Sebab puluhan anggota klub motor yang tergabung dalam Barisan Biker Bima (BBB), Minggu (22/3) pagi mengikuti kegiatan dzikir dan do’a.
Bagi sebagian masyarakat, mungkin beranggapan bahwa para pemuda yang tergabung dalam berbagai komunitas atau klub motor hanya menghabiskan waktu dengan berkumpul dan melakukan hal sia-sia. Namun ternyata, anggapan itu tidak seutuhnya benar. Sebab puluhan anggota klub motor yang tergabung dalam Barisan Biker Bima (BBB), Minggu (22/3) pagi mengikuti kegiatan dzikir dan do’a.
.JPG "Klub Motor Barisan Biker Bima (BBB)")
Klub Motor Barisan Biker Bima (BBB)
Kegiatan yang digelar Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bima di Pondok Pesantren Al-Husainy Kota Bima itu diikuti dengan penuh khidmat para pencinta berbagai jenis motor di Bima. Keikutsertaan para pemuda dengan gaya khas gaul itu, terang saja cukup memantik perhatian santri pondok pesantren dan tamu undangan lainnya. Apalagi, mereka datang sedikit terlambat dan tepat ketika acara beberapa saat baru dimulai.
Namun, mereka diterima baik dan disambut ramah panitia serta santri. Setelah mengisi daftar tamu, mereka pun perlahan masuk ke dalam masjid dan mendengarkan ceramah sekaligus dzikir serta do’a yang dipandu Ustad HM Adnin, SQ, MPd.
Acara dzikir dan do’a dimulai pukul 08.00 wita. Diawali dengan lantunan shalawat dari santri Ponpes Al Husainy Kota Bima bersama Majelis Dzikir Rizalul Ansor Kabupaten Bima. Setelah undangan hadir memenuhi ruangan Masjid Ponpes setempat acara langsung dibuka. Untuk lebih khidmatnya acara, dibuka dengan pembacaan kalam ilahi oleh Qori terbaik Kota Bima, Budiman, S.Pd.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian laporan dari Panitia diwakili, Taufan Sya’ban, SQ. Alumni PTIQ Jakarta ini mengungkapkan, pelaksanaan dzikir dan do’a merupakan agenda penting untuk meminta rahmat dari Allah SWT. Mengingat belakangan ini, daerah Bima sering dilanda musibah, bencana, perkelahian, bentrok antar kampung dan berbagai persoalan yang dapat menghentikan rahmat dan rejeki dari Allah.
Kasus-kasus itu juga telah membuat masyarakat tercerai berai, saling membenci, saling menghasut, saling melukai satu sama lainnya. Karena itu, melalui acara dzikir dan do’a diharapkan Allah SWT dapat mengampuni dosa kita dan tidak menurunkan adzabNya di Bima. Selain itu, pelaksanaan dzikir dan do’a diharapkan dapat memperkokoh tali silaturrahmi antar pemuda, antar pelajar, antar masyarakat, antar sesama muslim bahkan antar umat beragama.
Setelah rangkaian acara seremoni selesai, peserta dzikir dan do’a kemudian melanjutkan dengan konvoi bersama mengendarai sepeda motor dan mobil. Rute konvoi diawali di Halaman Ponpes Al-Husainy, menuju kearah timur Jalan Soekarno-Hatta (Jalan Protokol), melewati Simpang Empat Gunung Dua, Kantor Walikota Bima, memutar kearah utara Lapangan Pahlawan Raba, menggunakan jalan Gatot Subroto, Jalan Gajah Mada, menuju hingga Lawata, memutar kembali ke Jalan Sultah Kaharudin dan finish di Halaman Paruga Na’e (Convention Hall).
Konvoi melibatkan sekitar 100 lebih sepeda motor dikawal Patroli Motor dari Sat Lantas Polres Bima Kota. Konvoi berisi seruan dan ajakan kepada masyarakat dana Mbojo (Bima) agar senantiasa menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan hidup dan memperkokoh silaturrahmi antar sesama. (KS-13)
Klub Motor Barisan Biker Bima (BBB)
Kegiatan yang digelar Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bima di Pondok Pesantren Al-Husainy Kota Bima itu diikuti dengan penuh khidmat para pencinta berbagai jenis motor di Bima. Keikutsertaan para pemuda dengan gaya khas gaul itu, terang saja cukup memantik perhatian santri pondok pesantren dan tamu undangan lainnya. Apalagi, mereka datang sedikit terlambat dan tepat ketika acara beberapa saat baru dimulai.
Namun, mereka diterima baik dan disambut ramah panitia serta santri. Setelah mengisi daftar tamu, mereka pun perlahan masuk ke dalam masjid dan mendengarkan ceramah sekaligus dzikir serta do’a yang dipandu Ustad HM Adnin, SQ, MPd.
Acara dzikir dan do’a dimulai pukul 08.00 wita. Diawali dengan lantunan shalawat dari santri Ponpes Al Husainy Kota Bima bersama Majelis Dzikir Rizalul Ansor Kabupaten Bima. Setelah undangan hadir memenuhi ruangan Masjid Ponpes setempat acara langsung dibuka. Untuk lebih khidmatnya acara, dibuka dengan pembacaan kalam ilahi oleh Qori terbaik Kota Bima, Budiman, S.Pd.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian laporan dari Panitia diwakili, Taufan Sya’ban, SQ. Alumni PTIQ Jakarta ini mengungkapkan, pelaksanaan dzikir dan do’a merupakan agenda penting untuk meminta rahmat dari Allah SWT. Mengingat belakangan ini, daerah Bima sering dilanda musibah, bencana, perkelahian, bentrok antar kampung dan berbagai persoalan yang dapat menghentikan rahmat dan rejeki dari Allah.
Kasus-kasus itu juga telah membuat masyarakat tercerai berai, saling membenci, saling menghasut, saling melukai satu sama lainnya. Karena itu, melalui acara dzikir dan do’a diharapkan Allah SWT dapat mengampuni dosa kita dan tidak menurunkan adzabNya di Bima. Selain itu, pelaksanaan dzikir dan do’a diharapkan dapat memperkokoh tali silaturrahmi antar pemuda, antar pelajar, antar masyarakat, antar sesama muslim bahkan antar umat beragama.
Setelah rangkaian acara seremoni selesai, peserta dzikir dan do’a kemudian melanjutkan dengan konvoi bersama mengendarai sepeda motor dan mobil. Rute konvoi diawali di Halaman Ponpes Al-Husainy, menuju kearah timur Jalan Soekarno-Hatta (Jalan Protokol), melewati Simpang Empat Gunung Dua, Kantor Walikota Bima, memutar kearah utara Lapangan Pahlawan Raba, menggunakan jalan Gatot Subroto, Jalan Gajah Mada, menuju hingga Lawata, memutar kembali ke Jalan Sultah Kaharudin dan finish di Halaman Paruga Na’e (Convention Hall).
Konvoi melibatkan sekitar 100 lebih sepeda motor dikawal Patroli Motor dari Sat Lantas Polres Bima Kota. Konvoi berisi seruan dan ajakan kepada masyarakat dana Mbojo (Bima) agar senantiasa menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan hidup dan memperkokoh silaturrahmi antar sesama. (KS-13)
COMMENTS