Tahun anggaran 2015 ini, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bima mendapatkan alokasi anggaran dari APBN sebanyak Rp.4,7 Milyar.
Tahun anggaran 2015 ini, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bima mendapatkan alokasi anggaran dari APBN sebanyak Rp.4,7 Milyar. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pembibitan Sapi dan Pengolahan Pakan. Serta untuk penunjang kegiatan peternakan Sapi di Kabupaten Bima yang merupakan komoditas unggulan daerah.
Ilustrasi APBN
Hal ini sampaikan oleh Sekretaris Disnak Kabupaten Bima, Ir.HM. Natsir HMS di ruang kerjanya, Selasa pagi. Diakuinya, bantuan Rp.4,7 Miliar langsung dikelola Satuan Kerja Penernakan yang ada di Propinsi NTB. Hanya saja, lokasinya yang di tempatkan di Kabupaten Bima. Anggaran itu diperuntukkan bagi kelompok sapi yang tersebar di wilayah kecamatan di Kabupaten Bima. Selain untuk pembibitan Sapi, bantuan juga untuk pengolahan pakan hijau ternak. ”Kita harapkan anggaran tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat kelompok sapi nantinya,” jelas dia.
Selain anggaran dari APBN lanjutnya, Disnak Kabupaten Bima juga mendapatkan kucuran anggaran sebanyak Rp.1,2 Miliar dari APBD. Sedangkan dari APBD II, Disnak mendapatkan total anggaran sebanyak Rp.5,7 Miliar. Anggaran tersebut juga untuk diperbantukan kepada kelompok Sapi di Kabupaten Bima. Selain itu, untuk program pengembangan peternakan, kegiatan produksi peternakan, program peningkatan kesehatan hewan dan program pengolahan pakan ternak untuk semua kelompok sapi yang akan direkomendasikan nantinya. ”Kita bangga, begitu besarnya anggaran yang kita gelontorkan untuk kelompok peternakan,” ungkapnya.
Natsir menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bima sangat serius melakukan terobosan untuk bidang Peternakan. Ini dibuktikan dengan banyaknya anggaran yang diberikan pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Propinsi maupun Pusat. Tinggal didukung niat baik kelompok untuk dapat meningkatkan hasil produksi peternakan agar bisa meningkatkan taraf perokonomian keluarga. ”Jika bantuan ini dikelola dengan baik, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal,” tegasnya.
Pihaknya selama ini melalui UPTD Peternakan yang tersebar di Kabupaten Bima sudah berbuat maksimal dalam melakukan terobosan di tiap Kecamatan. Misalnya pegawai peternakan yang ada di kecamatan langsung di lokasi dalam rangka memberikan pengobatan secara langsung terhadap hewan ternak yang mengalami gangguan kesehatan. Selain itu, pegawai di tingkat kecamatan dalam laporannya intens memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pengembangan hewan ternak dan cara budidaya ternak secara modern. ”Kita selalu kordinasi secara massif dengan UPTD, karena mereka sebagai jembatan bagi kami dilapangan,” katanya.
Natsir juga mengaku, hingga sekarang ini jumlah kelompok sapi binaan Disnak lebih kurang 362 kelompok. Jumlah kelompok sebanyak ini sangat membantu pemerintah dalam pengembangan hewan ternak di Kabupaten Bima. Selain sapi, kambing juga menjadi prioritas yang akan diberikan kepada kelompok ternak nantinya. Sebab menurutnya, Sapi dan Kambing menjadi komoditas unggulan di NTB. ”Dua komoditas unggulan itu yang akan diprioritaskan dalam bantuan tersebut,” tandasnya.
Dia menambahkan, diperkirakan bulan April anggaran sudah mulai dicairkan dan untuk penuntasan secara fisiknya akan selesai pada bulan Juni mendatang. ”Hingga sekarang sudah ratusan proposal yang masuk ke Dinas,” akunya. (KS-17)
Ilustrasi APBN
Hal ini sampaikan oleh Sekretaris Disnak Kabupaten Bima, Ir.HM. Natsir HMS di ruang kerjanya, Selasa pagi. Diakuinya, bantuan Rp.4,7 Miliar langsung dikelola Satuan Kerja Penernakan yang ada di Propinsi NTB. Hanya saja, lokasinya yang di tempatkan di Kabupaten Bima. Anggaran itu diperuntukkan bagi kelompok sapi yang tersebar di wilayah kecamatan di Kabupaten Bima. Selain untuk pembibitan Sapi, bantuan juga untuk pengolahan pakan hijau ternak. ”Kita harapkan anggaran tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat kelompok sapi nantinya,” jelas dia.
Selain anggaran dari APBN lanjutnya, Disnak Kabupaten Bima juga mendapatkan kucuran anggaran sebanyak Rp.1,2 Miliar dari APBD. Sedangkan dari APBD II, Disnak mendapatkan total anggaran sebanyak Rp.5,7 Miliar. Anggaran tersebut juga untuk diperbantukan kepada kelompok Sapi di Kabupaten Bima. Selain itu, untuk program pengembangan peternakan, kegiatan produksi peternakan, program peningkatan kesehatan hewan dan program pengolahan pakan ternak untuk semua kelompok sapi yang akan direkomendasikan nantinya. ”Kita bangga, begitu besarnya anggaran yang kita gelontorkan untuk kelompok peternakan,” ungkapnya.
Natsir menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bima sangat serius melakukan terobosan untuk bidang Peternakan. Ini dibuktikan dengan banyaknya anggaran yang diberikan pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Propinsi maupun Pusat. Tinggal didukung niat baik kelompok untuk dapat meningkatkan hasil produksi peternakan agar bisa meningkatkan taraf perokonomian keluarga. ”Jika bantuan ini dikelola dengan baik, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal,” tegasnya.
Pihaknya selama ini melalui UPTD Peternakan yang tersebar di Kabupaten Bima sudah berbuat maksimal dalam melakukan terobosan di tiap Kecamatan. Misalnya pegawai peternakan yang ada di kecamatan langsung di lokasi dalam rangka memberikan pengobatan secara langsung terhadap hewan ternak yang mengalami gangguan kesehatan. Selain itu, pegawai di tingkat kecamatan dalam laporannya intens memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pengembangan hewan ternak dan cara budidaya ternak secara modern. ”Kita selalu kordinasi secara massif dengan UPTD, karena mereka sebagai jembatan bagi kami dilapangan,” katanya.
Natsir juga mengaku, hingga sekarang ini jumlah kelompok sapi binaan Disnak lebih kurang 362 kelompok. Jumlah kelompok sebanyak ini sangat membantu pemerintah dalam pengembangan hewan ternak di Kabupaten Bima. Selain sapi, kambing juga menjadi prioritas yang akan diberikan kepada kelompok ternak nantinya. Sebab menurutnya, Sapi dan Kambing menjadi komoditas unggulan di NTB. ”Dua komoditas unggulan itu yang akan diprioritaskan dalam bantuan tersebut,” tandasnya.
Dia menambahkan, diperkirakan bulan April anggaran sudah mulai dicairkan dan untuk penuntasan secara fisiknya akan selesai pada bulan Juni mendatang. ”Hingga sekarang sudah ratusan proposal yang masuk ke Dinas,” akunya. (KS-17)
COMMENTS