Naiknya harga bibit bawang merah saat ini, membuat ribuan petani di Desa Sai dan Desa Sampungu resah.
Naiknya harga bibit bawang merah saat ini, membuat ribuan petani di Desa Sai dan Desa Sampungu resah. Bagaimana tidak, saat ini saja harga bibit bawang sudah mencapai Rp.2 Juta hingga Rp.2 Juta lebih. Belum lagi, pasca musim tanam bawang merah tiba diperkirakan akan terus naik.
Ilustrasi Bawang Merah
Mahalnya bibit bawang merah, biasanya tidak berbanding lurus dengan haraga jual saat musim panen nantinya tiba. Tahun 2014 lalu, harga bawang merah anjlok dipasaran, sehingga para petanipun banyak yang rugi. ”Harga Bibit bawang tahun lalu, mencapai Rp. 3 Juta per kuintalllnya,” sebut petani bawang asal Desa Sai Radiman, Sabtu (21/3) pagi.
Sekarang ini lanjutnya, harga bibit bawang merah sudah mencapai Rp. 2 Juta lebih. Kalau sekarang saja harga bibit mula naik, secara otomatis pasca musim tanam nantinya harga bibit akan melambung naik hingga Rp. 4 Juta per kuintallnya.”Hal inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat petani bawang saat ini,”ujarnya.
Kalau harga bibit naik seperti apa yang telah diprediksikan itu, maka sekitar 40 persen masyarakat Desa Sai tidak akan menanam bawang merah. Padahal, khususnya di Kecamatan Soromandi ini, salah satu Desa dengan penghasilan bawang merah terbesar ada di Desa Sai.”Tapi, semoga saja harga bibit bawang tidak naik,”tuturnya.
Beruntung saat ini katanya, ada juga masyarakat petani bawang yang masih menyimpan bibit hasil panen akhir Desember 2014 lalu. Kalau tidak, bukan hanya 40 persen saja petani yang tidak akan menanam bawang merah. Tapi hampir sebagian besarnya petani bawang tidak bisa menanam karena tidak memiliki bibit.”Ini salah satu keunggulan yang menjadi harapan masyarakat kami,”katanya.
Secara terpisah, warga Desa Sapungu Hartono mengaku. Memang seperti yang diprediksi oleh kebanyakan petani, harga bibit bawang merah akan melambung tinggi. Tapi, hal itu tergantung kualitas bibit yang akan dibeli oleh petani.”Bibit yang berkualitas, tentu akan menghasilkan yang berkualitas juga. Sehingga harganyapun mahal,”ungkap lelaki yang akrab disapa Ama To ini.
Bibit bawang merah berkualitas di Bima ini, hanya ada di Desa Ngali. Bukan saja petani asal Desa Sampungu dan Sai saja yang sering mengambil bibit disana. Tapi, banyak petani luar daerah yang datang membelinya. Ini juga salah satu, hal yang membuat harga bibit bawang itu naik. ”Walaupun harga bibit naik, saya tetap akan tanam. Ya barang 200 hingga 500 Kg,” katanya. (KS-05)
Ilustrasi Bawang Merah
Mahalnya bibit bawang merah, biasanya tidak berbanding lurus dengan haraga jual saat musim panen nantinya tiba. Tahun 2014 lalu, harga bawang merah anjlok dipasaran, sehingga para petanipun banyak yang rugi. ”Harga Bibit bawang tahun lalu, mencapai Rp. 3 Juta per kuintalllnya,” sebut petani bawang asal Desa Sai Radiman, Sabtu (21/3) pagi.
Sekarang ini lanjutnya, harga bibit bawang merah sudah mencapai Rp. 2 Juta lebih. Kalau sekarang saja harga bibit mula naik, secara otomatis pasca musim tanam nantinya harga bibit akan melambung naik hingga Rp. 4 Juta per kuintallnya.”Hal inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat petani bawang saat ini,”ujarnya.
Kalau harga bibit naik seperti apa yang telah diprediksikan itu, maka sekitar 40 persen masyarakat Desa Sai tidak akan menanam bawang merah. Padahal, khususnya di Kecamatan Soromandi ini, salah satu Desa dengan penghasilan bawang merah terbesar ada di Desa Sai.”Tapi, semoga saja harga bibit bawang tidak naik,”tuturnya.
Beruntung saat ini katanya, ada juga masyarakat petani bawang yang masih menyimpan bibit hasil panen akhir Desember 2014 lalu. Kalau tidak, bukan hanya 40 persen saja petani yang tidak akan menanam bawang merah. Tapi hampir sebagian besarnya petani bawang tidak bisa menanam karena tidak memiliki bibit.”Ini salah satu keunggulan yang menjadi harapan masyarakat kami,”katanya.
Secara terpisah, warga Desa Sapungu Hartono mengaku. Memang seperti yang diprediksi oleh kebanyakan petani, harga bibit bawang merah akan melambung tinggi. Tapi, hal itu tergantung kualitas bibit yang akan dibeli oleh petani.”Bibit yang berkualitas, tentu akan menghasilkan yang berkualitas juga. Sehingga harganyapun mahal,”ungkap lelaki yang akrab disapa Ama To ini.
Bibit bawang merah berkualitas di Bima ini, hanya ada di Desa Ngali. Bukan saja petani asal Desa Sampungu dan Sai saja yang sering mengambil bibit disana. Tapi, banyak petani luar daerah yang datang membelinya. Ini juga salah satu, hal yang membuat harga bibit bawang itu naik. ”Walaupun harga bibit naik, saya tetap akan tanam. Ya barang 200 hingga 500 Kg,” katanya. (KS-05)
COMMENTS