Pasalnya, kedua oknum Anggota Dewan yakni Drs H Mustahid H. Kako dan Edy Muhlis, S. Sos pun nyaris terlibat adu jotos.
Bima, KS.- Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bima dengan agenda pembukaan masa sidang kedua Tahun 2015, Sabtu (23/5) berakhir ricuh dan batal dilanjutkan. Pasalnya, kedua oknum Anggota Dewan yakni Drs H Mustahid H. Kako dan Edy Muhlis, S. Sos pun nyaris terlibat adu jotos.
Edy Muhlis, S.Sos
Akibat peristiwa tersebut, rapat dihentikan beberapa saat sebelum akhirnya ditutup oleh Pimpinan Rapat Ketua DPRD Kabupaten Bima, Murni Suciati. Kegaduhan bermula saat Anggota Dewan dari Partai Nasdem Edi Mukhlis, S. Sos menginterupsi kaitan kinerja Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi III yakni H. Mustahid, yang tidak sesuai dengan Tata Tertib.
Menurut Edy, pendelegasian tugas dan wewenang Ketua ke Wakil, tentang rapat konsultasi Pimpinan Komisi dan Pimpinan Dewan, selalu di ruang Ketua DPRD, padahal ada ruang sidang.
Saat itu, anggota dewan lain, Fahri Rahman dan H. Mustahid juga menginterupsi dan tidak terima dengan pernyataan Edy Mukhlis. Edy pun geram dan juga tidak terima pembicaraannya dipotong, kemudian memukul meja beberapa kali."Ada koridornya kalau ingin ngomong, saya selesaikan dulu, baru anda ngomong,"ujar Edi dengan nada kesalnya sembari menunjuk dan kembali memukul meja.
Reaksi Edi yang memukul meja pun, tidak diterima oleh H. Mustahid. Aksi saling tunjuk dan adu jotos pun nyaris terjadi, jika tidak segera dilerai oleh anggota Dewan lainnya. H. Mustahid terlihat mengamuk dalam ruang rapat, meski dilerai dan diamankan, namun tak menghentikan murka duta PKB itu terhadap sikap Edi.
Sementara Edi, diamankan oleh anggota dewan lain dan sejumlah pegawai kantor DPRD Kabupaten Bima. H. Mustahid pun secara perlahan-lahan bisa dihentikan sikap beringasnya dan diamankan ke ruangan lain.
Menanggapi kericuhan itu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima, Samaila, SH menilai aksi ngamuk hingga nyaris adu jotos yang dilakukan oleh dua oknum anggota Dewan saat rapat paripurna, dinilainya adalah sebua dinamika dalam forum.
Dalam forum Dewan katanya, semuanya bisa terjadi termasuk saling jotos."Itu hal yang biasa dan wajar saja ko, kalo tidak ada dinamika. Dewan tidak akan hidup,"ungkapnya.
Apa yang terjadi dalam forum itu lanjutnya, juga merupakan dinamika dan masih dalam koridor aturan yang ada."Semuanya bisa diselesaikan ko,"ujarnya. Penyebab sehingga adanya kekisruhan itu, karena masalah interupsi dalam rapat. Memang, tidak ada pembahasan lain, selain pembukaan masa sidang kedua Tahun 2015."Tidak ada masalah yang spesifik,"katanya.
Dari pantauan wartawan, bapak juga mengangkat kursi sembari ingin melakukan pelemparan? Samaila membenarkan jika sempat mengangkat kursi, namun ia mengaku itu dilakukannya spontan karena hanya ingin melerai anggota yang ingin saling jotos."Saya mengangkat kursi, karena itu reaksi untuk menghentikan keributan,"elaknya.
Menindaklanjuti masalah itu, ia berjanji akan segera memanggil H. Mustahid dan Edi Mukhlis untuk diberikan pembinaan. (KS-05)
Edy Muhlis, S.Sos
Akibat peristiwa tersebut, rapat dihentikan beberapa saat sebelum akhirnya ditutup oleh Pimpinan Rapat Ketua DPRD Kabupaten Bima, Murni Suciati. Kegaduhan bermula saat Anggota Dewan dari Partai Nasdem Edi Mukhlis, S. Sos menginterupsi kaitan kinerja Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi III yakni H. Mustahid, yang tidak sesuai dengan Tata Tertib.
Menurut Edy, pendelegasian tugas dan wewenang Ketua ke Wakil, tentang rapat konsultasi Pimpinan Komisi dan Pimpinan Dewan, selalu di ruang Ketua DPRD, padahal ada ruang sidang.
Saat itu, anggota dewan lain, Fahri Rahman dan H. Mustahid juga menginterupsi dan tidak terima dengan pernyataan Edy Mukhlis. Edy pun geram dan juga tidak terima pembicaraannya dipotong, kemudian memukul meja beberapa kali."Ada koridornya kalau ingin ngomong, saya selesaikan dulu, baru anda ngomong,"ujar Edi dengan nada kesalnya sembari menunjuk dan kembali memukul meja.
Reaksi Edi yang memukul meja pun, tidak diterima oleh H. Mustahid. Aksi saling tunjuk dan adu jotos pun nyaris terjadi, jika tidak segera dilerai oleh anggota Dewan lainnya. H. Mustahid terlihat mengamuk dalam ruang rapat, meski dilerai dan diamankan, namun tak menghentikan murka duta PKB itu terhadap sikap Edi.
Sementara Edi, diamankan oleh anggota dewan lain dan sejumlah pegawai kantor DPRD Kabupaten Bima. H. Mustahid pun secara perlahan-lahan bisa dihentikan sikap beringasnya dan diamankan ke ruangan lain.
Menanggapi kericuhan itu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima, Samaila, SH menilai aksi ngamuk hingga nyaris adu jotos yang dilakukan oleh dua oknum anggota Dewan saat rapat paripurna, dinilainya adalah sebua dinamika dalam forum.
Dalam forum Dewan katanya, semuanya bisa terjadi termasuk saling jotos."Itu hal yang biasa dan wajar saja ko, kalo tidak ada dinamika. Dewan tidak akan hidup,"ungkapnya.
Apa yang terjadi dalam forum itu lanjutnya, juga merupakan dinamika dan masih dalam koridor aturan yang ada."Semuanya bisa diselesaikan ko,"ujarnya. Penyebab sehingga adanya kekisruhan itu, karena masalah interupsi dalam rapat. Memang, tidak ada pembahasan lain, selain pembukaan masa sidang kedua Tahun 2015."Tidak ada masalah yang spesifik,"katanya.
Dari pantauan wartawan, bapak juga mengangkat kursi sembari ingin melakukan pelemparan? Samaila membenarkan jika sempat mengangkat kursi, namun ia mengaku itu dilakukannya spontan karena hanya ingin melerai anggota yang ingin saling jotos."Saya mengangkat kursi, karena itu reaksi untuk menghentikan keributan,"elaknya.
Menindaklanjuti masalah itu, ia berjanji akan segera memanggil H. Mustahid dan Edi Mukhlis untuk diberikan pembinaan. (KS-05)
COMMENTS