Kerjasama dimaksud yakni dalam rangka pelaksanaan Upaya Khusus (Upsus) pencapaian target produksi padi dan kedelai pada tahun 2015.
Dalam rangka membangun swasembada pangan selama tiga tahun kedepan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima telah melakukan penandatangan kesepakatan kerjasama (MoU) dengan Kodim 1608 Bima. Kerjasama dimaksud yakni dalam rangka pelaksanaan Upaya Khusus (Upsus) pencapaian target produksi padi dan kedelai pada tahun 2015.
Pencanangan Gerakan Irigasi
Pada Tahun 2015 ini, dinas setempat ditargetkan untuk meningkatkan swasembada pangan sebesar 20 persen, baik untuk padi maupun kedelai. Karenanya bekerjasama dengan TNI untuk membantu mengawal pelaksanaan ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni pengembangan jaringan irigasi sebanyak 10.000 hektar.
Kadis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima, Ir. Muhamad Tayeb mengaku, tahun ini luas lahan padi dalam MoU sebesar 80.506 hektar. Sedangkan untuk kedelai seluas 20.000 hektar. “Kita akan siap menerima tantangan dari pusat untuk target 20 persen swasembada pangan untuk padi dan kedelai,” ujar Kadis di ruang kerjanya, Selasa (17/02) .
Untuk menunjang peningkatan produksi Padi dan Kedelai ini, pihaknya telah mendapatkan kucuran anggaran dari pusat melalui APBN sebanyak puluhan Milyar. Dengan rincian, untuk pengembangan irigasi seluas 10.000 hektar sebanyak Rp.10 Milyar, dan pengadaan benih padi dan kedalai sebanyak Rp.30 milyar. Sedangkan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya sebanyak 6,3 Milyar. Anggaran DAK tersebut dimanfaatkan petani untuk pengembangan irigasi, pengadaan alat mesin pompa serta pengadaan Hand Tractor untuk para petani se-Kabupaten Bima.
Pihaknya berharap ada koordinasi yang tetap dengan pihak pertanian dan badan penyuluh tingkat kecamatan guna memberi laporan secara rutin agar bisa dilakukan deteksi awal terkait untuk mengetahui peningkatan produksi Padi dan Kedelai. Karena sementara ini, animo masyarakat menanam jagung sangat tinggi. Hal ini juga cukup berpengaruh pada upaya perningkatan Swasembada pangan Sebanyak 20 persen. ”Ada beberapa titik yang animo masyarakatnya untuk menanam jagung itu sangat tinggi. Misalnya di wilayah Donggo dan Soromandi, keadaan ini membutuhkan tenaga ekstra buat kami untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” tuturnya.
Kendati demikian, meningkatnya animo masyarakat untuk menanam jagung hanya sedikit berpengaruh pada program swasembada pangan di wilayah Kabupaten Bima. Hal ini dibuktikan dengan surplus beras di Kabupaten Bima sebanyak 154.000 ton. Sementara untuk Kedalai Kabupaten Bima masih memiliki persediaan yang cukup. ”Untuk Jagung itu hanya pada musim hujan saja, sedangkan untuk persawahan di wilayah bima sangant luas, ini yang menjadi alasan buat kami optimis untuk dapat mencapai 20 persen,” ujarnya.
Tayeb menambahkan, pihaknya saat ini sedang menjalin komunikasi dengan investor untuk membangun pabrik pengolahan jagung di wilayah Bima. Hal ini dimanfaatkan agar tetap menjaga harga jagung tetap stabil serta membuka lapangan kerja baru untuk masyarajkat Bima. ”Jika ada pabrik pengolahan jagung di Bima, kami yakin ini akan mengutungkan petani yang ada di Bima. Sementara ini, kami sedang melakukan komunikasi dengan investor terkait pengolahan jagung,” tandasnya. (KS-17)
Pada Tahun 2015 ini, dinas setempat ditargetkan untuk meningkatkan swasembada pangan sebesar 20 persen, baik untuk padi maupun kedelai. Karenanya bekerjasama dengan TNI untuk membantu mengawal pelaksanaan ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni pengembangan jaringan irigasi sebanyak 10.000 hektar.
Kadis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima, Ir. Muhamad Tayeb mengaku, tahun ini luas lahan padi dalam MoU sebesar 80.506 hektar. Sedangkan untuk kedelai seluas 20.000 hektar. “Kita akan siap menerima tantangan dari pusat untuk target 20 persen swasembada pangan untuk padi dan kedelai,” ujar Kadis di ruang kerjanya, Selasa (17/02) .
Untuk menunjang peningkatan produksi Padi dan Kedelai ini, pihaknya telah mendapatkan kucuran anggaran dari pusat melalui APBN sebanyak puluhan Milyar. Dengan rincian, untuk pengembangan irigasi seluas 10.000 hektar sebanyak Rp.10 Milyar, dan pengadaan benih padi dan kedalai sebanyak Rp.30 milyar. Sedangkan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya sebanyak 6,3 Milyar. Anggaran DAK tersebut dimanfaatkan petani untuk pengembangan irigasi, pengadaan alat mesin pompa serta pengadaan Hand Tractor untuk para petani se-Kabupaten Bima.
Pihaknya berharap ada koordinasi yang tetap dengan pihak pertanian dan badan penyuluh tingkat kecamatan guna memberi laporan secara rutin agar bisa dilakukan deteksi awal terkait untuk mengetahui peningkatan produksi Padi dan Kedelai. Karena sementara ini, animo masyarakat menanam jagung sangat tinggi. Hal ini juga cukup berpengaruh pada upaya perningkatan Swasembada pangan Sebanyak 20 persen. ”Ada beberapa titik yang animo masyarakatnya untuk menanam jagung itu sangat tinggi. Misalnya di wilayah Donggo dan Soromandi, keadaan ini membutuhkan tenaga ekstra buat kami untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” tuturnya.
Kendati demikian, meningkatnya animo masyarakat untuk menanam jagung hanya sedikit berpengaruh pada program swasembada pangan di wilayah Kabupaten Bima. Hal ini dibuktikan dengan surplus beras di Kabupaten Bima sebanyak 154.000 ton. Sementara untuk Kedalai Kabupaten Bima masih memiliki persediaan yang cukup. ”Untuk Jagung itu hanya pada musim hujan saja, sedangkan untuk persawahan di wilayah bima sangant luas, ini yang menjadi alasan buat kami optimis untuk dapat mencapai 20 persen,” ujarnya.
Tayeb menambahkan, pihaknya saat ini sedang menjalin komunikasi dengan investor untuk membangun pabrik pengolahan jagung di wilayah Bima. Hal ini dimanfaatkan agar tetap menjaga harga jagung tetap stabil serta membuka lapangan kerja baru untuk masyarajkat Bima. ”Jika ada pabrik pengolahan jagung di Bima, kami yakin ini akan mengutungkan petani yang ada di Bima. Sementara ini, kami sedang melakukan komunikasi dengan investor terkait pengolahan jagung,” tandasnya. (KS-17)
COMMENTS