Kecamatan Sape dan Langgudu merupakan wilayah terparah yang terkena dampak angin puting beliung beberapa hari lalu.
Berdasarkan hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Kecamatan Sape dan Langgudu merupakan wilayah terparah yang terkena dampak angin puting beliung beberapa hari lalu. Dari dua kecamatan itu teridentifikasi ratusan rumah rusak parah dan sedang akibat terjangan badai angin puting beliung.
Ilustrasi Angin puting beliung
Sementara secara keseluruhan, BPBD mendata ada tujuh kecamatan yang juga tak luput dari badai terbesar selama beberapa tahun terakhir tersebut. Tujuh kecamatan itu yakni Sape, Lambu, Langgudu, Soromandi, Monta, Woha dan Parado. Dari tujuh kecamatan itu, didata sekitar seribuan lebih rumah yang rusak akibat musibah tersebut.
“Hasil pendataan kami, Kecamatan Sape dan Langgudu merupakan yang terparah karena banyak rumah rusak. Tapi secara detail kerusakan berat, sedang dan ringan masih dihimpun di lapangan. Ini baru laporan yang kami terima,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Bima, Drs H Sumarsono, SH saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (23/2) siang.
Sumarsono mengaku, secara umum kerusakan hingga menyebabkan rumah rata dengan tanah tidak begitu banyak. Rata-rata kerusakan rumah warga pada bagian atap dan masih bisa diperbaiki. Untuk membantu meringankan beban warga, usai kejadian tim dari BPBD berkoordinasi dengan kecamatan sudah turun kelokasi membawa bantuan.
“Bantuan sudah kita salurkan usai kejadian, seperti makanan dan sembako. Sementara sejauh ini kebutuhan tenda darurat belum ada karena warga masih bisa menempati rumahnya setelah diperbaiki. Kita masih terus menyalurkan bantuan ke wilayah lainnya,” ungkap Sumarsono. (KS-13)
Ilustrasi Angin puting beliung
Sementara secara keseluruhan, BPBD mendata ada tujuh kecamatan yang juga tak luput dari badai terbesar selama beberapa tahun terakhir tersebut. Tujuh kecamatan itu yakni Sape, Lambu, Langgudu, Soromandi, Monta, Woha dan Parado. Dari tujuh kecamatan itu, didata sekitar seribuan lebih rumah yang rusak akibat musibah tersebut.
“Hasil pendataan kami, Kecamatan Sape dan Langgudu merupakan yang terparah karena banyak rumah rusak. Tapi secara detail kerusakan berat, sedang dan ringan masih dihimpun di lapangan. Ini baru laporan yang kami terima,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Bima, Drs H Sumarsono, SH saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (23/2) siang.
Sumarsono mengaku, secara umum kerusakan hingga menyebabkan rumah rata dengan tanah tidak begitu banyak. Rata-rata kerusakan rumah warga pada bagian atap dan masih bisa diperbaiki. Untuk membantu meringankan beban warga, usai kejadian tim dari BPBD berkoordinasi dengan kecamatan sudah turun kelokasi membawa bantuan.
“Bantuan sudah kita salurkan usai kejadian, seperti makanan dan sembako. Sementara sejauh ini kebutuhan tenda darurat belum ada karena warga masih bisa menempati rumahnya setelah diperbaiki. Kita masih terus menyalurkan bantuan ke wilayah lainnya,” ungkap Sumarsono. (KS-13)
COMMENTS