Petani di Kecamatan Belo juga dihadapkan dengan harga pupuk bersubsidi yang sangat mahal. Penyebabnya diindikasi karena ulah para pengecer nakal sehingga merugikan para petani di Belo
Selain dihadapkan dengan masalah alam yang tidak bersahabat, Petani di Kecamatan Belo juga dihadapkan dengan harga pupuk bersubsidi yang sangat mahal. Penyebabnya diindikasi karena ulah para pengecer nakal sehingga merugikan para petani di Belo. Hal ini terungkap setelah Dewan dari Dapil IV melakukan Reses di Kecamatan Belo beberapa waktu lalu.
Ilustrasi Petani
Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Bima, M. Natsir, S.Sos. ketika melakukan reses di Kecamatan Belo. Ia bersama anggota DPRD Kabupaten Dapil IV lainnya mendapatkan pengaduan dari beberapa petani dari beberapa Desa di Kecamatan Belo. Pengaduan para petani lebih terfokus pada melonjaknya harga pupuk bersubsidi. Naiknya harga Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsi diduga dilakukan oleh pengecer nakal di beberapa desa di kecamatan itu. ”Kami mendapatkan penganduan dari masyarakat Belo, bahwa ada oknum pengecer sengaja menaikan harga pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Hal itu katanya, jelas akan merugikan 90 persen masyarakat petani di Belo, karena harga pupuk bersubsidi tidak bisa dinaikan dengan alasan apapun. Jika itu terjadi, maka pihaknya akan mengambil sikap tegas kepada oknum pengecer nakal. Sikap yang akan diambil yaitu mencabut izin pengecer pupuk. ”Kita akan bentuk tim untuk investigasi masalah ini agar bisa menindak oknum pengecer nakal,” tegasnya.
Dalam waktu dekat ini, Ia bersama anggota Dewan lainnya akan memanggil pengecer nakal di Kecamatan Belo. Pemanggilan tersebut sebagai bentuk sikap Dewan dalam merespon pengaduan dan laporan para petani. Tidak hanya itu, Ia juga menghimbau kepada seluruh pengecer yang ada dikabupaten Bima agar tidak sembarangan menaikan harga pupuk bersubsidi. Jika ditemukan dan dilaporkan oleh petani yang merasa dirugikan dengan kenaikan harga itu, maka Dewan tidak akan tinggal diam. Pihaknya tidak segan akan merekomendasikan agar izin pengecer pupuk itu dicabut. ”Kita akan panggil pengecer nakal untuk mempertangung jawabkan sikapnya, dan kami himbau kepada pengecer seluruh kabupaten Bima agar tidak menaikan harga pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Selain itu, hasil reses Dewan di kecamatan Kecamatan Belo mendapatkan aspirasi terkait pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan infastruktur Kesehatan juga alat-alat kesehatan yang ada di Puskesmas Belo, persoalan keamanan di Belo, masyarakat meminta dibangun pos jaga di perbatasan dua Desa Roi dan Desa Roka. Karena kedua desa tersebut sering terjadi tawuran antar kampung. ”Semua permintaan masyarakat akan kami respon dengan baik, dan akan kami upayakan untuk ajukan ke APBD-P 2015 nanti,”katanya.
Dalam kegiatan Reses di Kecamatan Belo wakilkan oleh Dewan Dapil IV, yakni, Edi Muhlis, S.Sos, Nukrah, S.Sos, Musmulyadin, Saifullah, S.Pd, Yasin, S.Pd.I, Samailah, Ishaka, Natsir, S.Sos, Murni Suciyanti dan H. Arrahman. (KS-17)
Ilustrasi Petani
Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Bima, M. Natsir, S.Sos. ketika melakukan reses di Kecamatan Belo. Ia bersama anggota DPRD Kabupaten Dapil IV lainnya mendapatkan pengaduan dari beberapa petani dari beberapa Desa di Kecamatan Belo. Pengaduan para petani lebih terfokus pada melonjaknya harga pupuk bersubsidi. Naiknya harga Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsi diduga dilakukan oleh pengecer nakal di beberapa desa di kecamatan itu. ”Kami mendapatkan penganduan dari masyarakat Belo, bahwa ada oknum pengecer sengaja menaikan harga pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Hal itu katanya, jelas akan merugikan 90 persen masyarakat petani di Belo, karena harga pupuk bersubsidi tidak bisa dinaikan dengan alasan apapun. Jika itu terjadi, maka pihaknya akan mengambil sikap tegas kepada oknum pengecer nakal. Sikap yang akan diambil yaitu mencabut izin pengecer pupuk. ”Kita akan bentuk tim untuk investigasi masalah ini agar bisa menindak oknum pengecer nakal,” tegasnya.
Dalam waktu dekat ini, Ia bersama anggota Dewan lainnya akan memanggil pengecer nakal di Kecamatan Belo. Pemanggilan tersebut sebagai bentuk sikap Dewan dalam merespon pengaduan dan laporan para petani. Tidak hanya itu, Ia juga menghimbau kepada seluruh pengecer yang ada dikabupaten Bima agar tidak sembarangan menaikan harga pupuk bersubsidi. Jika ditemukan dan dilaporkan oleh petani yang merasa dirugikan dengan kenaikan harga itu, maka Dewan tidak akan tinggal diam. Pihaknya tidak segan akan merekomendasikan agar izin pengecer pupuk itu dicabut. ”Kita akan panggil pengecer nakal untuk mempertangung jawabkan sikapnya, dan kami himbau kepada pengecer seluruh kabupaten Bima agar tidak menaikan harga pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Selain itu, hasil reses Dewan di kecamatan Kecamatan Belo mendapatkan aspirasi terkait pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan infastruktur Kesehatan juga alat-alat kesehatan yang ada di Puskesmas Belo, persoalan keamanan di Belo, masyarakat meminta dibangun pos jaga di perbatasan dua Desa Roi dan Desa Roka. Karena kedua desa tersebut sering terjadi tawuran antar kampung. ”Semua permintaan masyarakat akan kami respon dengan baik, dan akan kami upayakan untuk ajukan ke APBD-P 2015 nanti,”katanya.
Dalam kegiatan Reses di Kecamatan Belo wakilkan oleh Dewan Dapil IV, yakni, Edi Muhlis, S.Sos, Nukrah, S.Sos, Musmulyadin, Saifullah, S.Pd, Yasin, S.Pd.I, Samailah, Ishaka, Natsir, S.Sos, Murni Suciyanti dan H. Arrahman. (KS-17)
COMMENTS