Atas kejadian itu, uang setoran hajinya sebanyak Rp.11 Juta raib dibawa kabur penipu yang berkedok tukang ojek.
Warga Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Husen Ismail hanya bisa menyesal terhadap nasib apes yang dialaminya. Pria lanjut usia yang juga Calon Jama’ah Haji (CJH) ini menjadi korban penipuan beberapa hari lalu. Atas kejadian itu, uang setoran hajinya sebanyak Rp.11 Juta raib dibawa kabur penipu yang berkedok tukang ojek.
Kepada wartawan, Husen menceritakan, kronologis kejadian yang dialaminya. Berawal ketika Ia bersama rekannya, Ahmad Abu ke Kantor BRI Cabang Bima, Senin (23/3) lalu untuk memindahkan tabungan haji ke BRI Syariah karena ada aturan baru. Setelah mengeluarkan tabungan sebesar Rp.11 Juta itu, tak berapa lama di depan bank dihampiri tukang ojek.
Saat itu, korban ditawarkan untuk diantar ke Bank BRI Syariah agar bisa menyetorkan uang tersebut. “Saya sempat menolaknya karena tidak mau, tapi orang itu mengaku bukang tukang ojek saja tetapi pegawai dinas sosial juga dan sedang mencari orang untuk dibantu mendapatkan dana santunan Rp.3 juta perorang,” ceritanya sedih.
Mendengar tawaran tukang ojek itu, Ia dan Ahmad Abu tergoda dan akhirnya mengikuti ajakan tukang ojek tersebut untuk pergi ke Kantor Dinas Sosial. Anehnya, sebelum ke Kantor Dinas Sosial, Ia dibawa lebih dulu ke Pasar Raba Bima. Setelah itu, pelaku memintanya agar menitipkan uang di dalam tas yang dibawanya ke Ahmad Abu. “Saya disimpang duluan di pasar, baru dia jemput lagi Ahmad Abu membawa tas saya,” kata dia.
Pelaku kembali datang bersama rekannya, tetapi malah melewatinya di pasar dan memutar keliling ke sekitar Kantor Polres Bima Kota. Meski sempat berteriak memanggil, tetapi pelaku tidak mendengarkan. Sampai sore hari sekitar pukul 16.00 wita, Ahmad Abu bersama pelaku itu tak juga muncul sehingga Ia memutuskan kembali ke Sanolo. “Saya terkejut, saat Ahmad Abu pulang membawa kabar dan mengatakan pada saya bahwa uang tersebut sudah dibawa lari tukang ojek. Saya harapkan dengan kejadian ini agar semua pihak dapat membantu, agar uang saya dapat di kemabalikan,” ujarnya.
Sementara itu, rekan korban, Ahmad Abu mengaku juga telah ditipu oleh pelaku yang mengaku tukang ojek. Di tengah jalan saat menuju ke Kantor Dinas Sosial, Ia meminta ojek berhenti karena ingin membeli rokok di salah satu toko. Sementara uang milik Husen yang dipegangnya dititipkan di gantungan sepeda motor pelaku. Namun belum sempat dirinya membeli rokok, pelaku langsung kabur membawa serta uang dalam tas tersebut. “Saya sempat berteriak tapi tukang ojek itu sudah tidak terlihat lagi. Akhirnya saya mendatangi adik saya yang bekerja di Pengadilan Negeri Raba Bima untuk memberitahukan kejadian itu. Kami berencana akan laporkan kejadian ini kepada Polres Bima Kota,” katanya. (KS-11)
Kepada wartawan, Husen menceritakan, kronologis kejadian yang dialaminya. Berawal ketika Ia bersama rekannya, Ahmad Abu ke Kantor BRI Cabang Bima, Senin (23/3) lalu untuk memindahkan tabungan haji ke BRI Syariah karena ada aturan baru. Setelah mengeluarkan tabungan sebesar Rp.11 Juta itu, tak berapa lama di depan bank dihampiri tukang ojek.
Saat itu, korban ditawarkan untuk diantar ke Bank BRI Syariah agar bisa menyetorkan uang tersebut. “Saya sempat menolaknya karena tidak mau, tapi orang itu mengaku bukang tukang ojek saja tetapi pegawai dinas sosial juga dan sedang mencari orang untuk dibantu mendapatkan dana santunan Rp.3 juta perorang,” ceritanya sedih.
Mendengar tawaran tukang ojek itu, Ia dan Ahmad Abu tergoda dan akhirnya mengikuti ajakan tukang ojek tersebut untuk pergi ke Kantor Dinas Sosial. Anehnya, sebelum ke Kantor Dinas Sosial, Ia dibawa lebih dulu ke Pasar Raba Bima. Setelah itu, pelaku memintanya agar menitipkan uang di dalam tas yang dibawanya ke Ahmad Abu. “Saya disimpang duluan di pasar, baru dia jemput lagi Ahmad Abu membawa tas saya,” kata dia.
Pelaku kembali datang bersama rekannya, tetapi malah melewatinya di pasar dan memutar keliling ke sekitar Kantor Polres Bima Kota. Meski sempat berteriak memanggil, tetapi pelaku tidak mendengarkan. Sampai sore hari sekitar pukul 16.00 wita, Ahmad Abu bersama pelaku itu tak juga muncul sehingga Ia memutuskan kembali ke Sanolo. “Saya terkejut, saat Ahmad Abu pulang membawa kabar dan mengatakan pada saya bahwa uang tersebut sudah dibawa lari tukang ojek. Saya harapkan dengan kejadian ini agar semua pihak dapat membantu, agar uang saya dapat di kemabalikan,” ujarnya.
Sementara itu, rekan korban, Ahmad Abu mengaku juga telah ditipu oleh pelaku yang mengaku tukang ojek. Di tengah jalan saat menuju ke Kantor Dinas Sosial, Ia meminta ojek berhenti karena ingin membeli rokok di salah satu toko. Sementara uang milik Husen yang dipegangnya dititipkan di gantungan sepeda motor pelaku. Namun belum sempat dirinya membeli rokok, pelaku langsung kabur membawa serta uang dalam tas tersebut. “Saya sempat berteriak tapi tukang ojek itu sudah tidak terlihat lagi. Akhirnya saya mendatangi adik saya yang bekerja di Pengadilan Negeri Raba Bima untuk memberitahukan kejadian itu. Kami berencana akan laporkan kejadian ini kepada Polres Bima Kota,” katanya. (KS-11)
COMMENTS