Hujan lebat terus mengguyur Kota Bima. Banjir pun tak bisa dihindari oleh warga, bahkan beberapa Kelurahan di Kota Bima di rendam banjir.
Hujan lebat terus mengguyur Kota Bima. Banjir pun tak bisa dihindari oleh warga, bahkan beberapa Kelurahan di Kota Bima di rendam banjir. Akibat bencana tersebut, beberapa rumah warga hanyut terbawa banjir, ratusan rumah lain mengalami rusak ringan, bahkan rusak berat.
Ilustrasi Banjir
Wilayah Kelurahan yang menjadi sasaran banjir adalah Kedo, Kendo, Nungga, Nggarolo, Penanae, Penaraga, Penatoi, Dara, Sarae dan Melayu. Lalu apa sikap pemerintah melihat kondisi warga disejumlah Kelurahan tersebut dilandar banjir terus menerus ?. Hasil pantauan langsung Wartawan Koran Stabilitas, usai banjir melanda warga, para pejabat termasuk Walikota Bima mengambil langkah dengan jalan keliling kampung, melihat puing-puing sisa banjir di badan jalan. Bukan sebaliknya mengambil langkah antisipasi, seperti mempercepat pembangunan drainase berukuran layak, justeru setiap tahun drainase yang dibuat berukuran lebar 50cm, tinggi kurang dari satu meter. Tak heran, jika banjir kecilpun datang, luapan air dibadan jalan tak bisa dihindari.
Lantas bagaimana dengan banjir yang melanda beberapa Kelurahan di Kota Bima, Sabtu (14/2) siang ?. Lagi-lagi hasil informasi wartawan, Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE menyempatkan diri untuk mengelilingi Kota Bima bersama beberapa pejabatnya, sementara Walikota lebih memilih keluar Daerah, padahal saat ini warga Kota Bima membutuhkan pemimpinnya untuk berada ditengah mereka, melihat secara langsung bagaimana nasib mereka (Rakyat,red), jika banjir terus melanda seperti sekarang.
Kondisi rill akibat banjir kemarin, warga di beberapa Kelurahan tengah menjemur pakaian dan barang-barang berharga milik mereka. Belum lagi tumpukan sampah hasil banjir berserakan di depan pintu dan pagar rumah mereka. Sementara para pejabat di Kota Bima, nyaris tak terlihat batang hidungnya di saat warga tengah membersihkan badan jalan dan rumah mereka masing-masing.
Walikota Bima, HM Qurais Abidin yang hendak di temui tak berhasil di konfirmasi, namun Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas dan Protokol, Ihya Ghajali S.Sos yang dimintai tanggapannya terkait banjir yang melanda Kota Bima dalam beberapa hari terakhir mengaku, banjir datang akibat hutan di Kota Bima nyaris gundul semua, belum lagi banjir kiriman dari Wawo dan sekitarnya. ”Bencana banjir seperti ini sudah bisa terjadi. Tapi tahun ini sedikit berubah seperti tahun lalu, karena hutan-hutan pada gundul semua,” tuturnya polos.
Ditanya, kenapa hutan bisa gundul ?. Gozil enggan menjelaskan secara rinci, namun semua itu akibat ulah oknum masyarakat yang belum sadar akan menjaga hutan bersama-sama. ”Hutan gundul akibat ulah masyarakat,” cetusnya.
Ditanya keberadaan Walikota Bima kemarin, Gozil mengaku tengah berada di luar Daerah, Sabtu kemarin Walikota tengah ke Jakarta. ”Walikota lagi luar daerah, tapi kemarin, Wakil Walikota turun memantau keadaan masyarakat secara langsung,”pungkasnya. (KS-001)
Ilustrasi Banjir
Wilayah Kelurahan yang menjadi sasaran banjir adalah Kedo, Kendo, Nungga, Nggarolo, Penanae, Penaraga, Penatoi, Dara, Sarae dan Melayu. Lalu apa sikap pemerintah melihat kondisi warga disejumlah Kelurahan tersebut dilandar banjir terus menerus ?. Hasil pantauan langsung Wartawan Koran Stabilitas, usai banjir melanda warga, para pejabat termasuk Walikota Bima mengambil langkah dengan jalan keliling kampung, melihat puing-puing sisa banjir di badan jalan. Bukan sebaliknya mengambil langkah antisipasi, seperti mempercepat pembangunan drainase berukuran layak, justeru setiap tahun drainase yang dibuat berukuran lebar 50cm, tinggi kurang dari satu meter. Tak heran, jika banjir kecilpun datang, luapan air dibadan jalan tak bisa dihindari.
Lantas bagaimana dengan banjir yang melanda beberapa Kelurahan di Kota Bima, Sabtu (14/2) siang ?. Lagi-lagi hasil informasi wartawan, Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE menyempatkan diri untuk mengelilingi Kota Bima bersama beberapa pejabatnya, sementara Walikota lebih memilih keluar Daerah, padahal saat ini warga Kota Bima membutuhkan pemimpinnya untuk berada ditengah mereka, melihat secara langsung bagaimana nasib mereka (Rakyat,red), jika banjir terus melanda seperti sekarang.
Kondisi rill akibat banjir kemarin, warga di beberapa Kelurahan tengah menjemur pakaian dan barang-barang berharga milik mereka. Belum lagi tumpukan sampah hasil banjir berserakan di depan pintu dan pagar rumah mereka. Sementara para pejabat di Kota Bima, nyaris tak terlihat batang hidungnya di saat warga tengah membersihkan badan jalan dan rumah mereka masing-masing.
Walikota Bima, HM Qurais Abidin yang hendak di temui tak berhasil di konfirmasi, namun Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas dan Protokol, Ihya Ghajali S.Sos yang dimintai tanggapannya terkait banjir yang melanda Kota Bima dalam beberapa hari terakhir mengaku, banjir datang akibat hutan di Kota Bima nyaris gundul semua, belum lagi banjir kiriman dari Wawo dan sekitarnya. ”Bencana banjir seperti ini sudah bisa terjadi. Tapi tahun ini sedikit berubah seperti tahun lalu, karena hutan-hutan pada gundul semua,” tuturnya polos.
Ditanya, kenapa hutan bisa gundul ?. Gozil enggan menjelaskan secara rinci, namun semua itu akibat ulah oknum masyarakat yang belum sadar akan menjaga hutan bersama-sama. ”Hutan gundul akibat ulah masyarakat,” cetusnya.
Ditanya keberadaan Walikota Bima kemarin, Gozil mengaku tengah berada di luar Daerah, Sabtu kemarin Walikota tengah ke Jakarta. ”Walikota lagi luar daerah, tapi kemarin, Wakil Walikota turun memantau keadaan masyarakat secara langsung,”pungkasnya. (KS-001)
COMMENTS