Dimalam puncak peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora atau even Tambora Menyapa Dunia (TMD), ternyata membuat sebagian warga pengunjung merasa bosan.
Dimalam puncak peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora atau even Tambora Menyapa Dunia (TMD), ternyata membuat sebagian warga pengunjung merasa bosan. Hal tersebut dinilai, karena di malam puncak TMD tidak ada sedikitpun acara yang digelar oleh panitia setempat. Padahal, justeru di malam puncak TMD itu warga berharap banyak ada semacam pagelaran seni maupun kegiatan lain bertajuk Tambora.
Nur Hasim, warga Kota Bima mengaku, sengaja datang lebih awal dengan harapan agar bisa mengikuti semua rangkaian acara yang sudah disiapkan oleh panitia. Tapi, kedatangannya dengan jarak yang begitu jauh, tidak mengobati rasa lelahnya."Kalau kami tahu malam puncak TMD tidak ada acara apapun, kami tidak akan mau datang jauh-jauh seperti ini," ungkapnya Sabtu (10/4).
Seharusnya lanjut Hasim, di malam puncak acara TMD panitia menampilkan semua pagelaran seni dan budaya Bima, agar warga yang datang tidak merasa kecewa dan bingung seperti ini. Apalagi, TMD meruapakan acara besar dan mendunia, bukan saja warga Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu atau warga pulau Sumbawa dan Lombok saja yang datang. Tapi, warga negara lainpun hadir dengan tujuan merayakan TMD ini."Malam puncak TMD ini sangat membosankan, karena panitia tidak menyajikan sesuatu yang menarik bagi pengunjung yang sudah datang jauh-jauh," sorotnya.
Kalaupun jadwal acara yang disiapkan Panitia seperti ini, harus disosialisasikan ke masyarakat lebih awal. Di Kota Bima ia mendengar informasi bahwa pada malam puncak TMD itu, banyak pagelaran seni dan hiburan lainnya yang akan ditampilkan. "Tapi, ternyata informasi itu semuanya tidak benar. Kami selaku masyarakat sangat kecewa," ujarnya.
Kedepannya, panitia atau kabupaten yang menahkodai semua kegiatan TMD tidak egois dalam meramu acara. “Mintalah pendapat pada orang-orang yang berpengalaman di Indonesia ini agar tidak memalukan. Selaku warga Bima, saya merasa sangat kecewa dengan apa yang disajikan pada malam TMD tersebut," ujarnya.
Warga lainnya Ayang Syaifullah, juga mengatakan hal yang sama. Mestinya, panitia harus mampu menarik simpati masyarakat yang tanpa mengenal lelah datang untuk menghadiri dan meramaikan TMD ini. Tidak hanya warga lokal yang sebenarnya harus dihibur dengan acara-acara pergelaran seni Bima, tapi yang paling penting itu, panitia harus memberikan kepuasan pada tamu-tamu dari luar daerah mapun manca negara yang datang."Lihat saja disekeliling kita, warga pada bingung harus berbuat apa. Mereka datang bukan untuk dudud bengong sebenarnya, tapi demi meramaikan puncak malam TMD ini,"katanya.
Ia menilai, ini merupakan kegagalan panitia penyelenggara TMD ini. Buktinya, masyarakat banyak yanh kecewa dingan sikap panitia TMD ini."Kalau saya yang ditanya, sudah jelas saya kecewa dengan panitia dan Kabupaten Dompu ini,"ujar warga asal Kecamatan Wara Kabupaten Bima ini. (KS-05)
Nur Hasim, warga Kota Bima mengaku, sengaja datang lebih awal dengan harapan agar bisa mengikuti semua rangkaian acara yang sudah disiapkan oleh panitia. Tapi, kedatangannya dengan jarak yang begitu jauh, tidak mengobati rasa lelahnya."Kalau kami tahu malam puncak TMD tidak ada acara apapun, kami tidak akan mau datang jauh-jauh seperti ini," ungkapnya Sabtu (10/4).
Seharusnya lanjut Hasim, di malam puncak acara TMD panitia menampilkan semua pagelaran seni dan budaya Bima, agar warga yang datang tidak merasa kecewa dan bingung seperti ini. Apalagi, TMD meruapakan acara besar dan mendunia, bukan saja warga Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu atau warga pulau Sumbawa dan Lombok saja yang datang. Tapi, warga negara lainpun hadir dengan tujuan merayakan TMD ini."Malam puncak TMD ini sangat membosankan, karena panitia tidak menyajikan sesuatu yang menarik bagi pengunjung yang sudah datang jauh-jauh," sorotnya.
Kalaupun jadwal acara yang disiapkan Panitia seperti ini, harus disosialisasikan ke masyarakat lebih awal. Di Kota Bima ia mendengar informasi bahwa pada malam puncak TMD itu, banyak pagelaran seni dan hiburan lainnya yang akan ditampilkan. "Tapi, ternyata informasi itu semuanya tidak benar. Kami selaku masyarakat sangat kecewa," ujarnya.
Kedepannya, panitia atau kabupaten yang menahkodai semua kegiatan TMD tidak egois dalam meramu acara. “Mintalah pendapat pada orang-orang yang berpengalaman di Indonesia ini agar tidak memalukan. Selaku warga Bima, saya merasa sangat kecewa dengan apa yang disajikan pada malam TMD tersebut," ujarnya.
Warga lainnya Ayang Syaifullah, juga mengatakan hal yang sama. Mestinya, panitia harus mampu menarik simpati masyarakat yang tanpa mengenal lelah datang untuk menghadiri dan meramaikan TMD ini. Tidak hanya warga lokal yang sebenarnya harus dihibur dengan acara-acara pergelaran seni Bima, tapi yang paling penting itu, panitia harus memberikan kepuasan pada tamu-tamu dari luar daerah mapun manca negara yang datang."Lihat saja disekeliling kita, warga pada bingung harus berbuat apa. Mereka datang bukan untuk dudud bengong sebenarnya, tapi demi meramaikan puncak malam TMD ini,"katanya.
Ia menilai, ini merupakan kegagalan panitia penyelenggara TMD ini. Buktinya, masyarakat banyak yanh kecewa dingan sikap panitia TMD ini."Kalau saya yang ditanya, sudah jelas saya kecewa dengan panitia dan Kabupaten Dompu ini,"ujar warga asal Kecamatan Wara Kabupaten Bima ini. (KS-05)
COMMENTS