Jaringan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) telah menjadi ancaman serius bagi sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahk...
Jaringan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) telah menjadi ancaman serius bagi sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, hal yang mengejutkan Indonesia dituding sebagai pengekspor kader militan paham Islam garis keras itu. Beberapa daerah di Indonesia diindikasi kuat menjadi basis perekrutan anggota ISIS. Salah satunya daerah Bima.
Kapolda NTB, Drs. Komjen. Srijono, M. Si
Pernyataan itu disampaikan Kapolda NTB, Drs. Komjen. Srijono, M. Si saat Rapat Pimpinan Polda NTB di Gedung Convention Hall Kota Bima, Kamis (26/3) kemarin. Kapolda mengaku, Bima memang mau dijadikan basis oleh para petinggi ISIS. Seperti, Kaharudin yang dibekuk di Talabiu beberapa waktu merupakan korban dari propaganda mati sahid oleh kelompok ISIS.
Selain Kaharudin ungkapnya, ada Fajar yang ditembak mati di Kediri. Pelaku itu diketahui merupakan salah satu eksekutor Bripka M. Yamin di Sila."Kita jangan bilang korban banyak, satu orang saja yang masuk jaringan ISIS maka sudah sangat bahaya. Ini yang kita harus cegah," ujarnya.
Dari doktrin yang diberikan jaringan keras kepada Kaharudin lanjutnya, sudah terprovokasi jika membunuh togut (Polisi, red) itu pahala yang wajib dilakukan. "Tapi setelah diberikan pemahaman maka dia sadar,"jelasnya.
Karenanya kata Kapolda, agenda Rapim tersebut direncanakan jauh sebelumnya untuk mencegah dan membasmi tersebar luasnya jaringan keras ISIS yang marak di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menggelar seminar agar tidak ada korban baru yang terprofokasi oleh aliran garis keras itu."Kami tidak mau ada yang terinterfensi oleh jaringan itu. Orang Bima adalah orang hebat semua,"ungkapnya.
Untuk hari ini, Jum'at (27/3). Pihaknya akan menginap di rumah warga, agar bisa tahu keadaan warga serta apa sesuangguhnya yang diinginkan mereka."Kita harus berbaur langsung dengan masyarakat, kalau kita ingin mengetahui apa sebenarnya keinginan mereka," jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat, agar sama-sama memberantas jaringan keras ini. Karena, itu akan merusak ahlak saja."Kami tidak ingin ISIS tersebar luas di Bima,"tegasnya. (KS-05)
Kapolda NTB, Drs. Komjen. Srijono, M. Si
Pernyataan itu disampaikan Kapolda NTB, Drs. Komjen. Srijono, M. Si saat Rapat Pimpinan Polda NTB di Gedung Convention Hall Kota Bima, Kamis (26/3) kemarin. Kapolda mengaku, Bima memang mau dijadikan basis oleh para petinggi ISIS. Seperti, Kaharudin yang dibekuk di Talabiu beberapa waktu merupakan korban dari propaganda mati sahid oleh kelompok ISIS.
Selain Kaharudin ungkapnya, ada Fajar yang ditembak mati di Kediri. Pelaku itu diketahui merupakan salah satu eksekutor Bripka M. Yamin di Sila."Kita jangan bilang korban banyak, satu orang saja yang masuk jaringan ISIS maka sudah sangat bahaya. Ini yang kita harus cegah," ujarnya.
Dari doktrin yang diberikan jaringan keras kepada Kaharudin lanjutnya, sudah terprovokasi jika membunuh togut (Polisi, red) itu pahala yang wajib dilakukan. "Tapi setelah diberikan pemahaman maka dia sadar,"jelasnya.
Karenanya kata Kapolda, agenda Rapim tersebut direncanakan jauh sebelumnya untuk mencegah dan membasmi tersebar luasnya jaringan keras ISIS yang marak di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menggelar seminar agar tidak ada korban baru yang terprofokasi oleh aliran garis keras itu."Kami tidak mau ada yang terinterfensi oleh jaringan itu. Orang Bima adalah orang hebat semua,"ungkapnya.
Untuk hari ini, Jum'at (27/3). Pihaknya akan menginap di rumah warga, agar bisa tahu keadaan warga serta apa sesuangguhnya yang diinginkan mereka."Kita harus berbaur langsung dengan masyarakat, kalau kita ingin mengetahui apa sebenarnya keinginan mereka," jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat, agar sama-sama memberantas jaringan keras ini. Karena, itu akan merusak ahlak saja."Kami tidak ingin ISIS tersebar luas di Bima,"tegasnya. (KS-05)
COMMENTS