapi yang jelas masalah ini akan diputuskan oleh dinas,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikora) Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.AP mengatakan, pernyataan yang dibeberkan pihaknya terkait dugaan perselingkuhan kasek itu adalah sesuai pernyataan warga Dusun Kuta Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur. Warga menduga oknum kasek tidak berani ambil tegas perbuatan yang dilakukan oknum bawahannya, karena Arbah dihawatirkan membuka aip atasan itu. “Sudah jelas dinas akan memutuskan surat kerjasamanya (SK) sebagai tenaga honorer daerah, tidak menutup kemungkinan Arbah akan buka mulut atau sebaliknya setelah dipecat dari pekerjaannya nanti. Kita tunggu saja episode selanjutnya,” ujarnya singkat pada wartawan ini di ruang kerjanya Kamis (12/2). (KS-04)
COMMENTS