Dua hari jelang berakhirnya penilaian lomba desa, Kamis (7/5) Tim juri menilai pelaksanaan perlombaan desa di Desa Padolo Kecamatan Palibelo.
Dua hari jelang berakhirnya penilaian lomba desa, Kamis (7/5) Tim juri menilai pelaksanaan perlombaan desa di Desa Padolo Kecamatan Palibelo. Kehadiran tim juri yang dipimpin Abdul Wahab, SH., M.Si disambut meriah warga Padolo di depan SLTPN 3 Woha.
Penyambutan Tim oleh Kades di Desa Padolo
Dalam sambutan Camat Palibelo Drs. Jainudin, MM, mengungkapkan, kesiapan Desa Padolo untuk dinilai Tim Juri dari kabupaten Bima. Meskipun Desa Padolo baru tiga tahun mekar, tetapi pembangunan di desa tersebut tidak kalah dengan desa lainnya di Kecamatan Woha. ”Kita terus berbenah untuk memajukan Desa Padolo ini agar bisa bersaing dengan desa laiinya,” katanya.
Diakui Jainudin, meskipun Desa Padolo baru seumur jagung, tetapi pembangunan sangat maju pesat. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan di bidang kesehatan masyarakat. Pemerintah Desa dan warga mampu membangun kesadaran secara maksimal. Terbukti dari jumlah KK sebanyak 290 orang, sebanyak 209 atau 80 persen warga telah memiliki jamban keluaga. ”Kita sangat bangga dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban keluarga,” terangnya.
Dengan kemajuan di bidang kesehatan kata dia, Pemerintah Desa Padolo dan warganya pada lomba desa tahun ini menargetkan untuk menjadi desa ODF dan desa bebas sampah Tahun 2015. Hal ini didukung dengan pengadaan motor tiga roda pengangkut sampah dari APBD Desa Padolo tahun 2015 yang akan melayani seluruh warga Padolo. ”Ini bukan hanya sebatas ucapan saja, sebagai pemerintah kecamatan, kami mendukung tercapainya Desa Padolo untuk menjadi Desa ODF dan Desa Bebas Sampah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padolo, Lukman, SP mengatakan, masyarakat Padolo dibangun dalam bingkai kebersamaan yang sangat kokoh. Semua kegiatan di tengah masyarakat dilakukan dengan gotong royong, begitu juga dalam menyambut lomba desa. "Setelah berhasil menjuarai lomba desa tingkat kecamatan, kami terus berbenah untuk menjadi yang terbaik," katanya.
Lanjutnya, sebagai catatan, kegiatan gotong royong pada dua tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Diantaranya, gotong royong membangun rumah pada tahun 2013 sebanyak 20 kali meningkat menjadi 23 kali tahun 2014, gotong royong mengolah tanah pada tahun 2013 sebanyak 10 kali meningkat menjadi 12 kali tahun 2014, dan gotong royong dalam menjaga kebersihan desa pada tahun 2013 sebanyak 40 kali meningkat menjadi 43 kali tahun 2014. ”Saya dan warga saya sangat semangat sekali untuk galakkan semangat gotong royong, karena dengan semangat itu, kami bisa membangun desa kami,” ujarnya dihadapan tim juri.
Ketua Tim Juri Abdul Wahab, SH., M.Si mengaku kagum dengan keindahan penataan lingkungan desa Padolo. Jika saja penilaian lomba desa hanya melihat penataan lingkungan, bisa dipastikan Desa Padolo masuk nominasi. Namun, kata Wahab, penilaian lomba desa menyangkut banyak aspek yang dinilai yang memiliki indikator masing-masing sebagai penentu juara. ”Dalam lomba Desa ini banyak aspek yang dinilai, tapi saya kagum dengan penataan lingkungan di Desa Padolo,” katanya. (KS-17)
Penyambutan Tim oleh Kades di Desa Padolo
Dalam sambutan Camat Palibelo Drs. Jainudin, MM, mengungkapkan, kesiapan Desa Padolo untuk dinilai Tim Juri dari kabupaten Bima. Meskipun Desa Padolo baru tiga tahun mekar, tetapi pembangunan di desa tersebut tidak kalah dengan desa lainnya di Kecamatan Woha. ”Kita terus berbenah untuk memajukan Desa Padolo ini agar bisa bersaing dengan desa laiinya,” katanya.
Diakui Jainudin, meskipun Desa Padolo baru seumur jagung, tetapi pembangunan sangat maju pesat. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan di bidang kesehatan masyarakat. Pemerintah Desa dan warga mampu membangun kesadaran secara maksimal. Terbukti dari jumlah KK sebanyak 290 orang, sebanyak 209 atau 80 persen warga telah memiliki jamban keluaga. ”Kita sangat bangga dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban keluarga,” terangnya.
Dengan kemajuan di bidang kesehatan kata dia, Pemerintah Desa Padolo dan warganya pada lomba desa tahun ini menargetkan untuk menjadi desa ODF dan desa bebas sampah Tahun 2015. Hal ini didukung dengan pengadaan motor tiga roda pengangkut sampah dari APBD Desa Padolo tahun 2015 yang akan melayani seluruh warga Padolo. ”Ini bukan hanya sebatas ucapan saja, sebagai pemerintah kecamatan, kami mendukung tercapainya Desa Padolo untuk menjadi Desa ODF dan Desa Bebas Sampah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padolo, Lukman, SP mengatakan, masyarakat Padolo dibangun dalam bingkai kebersamaan yang sangat kokoh. Semua kegiatan di tengah masyarakat dilakukan dengan gotong royong, begitu juga dalam menyambut lomba desa. "Setelah berhasil menjuarai lomba desa tingkat kecamatan, kami terus berbenah untuk menjadi yang terbaik," katanya.
Lanjutnya, sebagai catatan, kegiatan gotong royong pada dua tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Diantaranya, gotong royong membangun rumah pada tahun 2013 sebanyak 20 kali meningkat menjadi 23 kali tahun 2014, gotong royong mengolah tanah pada tahun 2013 sebanyak 10 kali meningkat menjadi 12 kali tahun 2014, dan gotong royong dalam menjaga kebersihan desa pada tahun 2013 sebanyak 40 kali meningkat menjadi 43 kali tahun 2014. ”Saya dan warga saya sangat semangat sekali untuk galakkan semangat gotong royong, karena dengan semangat itu, kami bisa membangun desa kami,” ujarnya dihadapan tim juri.
Ketua Tim Juri Abdul Wahab, SH., M.Si mengaku kagum dengan keindahan penataan lingkungan desa Padolo. Jika saja penilaian lomba desa hanya melihat penataan lingkungan, bisa dipastikan Desa Padolo masuk nominasi. Namun, kata Wahab, penilaian lomba desa menyangkut banyak aspek yang dinilai yang memiliki indikator masing-masing sebagai penentu juara. ”Dalam lomba Desa ini banyak aspek yang dinilai, tapi saya kagum dengan penataan lingkungan di Desa Padolo,” katanya. (KS-17)
COMMENTS