Diduga karena strees berat, Wanita 19 tahun, Jum’at (3/4) kemarin, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Tragis dialami Ainun Nisah, Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Tanjung RT.05 RW.02 Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasana,e Barat Kota Bima. Diduga karena strees berat, Wanita 19 tahun, Jum’at (3/4) kemarin, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Tubuh IRT itu ditemukan oleh suaminya dalam keadaan tergantung di kamarnya. Sang suami yang melihat isterinya dalam keadaan tidak bernyawa saat sampai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima menangis histeris.
Ilustrasi Garis Polisi
Kepada Wartawan, suaminya mengaku, sebelum gantung diri tidak ada masalah yang terjadi dalam rumah tangganya. Katanya, sehari-hari korban terlihat biasa dan tidak menunjukan gelagat mencurigakan. Bahkan sebelum mengakhiri hidup dengan cara tidak benar itu, suaminya sempat melihat sang isteri duduk di kamar tidur, bahkan sempat bincang-bincang dengan korban. Setelah sholat Ashar, suaminya kebelakang untuk memandikan ayam jago peliharaannya. Selesai memandikan ayam itu, ia hendak masuk kamar menjumpai isterinya, tapi Pintu kamar dalam keadaan terkunci. Karena curiga, Azis berusaha mendobrak pintu tapi tidak berhasil. Usaha untuk membukan pintu tidak berhenti disitu saja, Azis melakukan dengan cara mencongkel pintu tersebut hingga berhasil. Naasnya, setelah pintu terbuka, ia melihat isterinya gantung diri dengan menggunakan dua sarung. Dalam keadaan panik, azis teriak memanggil anak-anaknya untuk membantu mengangkat korban yang mulutnya dipenuhi air liur dan kotoran."Saya panik, dan saya panggil anak saya untuk bantu angkat korban," ceritanya.
Karena Korban dalam keadaan tidak sadar, Aziz dan tetangganya berusaha untuk memberikan pertolongan kepada korban dengan membawanya ke RS. Muhamadiyah Bima, sayang nyawa isterinya tidak dapat diselamatkan. Sampai dirumah sakit, isterinya sudah tidak sadar dan kehilangan denyut nadi. Mendapati isterinya dalam keadaan tidak bernyawa, ia dan keluarganya histeris karena mereka tidak menyangka kalau korban akan mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri."Saya tidak menyangka isteri saya akan mengahiri hidup dengan cara seperti ini," sesalnya.
Azis juga mengaku, isterinya juga sering melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri. Misalnya, jika dalam keadaan marah dan sensitive, isterinya tidak segan melukai dirinya dengan mengiris badannya munggunakan silet. Bahkan dipegelangan tanganya penuh dengan luka bekas irisan silet. Ia menduga, bunuh diri yang dilakukan isterinya karena korban mendengar informasi orang tuanya akan kembali ke daerah asalnya di Sulawesi Selatan."Mungkin isteri saya depresi karena mama dan tantenya akan pindah ke Makassar," duganya.
Pihak RS. PKU Muhamadiyah melalui Dr. Sulfani yang dikonfirmasi Wartawan diruang Unit Gawat Darurat (UGD), mengaku pihaknya sudah mencoba melakukan tindakan medis untuk menolong korban, tapi tidak berhasil. Ia menduga korban gantung diri itu meninggal diperjalanan saat menuju Rumah Sakit. Karena saat sampai di RS. Muhamadiyah, korban sudah dalam keadaan tidak sadar dan denyut nadinya tidak ada. Selain itu, dalam hasil pemeriksaannya, terdapat memar di leher korban bekas jeratan tali."Korban gantung diri, kami menduga korban sudah meninggal saat dalam perjalanan ke sini," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota melalui Kapolsek Rasana'e Timur, Kompol. H. Nurdin yang diwawancara oleh sejumlah media mengaku pihaknya belum mengetahui motiv bunuh diri yang dilakukan Ainun Nisah. Pihaknya sedang melakukan Visum dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)."Untuk sementara kami belum tahu motiv bunuh diri itu, sekarang anggota kami sedang melakukan visum serta olah TKP di kelurahan tanjung,” bebernya. (KS-17)
Ilustrasi Garis Polisi
Kepada Wartawan, suaminya mengaku, sebelum gantung diri tidak ada masalah yang terjadi dalam rumah tangganya. Katanya, sehari-hari korban terlihat biasa dan tidak menunjukan gelagat mencurigakan. Bahkan sebelum mengakhiri hidup dengan cara tidak benar itu, suaminya sempat melihat sang isteri duduk di kamar tidur, bahkan sempat bincang-bincang dengan korban. Setelah sholat Ashar, suaminya kebelakang untuk memandikan ayam jago peliharaannya. Selesai memandikan ayam itu, ia hendak masuk kamar menjumpai isterinya, tapi Pintu kamar dalam keadaan terkunci. Karena curiga, Azis berusaha mendobrak pintu tapi tidak berhasil. Usaha untuk membukan pintu tidak berhenti disitu saja, Azis melakukan dengan cara mencongkel pintu tersebut hingga berhasil. Naasnya, setelah pintu terbuka, ia melihat isterinya gantung diri dengan menggunakan dua sarung. Dalam keadaan panik, azis teriak memanggil anak-anaknya untuk membantu mengangkat korban yang mulutnya dipenuhi air liur dan kotoran."Saya panik, dan saya panggil anak saya untuk bantu angkat korban," ceritanya.
Karena Korban dalam keadaan tidak sadar, Aziz dan tetangganya berusaha untuk memberikan pertolongan kepada korban dengan membawanya ke RS. Muhamadiyah Bima, sayang nyawa isterinya tidak dapat diselamatkan. Sampai dirumah sakit, isterinya sudah tidak sadar dan kehilangan denyut nadi. Mendapati isterinya dalam keadaan tidak bernyawa, ia dan keluarganya histeris karena mereka tidak menyangka kalau korban akan mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri."Saya tidak menyangka isteri saya akan mengahiri hidup dengan cara seperti ini," sesalnya.
Azis juga mengaku, isterinya juga sering melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri. Misalnya, jika dalam keadaan marah dan sensitive, isterinya tidak segan melukai dirinya dengan mengiris badannya munggunakan silet. Bahkan dipegelangan tanganya penuh dengan luka bekas irisan silet. Ia menduga, bunuh diri yang dilakukan isterinya karena korban mendengar informasi orang tuanya akan kembali ke daerah asalnya di Sulawesi Selatan."Mungkin isteri saya depresi karena mama dan tantenya akan pindah ke Makassar," duganya.
Pihak RS. PKU Muhamadiyah melalui Dr. Sulfani yang dikonfirmasi Wartawan diruang Unit Gawat Darurat (UGD), mengaku pihaknya sudah mencoba melakukan tindakan medis untuk menolong korban, tapi tidak berhasil. Ia menduga korban gantung diri itu meninggal diperjalanan saat menuju Rumah Sakit. Karena saat sampai di RS. Muhamadiyah, korban sudah dalam keadaan tidak sadar dan denyut nadinya tidak ada. Selain itu, dalam hasil pemeriksaannya, terdapat memar di leher korban bekas jeratan tali."Korban gantung diri, kami menduga korban sudah meninggal saat dalam perjalanan ke sini," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota melalui Kapolsek Rasana'e Timur, Kompol. H. Nurdin yang diwawancara oleh sejumlah media mengaku pihaknya belum mengetahui motiv bunuh diri yang dilakukan Ainun Nisah. Pihaknya sedang melakukan Visum dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)."Untuk sementara kami belum tahu motiv bunuh diri itu, sekarang anggota kami sedang melakukan visum serta olah TKP di kelurahan tanjung,” bebernya. (KS-17)
COMMENTS