Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya longsor pada Dam saluran irigasi di Desa Bontokape Kecamatan Bolo.
Baru beberapa hari dilantik, Camat Bolo, Muslimin, S.Sos sudah dihadapkan dengan tugas berat di depan mata. Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya longsor pada Dam saluran irigasi di Desa Bontokape Kecamatan Bolo. Camat pun bergerak cepat turun ke lokasi longsor untuk memantau kerusakan yang terjadi.
Kunjungan itu dilakukan pada Senin (9/2) kemarin. Dalam kunjungan itu Camat Bolo mengaku, mendapat laporan dari Kepala Desa Bontokape terkait rusaknya Dam irigasi tersebut. Kerusakan meliputi tiga desa, yakni Bontokape, Darusalam, Sondosia dan Sanolo. “Saya atas nama Pemerintah Kecamatan Bolo harus segera bertindak secepatnya dengan adanya bencana alam seperti kerusakan Dam parit ini,” kata Camat.
Sebab kata dia, Dam irigasi itu merupakan saluran irigasi penting untuk membagi air keseluruh lahan daerah pertanian di tiga desa dengan luas lahan sekitar 3 hingga 400 hektar. Apabila tidak segera disikapi dikuatirkan akan berdampak pada kerusakan tanaman pertanian warga dan menyebabkan kerugian para petani. “Untuk itu sekarang juga saya akan mengumpulkan seluruh masyarakat tani yang memiliki lokasi pertanian untuk membahas kerusakan pada Dam parit saluran irigari ini,” ujarnya.
Camat juga berjanji akan segera memanggil seluruh Kepala Desa yang memilki lahan yang terhubung dengan saluran tersebut untuk bersama menghadap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bima. Hal itu bertujuan untuk membahas kerusakan Dam parit saluran irigasi tersebut. “Selain itu saya sebagai Pemerintah Kecamatan Bolo akan memberikan bantuan dana untuk menanggulangi kerusakan yang ada agar masyarakat dapat mengunakan saluran irigasi untuk sementara,” tandas Muhamin.
Sementara itu, Kepala Desa Bontokape, Abdul Haris, SH mengaku, baru mengetahui kerusakan itu setelah mendapat laporan dari para petani. Laporan itu kemudian disampaikan kepada Camat Bolo. Apalagi kerusakan itu cukup besar dan bisa merugikan petani. Selain itu akan memakan anggaran besar bila diperbaiki dan itu tidak akan mampu dilakukan petani tanpa bantuan pemerintah. “Hanya Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten yang dapat memperbaiki kembali Dam parit saluran irigasi tersebut. Kami bersama Pemerintah Kecamatan akan memberikan bantuan dana untuk membeli tanah urukan sebanyak 20 sampai 30 trek kepada petani. Tapi kami mengajak masyarakat bekerjasama memperbaikinya,” pungkas dia. (KS-11)
Ilustrasi Longsor |
Sebab kata dia, Dam irigasi itu merupakan saluran irigasi penting untuk membagi air keseluruh lahan daerah pertanian di tiga desa dengan luas lahan sekitar 3 hingga 400 hektar. Apabila tidak segera disikapi dikuatirkan akan berdampak pada kerusakan tanaman pertanian warga dan menyebabkan kerugian para petani. “Untuk itu sekarang juga saya akan mengumpulkan seluruh masyarakat tani yang memiliki lokasi pertanian untuk membahas kerusakan pada Dam parit saluran irigari ini,” ujarnya.
Camat juga berjanji akan segera memanggil seluruh Kepala Desa yang memilki lahan yang terhubung dengan saluran tersebut untuk bersama menghadap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bima. Hal itu bertujuan untuk membahas kerusakan Dam parit saluran irigasi tersebut. “Selain itu saya sebagai Pemerintah Kecamatan Bolo akan memberikan bantuan dana untuk menanggulangi kerusakan yang ada agar masyarakat dapat mengunakan saluran irigasi untuk sementara,” tandas Muhamin.
Sementara itu, Kepala Desa Bontokape, Abdul Haris, SH mengaku, baru mengetahui kerusakan itu setelah mendapat laporan dari para petani. Laporan itu kemudian disampaikan kepada Camat Bolo. Apalagi kerusakan itu cukup besar dan bisa merugikan petani. Selain itu akan memakan anggaran besar bila diperbaiki dan itu tidak akan mampu dilakukan petani tanpa bantuan pemerintah. “Hanya Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten yang dapat memperbaiki kembali Dam parit saluran irigasi tersebut. Kami bersama Pemerintah Kecamatan akan memberikan bantuan dana untuk membeli tanah urukan sebanyak 20 sampai 30 trek kepada petani. Tapi kami mengajak masyarakat bekerjasama memperbaikinya,” pungkas dia. (KS-11)
COMMENTS