Sayangnya, tidak semua pelajar SMA yang menjadi peserta ujian dapat mengikuti kegiatan penentu kelulusan tersebut.
Kegiatan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Bima sudah berlangsung. Sayangnya, tidak semua pelajar SMA yang menjadi peserta ujian dapat mengikuti kegiatan penentu kelulusan tersebut. Mengingat dari sejumlah peserta UN, sekitar puluhan pelajar berhalangan hadir (absen) untuk mengikuti ujian tersebut. Apa alasan dibalik ketidak hadiran pelajar tersebut?
Kepala Dikmen Dikpora Kabupaten Bima, Drs, Amirudin, M.Si kepada Koran Stabilitas mengatakan, dari sejumlah peserta UN, ada sekitar puluhan siswa yang berhalangan hadir mengikuti ujian. Namun bukan karena disengaja, melainkan ada alasan dibalik ketidakhadiran mereka. Seperti meninggal dunia, sakit permanen, bekerja keluar negeri menjadi TKI, bahkan ada siswa yang sudah menikah.”Jadi itulah beberapa alasan ketidakhadiran mereka mengikuti ujian,” katanya Kamis (16/05) di Kantornya.
Diakuinya, untuk siswa yang meninggal dunia, menjadi TKI, dan meninggal dunia kemungkinan besar tidak dapat lagi mengikuti UN tahun ajaran ini. Namun bagi siswa yang sedang menderita sakit permanen, pihaknya sangat berharap dan mendo,akan agar siswa tersebut segera sembuh dari sakitnya. Sehingga, bisa mengikuti ujian sebagai syarat utama penentu kelulusan.”Kita do,akan bersama agar siswa yang sakit lekas sembuh dan bisa mengikuti ujian. Tapi untuk pelajar yang sudah kerja diluar negeri, meninggal dunia dan yang telah menikah, tipis untuk mengikuti ujian tahun ini,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya berharap UN tingkat SMP sederajat tidak ada lagi pelajar yang berhalangan hadir seperti yang terjadi saat ujian SMA berlangsung. Sehingga, seluruh pelajar SMP dapat lulus 100 persen dan melanjutkan pendidikan kejenjang lebih atas lagi (SMA).”Saya sangat berharap, seluruh siswa SMP yang menjadi peserta UN tidak berhalangan seperti yang terjadi pada ujian SMA. Karena, itu juga bakal menjadi salah satu hambatan untuk mencapai kelulusan 100 persen seperti yang ditargetkan,” pintahnya. (KS-09)
Kepala Dikmen Dikpora Kabupaten Bima, Drs, Amirudin, M.Si kepada Koran Stabilitas mengatakan, dari sejumlah peserta UN, ada sekitar puluhan siswa yang berhalangan hadir mengikuti ujian. Namun bukan karena disengaja, melainkan ada alasan dibalik ketidakhadiran mereka. Seperti meninggal dunia, sakit permanen, bekerja keluar negeri menjadi TKI, bahkan ada siswa yang sudah menikah.”Jadi itulah beberapa alasan ketidakhadiran mereka mengikuti ujian,” katanya Kamis (16/05) di Kantornya.
Diakuinya, untuk siswa yang meninggal dunia, menjadi TKI, dan meninggal dunia kemungkinan besar tidak dapat lagi mengikuti UN tahun ajaran ini. Namun bagi siswa yang sedang menderita sakit permanen, pihaknya sangat berharap dan mendo,akan agar siswa tersebut segera sembuh dari sakitnya. Sehingga, bisa mengikuti ujian sebagai syarat utama penentu kelulusan.”Kita do,akan bersama agar siswa yang sakit lekas sembuh dan bisa mengikuti ujian. Tapi untuk pelajar yang sudah kerja diluar negeri, meninggal dunia dan yang telah menikah, tipis untuk mengikuti ujian tahun ini,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya berharap UN tingkat SMP sederajat tidak ada lagi pelajar yang berhalangan hadir seperti yang terjadi saat ujian SMA berlangsung. Sehingga, seluruh pelajar SMP dapat lulus 100 persen dan melanjutkan pendidikan kejenjang lebih atas lagi (SMA).”Saya sangat berharap, seluruh siswa SMP yang menjadi peserta UN tidak berhalangan seperti yang terjadi pada ujian SMA. Karena, itu juga bakal menjadi salah satu hambatan untuk mencapai kelulusan 100 persen seperti yang ditargetkan,” pintahnya. (KS-09)
COMMENTS