Aksi pembegalan tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Minggu (8/3) malam lalu, seorang pelajar SMA bernama Rendiansyah (17) di Bima menjadi korban.
Aksi pembegalan tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Minggu (8/3) malam lalu, seorang pelajar SMA bernama Rendiansyah (17) di Bima menjadi korban. Bahkan, remaja asal Desa Jia Kecamatan Sape Kabupaten Bima ini, sempat ditodong oleh pelaku pembegalan dengan menggunakan senjata api (senpi). Saat ini, pelaku pembegalan tersebut masih dalam pengejaran Polisi.
Rendiansyah yang ditemui di Sat Reskrim Polres Bima Kota, Rabu (11/3) siang mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi saat ia dan seorang temannya tengah nongkrong di taman depan Paruga NaE Kota Bima. Tiba-tiba dua pemuda yang mengendarai sepeda motor Scorpion datang menghampiri. Keduanya lalu berpura-pura mengenal korban sebagai teman lama. "Setelah lama berbicara, pelaku memberikan uang sebesar Rp. 100 Ribu kepada saya untuk membeli minuman," ungkapnya.
Sesaat kemudian lanjutnya, salah seorang pelaku berpura-pura meminjam sepeda motornya dengan alasan ingin menjemput pacar. Korban pun menurut, namun saat itu dia terpaksa ikut dengan pelaku. Tak berselang lama, korban kemudian sadar jika para pemuda tersebut berniat jahat. Kuatir terjadi apa-apa, korban meminta berhenti dan meminta kembali sepeda motornya. Namun, pelaku enggan menghentikan lanju sepeda motor. "Bahkan, sempat terjadi tarik menarik antara saya dan pelaku," cerita Rendiansyah.
Saat tarik-menarik tersebut terjadi, pelaku lainnya datang dan memukul dirinya. Namun, korban yang tak ingin kehilangan sepeda motornya terus melawan dan sempat memeluk pelaku. Saat memeluk pelaku, korban merasakan ada benda keras yang terselip dipinggang salah seorang pelaku. Rupanya benda tersebut merupakan senpi. "Karena takut ditembak, saya kemudian lari sampai ke depan Hotel La Ila. Saya lari sambil berteriak rampok dan minta tolong," tuturnya.
Namun pelaku tetap mengejarnya. Sampai di depan hotel, salah seorang pelaku kemudian menodongkan pistol ke arah korban. "Untungnya, sejumlah orang yang ada di depan hotel juga ikut berteriak rampok ke arah pelaku yang masih menodongkan senpi jenis rakitan," tuturnya.
Bahkan pelaku katanya, sempat menodongkan pistol tersebut ke arah warga. Lantaran panik, pelaku kemudian melarikan diri membawa serta sepeda motor Satria FU milik korban. “Dia mau bawa saya, saya mau dibunuh,” akunya.
Sementara itu, kasus begal pertama yang terjadi di Kota Bima ini turut diselidiki oleh anggota Resmob Detasemen Bima. Sehari kemudian akhirnya diketahui jika pelaku dan sepeda motor korban berada di wilayah Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Hanya saja, saat di lokasi tempat barang bukti tersebut disembunyikan, Anggota Resmob tidak mendapatkan pelaku. Hanya sepeda motor Scorpion dengan plat nomor EA 4754 SA yang diduga digunakan saat kejadian dan sepeda motor korban berada di lokasi. "Setelah kita amankan sepeda motor ini, kita serahkan ke Sat Reskrim Polres Bima Kota untuk diproses lebih lanjut,”jelas Anggota Resmob Brigadir Adi Aprianto saat menyerahkan barang bukti ke Sat Reskrim.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota, IPTU Yerri T yang dikonfirmasi membenarkan telah menerima pelimpahan dua barang bukti kasus pembegalan tersebut. Barang bukti yang diterima adalah sepeda motor yang digunakan oleh pelaku dan sepeda motor korban. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap korban guna mengungkap pelaku pembegalan dimaksud. "Pelaku tengah kita selidiki,” ujarnya singkat. (KS-05)
Rendiansyah yang ditemui di Sat Reskrim Polres Bima Kota, Rabu (11/3) siang mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi saat ia dan seorang temannya tengah nongkrong di taman depan Paruga NaE Kota Bima. Tiba-tiba dua pemuda yang mengendarai sepeda motor Scorpion datang menghampiri. Keduanya lalu berpura-pura mengenal korban sebagai teman lama. "Setelah lama berbicara, pelaku memberikan uang sebesar Rp. 100 Ribu kepada saya untuk membeli minuman," ungkapnya.
Sesaat kemudian lanjutnya, salah seorang pelaku berpura-pura meminjam sepeda motornya dengan alasan ingin menjemput pacar. Korban pun menurut, namun saat itu dia terpaksa ikut dengan pelaku. Tak berselang lama, korban kemudian sadar jika para pemuda tersebut berniat jahat. Kuatir terjadi apa-apa, korban meminta berhenti dan meminta kembali sepeda motornya. Namun, pelaku enggan menghentikan lanju sepeda motor. "Bahkan, sempat terjadi tarik menarik antara saya dan pelaku," cerita Rendiansyah.
Saat tarik-menarik tersebut terjadi, pelaku lainnya datang dan memukul dirinya. Namun, korban yang tak ingin kehilangan sepeda motornya terus melawan dan sempat memeluk pelaku. Saat memeluk pelaku, korban merasakan ada benda keras yang terselip dipinggang salah seorang pelaku. Rupanya benda tersebut merupakan senpi. "Karena takut ditembak, saya kemudian lari sampai ke depan Hotel La Ila. Saya lari sambil berteriak rampok dan minta tolong," tuturnya.
Namun pelaku tetap mengejarnya. Sampai di depan hotel, salah seorang pelaku kemudian menodongkan pistol ke arah korban. "Untungnya, sejumlah orang yang ada di depan hotel juga ikut berteriak rampok ke arah pelaku yang masih menodongkan senpi jenis rakitan," tuturnya.
Bahkan pelaku katanya, sempat menodongkan pistol tersebut ke arah warga. Lantaran panik, pelaku kemudian melarikan diri membawa serta sepeda motor Satria FU milik korban. “Dia mau bawa saya, saya mau dibunuh,” akunya.
Sementara itu, kasus begal pertama yang terjadi di Kota Bima ini turut diselidiki oleh anggota Resmob Detasemen Bima. Sehari kemudian akhirnya diketahui jika pelaku dan sepeda motor korban berada di wilayah Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Hanya saja, saat di lokasi tempat barang bukti tersebut disembunyikan, Anggota Resmob tidak mendapatkan pelaku. Hanya sepeda motor Scorpion dengan plat nomor EA 4754 SA yang diduga digunakan saat kejadian dan sepeda motor korban berada di lokasi. "Setelah kita amankan sepeda motor ini, kita serahkan ke Sat Reskrim Polres Bima Kota untuk diproses lebih lanjut,”jelas Anggota Resmob Brigadir Adi Aprianto saat menyerahkan barang bukti ke Sat Reskrim.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota, IPTU Yerri T yang dikonfirmasi membenarkan telah menerima pelimpahan dua barang bukti kasus pembegalan tersebut. Barang bukti yang diterima adalah sepeda motor yang digunakan oleh pelaku dan sepeda motor korban. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap korban guna mengungkap pelaku pembegalan dimaksud. "Pelaku tengah kita selidiki,” ujarnya singkat. (KS-05)
COMMENTS