Untuk menggenjot pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Kabupaten Bima tidak sekedar bicara dan wacana kosong semata.
Untuk menggenjot pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Kabupaten Bima tidak sekedar bicara dan wacana kosong semata. Tetapi, dibutuhkan usaha, semangat dan kerja keras, terutama kemauan dari aparatur pemerintah yang mengabdi pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Apalagi, tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar PBB teramat kurang. Sehingga, Dinas yang tengah dipimpin, Putarman, SE itu memiliki tekad dan kemauan keras mengenjot pendapatan daerah melalui pajak tersebut.
Ilustrasi Pajak Bumi Bangunan (PBB)
Target pendapatan bersumber dari PBB tahun 2014 lalu sesuai surat pemberitahuan pajak terutang lebih kurang Rp.8 Miliar. Tetapi, yang berhasil dicapai lebih kurang Rp.4 Miliar. Sehingga, target tahun 2015 agak naik berdasarkan realisasi tahun lalu. Kendati demikian, pihaknya meyakini bisa menagih Rp. 4 Miliar lebih.”InsyaAllah dengan kerja keras dan kemauan, kami bisa mencapai target pendapatan daerah melalui PBB,” kata Kepala Dispenda Kabupaten Bima, Putarman, SE kepada Koran Stabilitas belum lama ini.
Ia berharap, masyarakat untuk segera membayar PBB ditahun berikutnya, baik tunggakan maupun pajak untuk tahun berjalan. Karena pengelolaan PBB II, mulai tahun ini diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Katanya, masalah yang paling besar menyangkut pajak dimaksud yakni teramat kurangnya kesadaran masyarakat. ”Kendala lain ada, tapi yang paling besar adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar PBB,” ujar putra Donggo yang juga pernah dipercayakan menjadi Asisten II Setda Kabupaten Bima tersebut.
Selain PBB, ada juga pajak dalam bentuk restribusi daerah. Namun sebutnya, untuk pajak dimaksud sudah dibayarkan sekitar 80 persen. Sehingga, masih tersisa 20 persen yang belum terbayarkan. “Alhamdulillah, ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Meski masih ada sisa yang belum masuk,” tandasnya.
Kedepanya mantan Kepala BPM-Des itu berjanji akan menggali potensi baru dalam kaitan itu. Artinya, tidak semata-mata berharap pada PBB, pajak restribusi dan yang sudah ada saat ini. Melainkan, berencana menggali potensi lain yang dapat menghasilkan pendapatan daerah.”Kami akan berusaha semaksimal mungkin menggali potensi lain untuk menambah pendapat daerah, jadi tidak hanya fokus pada pemasukan yang sudah ada. Tapi untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan dukungan masyarakat, termasuk kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Karena itu demi dan untuk kemajuan rakyat dan daerah Bima,” pintanya. (KS-09)
Ilustrasi Pajak Bumi Bangunan (PBB)
Target pendapatan bersumber dari PBB tahun 2014 lalu sesuai surat pemberitahuan pajak terutang lebih kurang Rp.8 Miliar. Tetapi, yang berhasil dicapai lebih kurang Rp.4 Miliar. Sehingga, target tahun 2015 agak naik berdasarkan realisasi tahun lalu. Kendati demikian, pihaknya meyakini bisa menagih Rp. 4 Miliar lebih.”InsyaAllah dengan kerja keras dan kemauan, kami bisa mencapai target pendapatan daerah melalui PBB,” kata Kepala Dispenda Kabupaten Bima, Putarman, SE kepada Koran Stabilitas belum lama ini.
Ia berharap, masyarakat untuk segera membayar PBB ditahun berikutnya, baik tunggakan maupun pajak untuk tahun berjalan. Karena pengelolaan PBB II, mulai tahun ini diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Katanya, masalah yang paling besar menyangkut pajak dimaksud yakni teramat kurangnya kesadaran masyarakat. ”Kendala lain ada, tapi yang paling besar adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar PBB,” ujar putra Donggo yang juga pernah dipercayakan menjadi Asisten II Setda Kabupaten Bima tersebut.
Selain PBB, ada juga pajak dalam bentuk restribusi daerah. Namun sebutnya, untuk pajak dimaksud sudah dibayarkan sekitar 80 persen. Sehingga, masih tersisa 20 persen yang belum terbayarkan. “Alhamdulillah, ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Meski masih ada sisa yang belum masuk,” tandasnya.
Kedepanya mantan Kepala BPM-Des itu berjanji akan menggali potensi baru dalam kaitan itu. Artinya, tidak semata-mata berharap pada PBB, pajak restribusi dan yang sudah ada saat ini. Melainkan, berencana menggali potensi lain yang dapat menghasilkan pendapatan daerah.”Kami akan berusaha semaksimal mungkin menggali potensi lain untuk menambah pendapat daerah, jadi tidak hanya fokus pada pemasukan yang sudah ada. Tapi untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan dukungan masyarakat, termasuk kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Karena itu demi dan untuk kemajuan rakyat dan daerah Bima,” pintanya. (KS-09)
COMMENTS