Aksi itu mendesak agar Polisi segera menangkap pelaku penikaman Adhar (20) mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima.
Warga Wadu Wane Demo Polresta
Ratusan warga Desa Wadu Wane Kecamatan Woha Kabupaten Bima yang mengatasnamakan Fron Masyarakat Hukum, melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Polres Bima Kota. Aksi itu mendesak agar Polisi segera menangkap pelaku penikaman Adhar (20) mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima. Massa yang sebagian besar keluarga korban menilai Polisi terkesan lamban menangkap pelaku.
Ilustrasi Garis Polisi
Koordinator aksi, Mulyadin mengatakan, pihaknya merasakan duka mendalam atas meninggalnya Adhar karena ditikam. Jangan lagi, Polisi membebani pihak korban dengan janji-janji yang tak pasti dilakukan. Pasca korban ditikam oleh pelaku hingga tewas di depan Kampus STIH Bima itu, Polisi terkesan membiarkannya. Sebab, sampai hari ini pelaku belum juga ditangkap untuk diproses secara hukum atas perbuatannya.”Kami menilai, kinerja aparat Polres Bima Kota sangat lamban. Bagaimana tidak, pelaku yang sudah jelas-jelas diketahui identitasnya kenapa tidak dilakukan penangkapan,”sorotnya saat berorasi di depan Kantor Polrersta Bima Kamis (5/3) siang.
Kalau pelaku pembunuhan itu tidak segera ditangkap dan diproses lanjutnya, maka hal yang sama akan kembali terjadi di STIH Bima. Karenanya, meminta Kepolisian tidak hanya bisa berjanji, tapi memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan keluarga korban pembunuhan itu. “Kalau Polisi tidak mampu menyelesaikan kasus ini, maka berilah kewenangan masyarakat sendiri untuk mencari pelaku pembunuhan itu. Ini pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku itu. Jangan anggap remeh soal kasus ini,”ungkapnya.
Orator lainnya, Messi mengatakan, Negara ini adalah Negara hukum yang harus dijunjung tinggi oleh penegak hukum dan masyarakat secara umum. Penindakan hukum, harus ditegakkan tanpa harus melihat siapa orangnya ataupun apa pangkat dan jabatannya. Dimata hukum, semua warga Negara sama dan memiliki hak yang sama pula. Oleh karena itu, Polisi jangan pernah main-main dalam kasus pembunuhan sadis ini.”Segera tangkap pelaku pembunuhan itu,”desaknya.
Jangan sampai katanya, karena lambannya penanganan kasus ini oleh Polisi. Akan menjadi maslah baru ditingkat masyarakat, lebih-lebih keluarga korban pembunuhan. Tentu, semua pihak tidak menginginkan adanya konflik horizontal antara warga yang berkepanjangan.”Bersikaplah, sebelum masyarakat sendiri yang melakukannya,”ancamnya.
Hal-hal semacam inilah, yang harus dipikirkan matang-matang oleh aparat Kepolisian. Sebab, masyarakat awam sangat tidak mengerti jika Polisi hanya bisa berjanji dan meminta masyarakat untuk bersabar. Pihaknya paham akan tugas dan fuingsi Polisi dalam mengungkap kejahatan yang ada, tapi tidak juga Polisi harus berjanji terus tanpa melakukan apa-apa.”Semua orang bisa berjanji, tapi tidak semua orang bisa merealisasikannya,”tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya menegaskan. Jika dalam waktu dekat pelaku pembunuhan Adhar tidak dibekuk, maka pihaknya akan melakukan tindakan yang meurut mereka benar.”Ini tidak bisa kami biarkan begitu saja,”tegasnya.
Kapolres Bima Kota melalui Kabag OPS Kompol. Moendra WDW Mengaku, pasca peristiwa tersebut, pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun sayang, para pelaku berhasil lolos dari pengejaran anggota.”Kami tidak mungkin diam diri soal kasus seperti ini. Hingga saat inipun, anggota masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan itu,”ujarnya.
Tidak benar, jika Polisi lamban dalam menangani kasus ini. Hanya saja, Polisi masih berusaha mengungkap dan menangkap pelaku itu. Siapa-siapa dibelakang motif pembunuhan ini, juga masih diselediki pihaknya.”Yakin saja, kami akan bekerja keras hingga pelaku itu tertangkap,”pungkasnya. (KS-05)
COMMENTS