Para petani tetap saja merasa kekurangan setiap musim tanam tiba. Seperti saat ini, masih ada saja petani mengeluhkan kurangnya persediaan pupuk.
Persoalan pupuk selalu menjadi masalah klasik di Kabupaten Bima, meski persediaan dipastikan mencukupi. Nyatanya, para petani tetap saja merasa kekurangan setiap musim tanam tiba. Seperti saat ini, masih ada saja petani mengeluhkan kurangnya persediaan pupuk.
Namun, Pemerintah Daerah punya alasan tersendiri mengapa munculnya keluhan kekurangan pupuk dari para petani. Pemerintah Kabupaten Bima melalui Bagian Adminitrasi Ekonomi Setda mengklaim adanya kekurangan pupuk tersebut lantaran petani menggunakannya sebagian untuk tanaman jagung.
“Masalahnya, untuk tanaman lain seperti jagung dan lainnya, tidak terdaftar dalam alokasi pengadaan pupuk itu. Lahan untuk tanaman itu tidak dilaporkan oleh kelompk tani dalam RDKK. Akibatnya, pupuk yang seharusnya hanya dialokasikan untuk padi, juga digunakan warga untuk jagung. Ini yang memicu terjadinya kekurangan pupuk petani," ungkap Adminitrasi Ekonomi Setda Kabupaten Bima Iwan Setiawan SE, akhir pekan lalu.
Hal itu diperparah kata dia, karena adanya ulah pengecer nakal, yang suka menjual pupuk pada para pengepul. Akibatnya, penyaluran pupuk ke petani tidak maksimal. Untuk meminimalisir masalah tersebut, membutuhkan peran semua pihak. Terutama masyarakat, untuk mengawal penyaluran pupuk itu. "Jika ada pengecer nakal, maka segera laporkan ke kami. Sehingga kita bisa bertindak," pungkasnya.
Namun Iwan memastikan persediaan dan keberadaan pupuk di gudang Pupuk Kaltim masih sangat memadai untuk kebutuhan para petani. “Kami sudah melakukan kroscek,Di gudang stok kita masih banyak," terangnya.
Diakuinya, jatah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bima sebanyak 2000 ton. Jumlah yang dialokasikan pusat tersebut sebagian besarnya sudah disalurkan ke masyarakat. "Jatah 2000 ton itu, dari pengajuan kita sebanyak 3000 ton," terangnya.
Diakui alokasi 2000 ton tersebut, disesuaikan dengan luas lahan pertanian padi masyarakat, yang terdaftar dalam laporan RDKK kelompok pertanian di setiap kecamatan. "Alokasi pupuk di kabupaten Bima, hanya untuk kebutuhan pertanian padi," jelasnya. (KS-13)
Tanaman Jagung |
“Masalahnya, untuk tanaman lain seperti jagung dan lainnya, tidak terdaftar dalam alokasi pengadaan pupuk itu. Lahan untuk tanaman itu tidak dilaporkan oleh kelompk tani dalam RDKK. Akibatnya, pupuk yang seharusnya hanya dialokasikan untuk padi, juga digunakan warga untuk jagung. Ini yang memicu terjadinya kekurangan pupuk petani," ungkap Adminitrasi Ekonomi Setda Kabupaten Bima Iwan Setiawan SE, akhir pekan lalu.
Hal itu diperparah kata dia, karena adanya ulah pengecer nakal, yang suka menjual pupuk pada para pengepul. Akibatnya, penyaluran pupuk ke petani tidak maksimal. Untuk meminimalisir masalah tersebut, membutuhkan peran semua pihak. Terutama masyarakat, untuk mengawal penyaluran pupuk itu. "Jika ada pengecer nakal, maka segera laporkan ke kami. Sehingga kita bisa bertindak," pungkasnya.
Namun Iwan memastikan persediaan dan keberadaan pupuk di gudang Pupuk Kaltim masih sangat memadai untuk kebutuhan para petani. “Kami sudah melakukan kroscek,Di gudang stok kita masih banyak," terangnya.
Diakuinya, jatah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bima sebanyak 2000 ton. Jumlah yang dialokasikan pusat tersebut sebagian besarnya sudah disalurkan ke masyarakat. "Jatah 2000 ton itu, dari pengajuan kita sebanyak 3000 ton," terangnya.
Diakui alokasi 2000 ton tersebut, disesuaikan dengan luas lahan pertanian padi masyarakat, yang terdaftar dalam laporan RDKK kelompok pertanian di setiap kecamatan. "Alokasi pupuk di kabupaten Bima, hanya untuk kebutuhan pertanian padi," jelasnya. (KS-13)
COMMENTS